Setiap peristiwa pasti ada hikmah dibaliknya. Jika kamu mengetahuinya, maka kamu akan bersyukur. Jika tidak, maka kamu pasti mencelanya.
Berkali-kali Kayla menekan klakson mobilnya dengan kesal. sudah hampir setengah jam ia terjebak dalam kemacetan. jalanan begitu padat hingga menyebabkan mobilnya tidak bisa melaju sedikitpun,ingin putar balik pun rasanya tidak mungkin ia lakukan.
Kayla mengecek ponsel nya kembali. umi Khadijah baru saja mengirimkan alamat rumahnya. Siang ini, Kayla berencana akan menjenguk Zahra yang sudah di perboleh kan pulang sejak dua hari yang lalu.
Zahra. Kayla tersenyum kala mengingat nama perempuan itu. perempuan paling aneh yang pernah ada dalam hidupnya.
Kayla mengira, setelah sadar pasca operasinya, Zahra akan membencinya dan tidak mau melihat dirinya lagi. Kayla merasa, Zahra memang pantas memperlakukannya seperti itu,sebab dirinya lah, Zahra tidak bisa menggunakan tangan kanan nya.
Akan tetapi, di luar dugaannya, Zahra yang saat itu baru saja siuman, langsung melemparkan senyumannya saat umi Khadijah memperkenalkan dirinya.
seketika, hatinya dilingkupi perasaan bersalah. apalagi kala ia mengingat kebodohannya yang akan kabur setelah menabrak Zahra.
"Kamu kok diam terus sih, La? bosan ya disini?" tanya Zahra membuyarkan lamunannya.
Kayla tersenyum di ikuti gelengan dikepalanya.
Beberapa menit yang lalu, Kayla telah sampai di rumah sederhana milik umi Khadijah.
Setelah disambut hangat oleh umi dan juga Zahra, kini dirinya duduk terdiam di temani Zahra disampingnya. umi sendiri sudah pamit pergi ke dapur untuk membuat kue.
"Tangan kamu gimana Za?masih kerasa sakitnya?" tanya Kayla memperhatikan permukaan tangan Zahra yang masih terbungkus dengan perban putih.
"Masih, sedikit. dua atau tiga minggu lagi sudah bisa dibuka kok perbannya"
"Alhamdulillah. aku ikut seneng dengernya. Maaf ya Za,gara-gara aku.."
"Shttt, sudah. Ini bukan salah kamu kok La. Malah aku bersyukur, dengan kejadian ini aku bisa kenal sama kamu. Sebelumnya kan aku gak punya teman di luar pondok"
Kayla hanya bisa menanggapi jawaban Zahra dengan sebuah senyuman. Ia merasa tak habis pikir, setelah di timpa musibah besar seperti ini, Zahra masih saja bersyukur.
"La, aku boleh minta bantuan kamu gak?" tanya Zahra yang tiba-tiba mengecilkan suara nya.
"Boleh Za, kamu mau ke toilet, minum,makan, atau apa?" jawab Kayla cepat. Ia sudah berdiri untuk mengambilkan apapun yang Zahra minta. Padahal, ia sendiri belum tahu apa yang Zahra pinta.
"Bukan itu La" protes Zahra menarik Kayla untuk kembali duduk.
"lalu apa Za?"
Zahra menggeser duduknya mendekati Kayla. Kemudian ia mencondongkan badannya dan bibirnya membisikkan sesuatu tepat di telinga Kayla.
"Hah? enggak Za, aku gak mau."
"Ayo dong La, cuman kamu satu-satunya harapan aku."bujuk Zahra menggoyang-goyangkan lengan Kayla. persis seperti anak yang merengek minta izin dari ibunya.
"Tapi kan kamu baru saja keluar dari rumah sakit Za, lagipula kalau ketahuan umi bagaimana? aku gak mau ambil resiko ah"
"Sekali ini aja La, umi gak akan tahu kok kalau kamu gak bilang"
Kayla memijit keningnya, permintaan Zahra sungguh berat baginya. Ia bisa saja membantu apapun yang Zahra butuhkan, bahkan ia akan sangat dengan senang hati melakukannya. Tapi tidak dengan ini, ia tidak bisa mempertaruhkan kesehatan Zahra hanya untuk pergi ke pengajian.
"Enggak Za, nanti kalau kamu sudah sembuh, aku janji deh bakal temenin kamu"
Zahra merenggut. Kayla jadi tak enak hati melihat raut wajah Zahra yang tiba-tiba berubah sedih.
"Tapi aku pengen nya besok La"
balas Zahra lemah"umi gak izinin"sahut umi yang baru saja datang dengan membawa kue di tangannya.
Zahra terperanjat, begitupun dengan Kayla. keduanya tak mengira umi akan mendengar percakapan keduanya.
"Zahra hanya ingin bertemu kak Fariz umi, sebentar saja"
"umi kan bisa telpon kakak kamu buat kesini." tawar umi dengan lembut.
"Kalau besok kak Fariz ada jadwal kajian gimana umi? pasti gak bisa datang kesini"
"Bisa,nanti umi usahain. Sudah, jangan cemberut gitu ah"
Zahra masih menunduk. Semenit kemudian, Zahra akhirnya mengiyakan saran dari umi.
Sementara itu, Kayla pun ikut tersenyum melihat Zahra yang akhirnya luluh oleh umi nya. setelah itu, umi mengambil piring dan menyodorkan kue bolu buatannya.
Kata Zahra, kue ini adalah kue kesukaan Fariz. Kayla tersenyum mendengar berbagai cerita Zahra mengenai kakaknya. sepertinya, kakak dan adik ini begitu dekat dan akrab, hingga dalam keadaan sakit pun, Zahra ngotot ingin keluar hanya untuk bertemu kakaknya. Ah, Kayla menjadi penasaran, seperti apa Fariz itu?
______________________________________Alhamdulillah. lama gak update. 😁 maklum,sedang sibuk-sibuknya persiapan ujian😊 doain aku ya, supaya lulus dengan nilai terbaik😊 aamiin
btw, kalian sendiri ada yang satu angkatan gak sama aku? tulis di kolom komentar ya😉 jangan lupa vote dan komentarnya ❤️ see you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta yang salah
SpiritualCinta adalah fitrah yang Allah karuniakan kepada setiap manusia. Allah menghendaki siapa saja rasa cinta itu tanpa hambanya meminta. Cinta yang seharus nya suci dan menjaga, justru banyak di salah artikan oleh sebagian manusia. cinta bukan lah nafs...