Kelima

243 22 13
                                    


×

×

×

×

Mamehara baru saja keluar dari ruang kelas Seni Rupa saat langkahnya dihadang oleh Ren tepat setelah dia melewati pintu kaca kelasnya.

Ia kaget setengah mati sampai langkahnya terhenti mendadak karena tidak biasanya Ren tiba-tiba ada disini bahkan dia tidak bersama Takumi yang biasanya selalu diekori oleh Ren kemana pun Senpai berambut pink itu pergi.

Ren menarik pelan tangan Mamehara membuat sang empunya mengambil langkah meminggir dari pintu, ternyata dia menghalangi jalan orang yang juga ingin keluar kelas.

Mamehara menunduk seraya mengucapkan maaf berkali-kali pada mereka, sedangkan Ren memberi sedikit senyuman permintaan maafnya yang khas.

Mame tidak berani menatap Ren saat mata tajam kakak kelas sekaligus sahabatnya sejak dia masih bocah tersebut seakan menusuk ke sela-sela jiwanya.

Kali ini Mame tahu bahwa dia sudah skak tanpa bisa kabur lagi dari Ren dan kali ini pula dia merasa sangat kehilangan saat tidak adanya Ruki, Sukai dan Junki yang biasanya selalu mengekori Mamehara bahkan sampai ke Toilet sekalipun. Tapi sayangnya, diantara mereka berempat hanya Mame yang kebagian kelas Seni Rupa dengan Mrs. Elsher -yang memang bukan orang Jepang.

"Issei .."

Ren menggantungkan kalimatnya sebelum merogoh saku Jas sekolahnya dan mengeluarkan tiga buah lollipop rasa susu kesukaan Mame yang ternyata berupa tiga rasa berbeda pula mulai dari Melon, Pisang dan Coklat. Lalu Ren menyodorkannya ke hadapan Mamehara dengan raut wajahnya yang menyatakan dengan jelas sebuah penyesalan.

"Maafkan aku atas apa yang aku lakukan kemarin." Jeda sejenak, "Aku hanya takut kamu disakiti oleh Shion dan sejujurnya aku juga tak ingin melakukan tindakan kekerasan seperti itu, aku minta maaf karena membentakmu.. aku-"

Tidakkah kalian tahu? Bahwa Ren amat menyayangi Mamehara sebagai adiknya. Ren itu anak tunggal, dan sedari dulu sangat menginginkan seorang adik. Tapi Tuhan masih belum mengizinkan ibunya untuk memiliki anak lagi sehingga bertemu Mame merupakan sebuah berkah untuknya.

Saking sayangnya dia pada Mamehara, jika Ren melakukan hal yang membuat adiknya itu merasa tidak nyaman atau Ren tidak sengaja memarahi Mame karena suatu hal, pada akhirnya Ren yang akan ketakutan setengah mati sampai dia akan jadi seorang pencundang yang bahkan tidak bisa meminta maaf dengan jelas.

Saat ditanya mengapa dia sampai segitu gugupnya untuk sebuah permintaan maaf, Ren hanya menjawab bahwa dia tidak pernah ingin dibenci oleh Mamehara.

Lalu bagaimana bisa Mamehara menolak untuk menyukainya?

Mame menghembuskan napas pelan lalu mengambil ketiga permen yang disodorkan oleh Ren untuknya, dengan senyuman kecil dia balas menatap Ren yang bengong.

"Aku sudah tidak marah padamu, Senpai. Terimakasih, ya."

Ren terlihat menarik napas kembali dalam-dalam sambil memejamkan matanya erat kemudian menghembuskan napasnya lagi keras-keras. Mamehara melebarkan senyumannya karena dia tahu apa yang akan menyambutnya setelah Ren melakukan kebiasaannya tersebut.

Pelukan itu masih sama rasanya.

Menenggelamkan Mamehara pada hangatnya dekapan Ren, masih sama nyamannya seperti saat pertama kali Mamehara menangis pada bahu itu karena nilai-nilai sekolahnya pada saat SMP anjlok dan Mame tidak berhenti dibentak oleh Tou-san.

Even If I Have To Die Tomorrow   「TsuruMame」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang