Naruto menatap ruang pintu di depannya, dia berharap semoga ini yang terakhir bimbingannya, karna udah bosen dari minggu lalu dapatnya revisi mulu, belum lagi di tambah pekerjaan lapangan yang sering bikin dia kebablasan karna kelelahan.
Baru saja dia akan mengetuk sudah ada suara dari dalam.
"Masuk. "
"Kaya Dukun aja. "
Dengan perlahan dan pasti Naruto membuka pintu, dan matanya autho melotot pasalnya dosen se abreg kumpul di sana semua, mau ngapainsih bukannya punya ruangan sendiri bikin deg-degan sendiri kaya mau ngajakin demo.
Saking kagetnya dia sempat melamun, mana di depan pintu lagi."Kamu mau bimbingan apa mau jadi pajangan pintu, masuk tutup pintunya. "Ucap Chen dengan tegas tapi tumben dia kalem hari ini, dia melirik Ke arah Baekhyun yang cekikikan, seneng banget dia lihat Naruto menderita.
"Pak? "Akhirnya Naruto angkat bicara.
"Iya. "
"Astaga Natapnya dalem amat pak
""Ini mau bimbingan apa mau demo sih, kenapa dosen yang lainnya ada di sini. "Keluh Naruto habisnya kakinya lemas di tatap berpasang-pasang mata.
"Huaahaahaha. "Dan tawa para pria singgel itu pecah, apa lagi Baekhyun dia yang paling keras, sambil tepuk tangan Kyungsoo hanya geleng -geleng kepala, Lay juga cuman senyum tipis.
"Kenapa, kamu ingin berdua saja dengan saya. "Komentar Chen,membuat Naruto gelagapan bukan main.
"Grogi dia. "Komentar Baekhyun.
"Diem belum tentu lulus juga lu. "Balas Naruto sambil melotot ke arah Baekhyun.
"Tolong ya bahasanya di jaga jika ada saya. "Komentar Kyungsoo, yang membuat Naruto makin manyun.
"Kalau mau bimbingan ya bimbingan aja, kita cuman mau lihat gak bakal nerkam kok. "Ini yang bicara pak item playboy, yang ganti ceweknya kaya ganti celana dalam.