Bagian 2. Zahra

18 5 2
                                    

Jangan cepat berprasangka buruk terhadap orang lain,atau hati mu akan diliputi rasa benci tanpa alasan yang benar.

Kayla bergerak gelisah di tempat duduknya. Korban yang telah ditabraknya tadi telah masuk ruang operasi sejak satu jam yang lalu.

Dokter menyatakan ada benturan keras di kepala dan tangan kanan korban, sehingga mengharuskan korban untuk segera di operasi.

Kayla pun mengiyakan saran dari dokter, meski tanpa persetujuan dari pihak keluarga korban.

Kayla bangkit dari duduknya. Lalu memilih Bersandar pada sisi tembok sambil sesekali menengok ke arah pintu, berharap dokter segera keluar dan memberitahu hasil operasinya.

"Ck. Kenapa operasinya lama sekali sih?" Keluhnya. Ia kembali mengecek ponselnya. Arya mengatakan bahwa akan menemaninya ke rumah sakit, namun hingga sekarang laki-laki itu belum juga terlihat batang hidungnya. Whatsapp nya pun sudah tidak aktif 30 menit yang lalu.

Kayla menggigit tangannya pelan. Bagaimana jika operasinya gagal dan perempuan itu tidak tertolong?
Ya Allah lancarkan operasinya dan selamatkan lah ia. Aamiin . Doa nya dalam hati.

"Assalamualaikum"

Kayla terperanjat saat mendengar salam dari seseorang. Tubuhnya langsung berdiri tegak dan menatap dua paruh baya di depannya dengan tatapan bingung. Siapa mereka ? Tanya kayla dalam hati. Apa mungkin keluarga dari korban?
Saking terkejutnya kayla sampai lupa menjawab salam dari kedua orang tersebut.

"Eh. Iya?"

"Maaf nak,apa benar ini dengan nak Kayla?" Tanya ibu itu dengan sopan. Kayla mengangguk.

"Saya ibu Khadijah dan ini suami saya pak Agus. Kami ini orang tua dari Zahra nak"terang ibu itu lagi. Kayla membentuk bibir nya seperti huruf o. Ia cukup terkaget karena di depan nya ini adalah orang yang ia tunggu sejak tadi.

Kayla menepuk bibirnya pelan saat merasa begitu susah untuk mengeluarkan suara. Kenapa disaat orangnya udah di depan mata mulut kamu jadi kaku gini sih Kay! Gerutunya dalam hati.

Kayla tersenyum canggung,berdehem sebentar untuk mengurangi kegugupannya.
"Sa..saya Kayla afrilina salwa tante,saya mau minta maaf sebelumnya sama om dan tante, saya yang telah menabrak Zahra"
Kayla menarik nafas nya sebentar,sedikit pun ia tidak berani menatap kedua orangtua zahra.

"Tapi sungguh,saya benar-benar tidak sengaja, saya akan bertanggung jawab jika terjadi apa-apa dengan putri om dan tante. Tapi saya mohon, jangan laporkan saya ke polisi" lanjutnya lagi.

Hening, kayla masih menunduk di tempatnya. Hatinya berdebar menunggu jawaban dari dua paruh baya di depannya ini. Kayla bertekad. jika mereka melaporkan dirinya kepada polisi, ia akan mengeluarkan uang untuk mereka. Bukankah manusia tidak akan bisa menolak uang?

"Kami sudah memaafkan mu nak. Kami pun tidak akan melaporkan mu kepada polisi, ini memang sudah menjadi kehendak Allah. Kita tidak bisa menyalahkan siapapun"

Kayla mendongkak, matanya langsung bertubrukan dengan ibu paruh baya pemilik iris coklat itu. Ia terdiam. Matanya mulai berkaca-kaca. Benarkah? Ia di maafkan?Sungguh mulianya dua orang di depannya ini. Ia pikir, ibu di depannya akan memarahi dan mencacinya. Setelah itu akan menyeretnya ke kantor polisi. Di luar dugaan! Ya allah ternyata mereka orang baik.

Kayla lalu mencium tangan ibu itu sambil berujar terima kasih. Tidak dipungkiri ia sangat lega sekarang.

Saat akan beralih kepada bapak disamping nya, ia tersenyum kaku karena uluran tangan nya tidak di terima. Kayla maklum. Ibu dan bapak di depannya ini adalah orang yang alim. Terlihat dari pakaian yang mereka kenakan yaitu gamis dan koko berwarna coklat senada.

Ia lega sekarang. Keluarga korban tidak akan menuntutnya. Ia malah menyesal pernah berniat akan menyogok mereka dengan uang.

"Sayang?"
Kayla segera menghapus beberapa jejak air mata yang lolos di pipinya.arya. laki-laki jangkung itu menatap kayla dengan khawatir

"Kamu kenapa nangis? Ada yang sakit?"Arya mengelus kedua pipi kayla. Ia menggeleng.

"Aku gapapa kok, kamu kenapa lama banget kesini nya?" Kayla bersender manja di bahu arya

"Maaf sayang, tadi aku mampir beli makanan dulu buat kamu. Nih" Arya memperlihatkan belanjaan yang di tenteng tangannya. Kayla cemberut, tetap saja ia bete karena ulah arya. Dirinya harus sendirian dari tadi siang. Menghadapi kecemasan sendirian, dan setelah semuanya selesai, laki-laki ini baru memuncul kan dirinya.

"Kamu kok bisa ada di sini? Siapa yang sakit?"

"Tadi siang aku nabrak orang, dan sekarang korbannya sedang di operasi. Aku takut "

"Hust,sudah jangan cemas. Ada aku kok di sini, semoga saja operasinya berjalan lancar ya"
Kayla mengangguk lemah. Tangan nya melingkar hangat di pinggang arya. Laki-laki itu pun mengusap pucuk kepala kayla pelan. Mencoba untuk menenangkan kayla.

Ekhem

Kayla tersadar, buru-buru ia pun segera menjauhkan diri dari arya. Ia lupa jika sekarang sedang berada di di rumah sakit,ada bu Khadijah dan pak Agus yang pasti sedari tadi melihat kelakuannya bersama arya, Kayla tersipu malu.


cinta yang salahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang