Pertama

567 53 63
                                    

×
×
×

Mamehara hanya pernah berpacaran sekali seumur hidupnya.

Itu pun karena paksaan teman-temannya sewaktu SMP agar mau berpacaran dengan Ika-chan yang entah kenapa suka sekali memerah pipinya jika Mame berkeliaran di sekitar gadis itu.

Ya mungkin, kalian berpikir bahwa Mame adalah cowok jahat yang mau mempacari seorang gadis karena dipaksa.

Tapi, sungguh. Setelah berjalan beberapa waktu berpacaran dengan Ika-chan, Mame menyayanginya kok.

Sampai akhirnya Mame sadar bahwa rasa itu lebih cenderung seperti rasa sayang seorang kakak kepada adiknya, Ika-chan yang marah karena pernyataan jujur Mame pada saat itu pun langsung memutuskannya setelah dengan sempat-sempatnya mencubit pipi Mamehara sambil menangis,

"Mamehara dasar jahat, dasar tak peka! Untung kau menggemaskan, kalau tidak sudahku tampar kau!!!" Seru Ika-chan di sertai cubitan mautnya yang membuat pipi Mame merah sampai malam hari.

Begitulah kisah pertama dan terakhirnya berpacaran. Mame juga orangnya sih tak suka ambil pusing, lagian selama ada teman-temannya yang setia, Mame jamin bakal hidup tenang walau tak pernah dapat perhatian dari seorang pacar.

Mame pun sampai bingung dengan Keigo yang jika tak dapat gebetan baru selama lebih dari sebulan akan membuatnya menjadi seperti belut darat karena dia tak akan berhenti mengoceh sambil guling-guling tak jelas karena gabut tak ada yang bisa di ajak malam mingguan.

Atau Euhara Jun kakak tingkatnya yang selalu mengganti pasangannya setiap minggu bagai dapat diskon akhir pekan di Sheepo.

Mame senang dengan kedamaian hari-hari jomblonya yang di penuhi dengan berbagai macam warna dan kebebasan. Mame juga merasa nyaman dengan keadaan sehari-harinya yang biasa saja sebagai orang biasa.

"Mamehara, aku jatuh hati padamu."

Sepertinya Mamehara punya gangguan halusinasi yang amat tinggi, karena tiba-tiba Tsurubo Shion, kakak kelasnya yang terkenal karena sifatnya yang dingin, wajah kaku, dan selalu sendirian.  Tsurubo Shion yang amat di takuti karena rumor kekerasan pada sekumpulan siswa dan membuat mereka tak bisa berbicara karena mulut mereka bagai dihancurkan dengan besi.

Dan sekarang, dihadapan para mata-mata lapar yang memenuhi seisi kelasnya ..

Shion berdiri tegak di samping meja yang Mamehara duduki. Menatap langsung tepat ke matanya tanpa ada keraguan sedikit pun setelah menyelonong masuk ke lantai kelas 11 yang awalnya membuat seluruh anak laki-laki kelas 11 di sekolah khusus pria ini was-was seakan mereka merasa akan menjadi samsak pukul Shion jika berani menghalangi jalannya di lorong mereka, padahal, Shion hanya punya satu tujuan yaitu kekelas Mamehara.

Mamehara masih melongo dengan tatapan menerawang sampai Junki menyikutnya tepat ke tulang rusuk.

"Sakit, Junki!" Seruan Mamehara bergema di ruang kelasnya yang ternyata sunyi sedari tadi setelah Shion masuk.

Junki berdecih, "Lemah banget ah, Mame-chan." Oloknya tanpa peka sama sekali mata Shion telah beralih menatapnya dengan tajam.

Mamehara gak suka di panggil dengan imbuhan '-chan' sama Junki. Ia muak, karena Kono Junki tak pernah absen untuk menggodanya seakan-akan Mamehara adalah anak kecil.

Even If I Have To Die Tomorrow   「TsuruMame」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang