Keempat

313 33 18
                                    


×

×

×

×

Yonasho itu tidak pernah pilih-pilih makanan.

Mulai dari nasi sama ikan mentah dililit dengan rumput laut, mie pedas, mie kocok, mie dingin, mie panas, sayuran mentah di beri mayonaise, daging, cumi-cumi, gurita, kecuali ubur-ubur.

Yonasho suka kok, apalagi yang banyak mengandung protein dan vitamin. Selain bergizi, makanan-makanan itu dapat membantunya dalam menjaga otot-otot tubuh yang selama ini dia bentuk dengan sedemikian rupa.

Tapi entah mengapa saat melihat adik sepupunya yang juga sedang makan malam bersama dengannya malam ini, Yonasho merasa nafsu makannya ikutan menurun karena Mame makan potongan-potongan daging dan sayur di piringnya dengan sekali suap setiap menitnya sehabis itu melamun. Makan sesuap, melamun lagi.

"Mame-chan. Kalau kamu gak suka dagingnya, berikan saja padaku?"

Mame menatap Yonasho sebentar lalu kembali menatap potongan dagingnya sebelum mengambil semua potongan daging itu dan menaruhnya ke piring Yonasho yang sudah hampir habis walaupun tadi dia bilang tidak nafsu makan. Setelah memberikan jatah dagingnya Mame melamun lagi.

Yonasho makin heran, "Kamu benar-benar gak mau dagingnya? Emangnya sejak kapan kamu suka brokoli sama buncis?"

Tidak ada jawaban selain suara dari ruang TV yang lagi menyiarkan berita tentang virus Corona yang sudah menyebar sampai ke Jepang yang sedang di tonton oleh Okaa-san dan Otou-san nya Mame alias Paman dan Bibinya Yonasho sendiri sebagai jawaban dari pertanyaannya barusan.

Yonasho menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu menyuap makanannya sambil berpikir untuk menelepon Tomo untuk memintanya mencari anak yang membuat adiknya itu menjadi aneh seperti ini.

Baru saja Yonasho berniat mendatangi Junki dan Keigo yang memang biasanya suka mengganggu Mame, ia mengurungkan niatnya tersebut saat melihat Mame mangangkat piring serta gelas bekas makannya tadi ke arah wastafel pencuci piring lalu mencuci piringnya dengan sama lesunya seperti tadi.

"Loh, Mame-chan kok udah selesai makannya? Itu kok gak di habisin?"

Pertanyaan beruntun Yonasho cuman di balas anggukan sama Mame. Yonasho diam sebentar sambil mengelus dada sabar menghadapi adiknya yang memang kalau ada hal yang mengganggunya bakal jadi diam seperti ini. Yonasho memutuskan untuk kembali fokus pada makannya tanpa menyadari tiba-tiba telinga Mame memerah.

Yonasho sedang asik mengunyah brokolinya saat keran air di matikan dengan tidak santai sampai menghasilkan bunyi berdecit dan suara derapan langkah kaki yang dengan cepat berjalan kearahnya membuat Yona menengok ke sumber suara dan tahu-tahu wajah adiknya sudah ada di depan matanya.

Yonasho pun keselek Brokoli.

"Eeh! Yonii-chan. Maaf maaf maaf sungguh Mame minta maaf pasti Nii-chan kaget, ya?" Mame menepuk-nepuk pelan punggung kakak sepupu kesayangannya itu seraya memberikannya air putih yang langsung di minum sampai ludes oleh Yonasho. Yonii-chan itu adalah panggilan kesayangan Mame kepada Yonasho.

Yonasho bernafas lega setelah menghabiskan air di gelasnya, "Mame-chan jangan begitu lagi, ya. Mame kan tahu Nii-chan suka kagetan." Jelas Yonasho. Mame kembali murung lalu membungkuk cepat sambil meminta maaf kepada Yona,

Even If I Have To Die Tomorrow   「TsuruMame」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang