Naruto menatap tulisan di tangannya, ah Ini memang jadwalnya belanjakan.Sakura yang tadinya mau nemenin malah sakit perut entah itu alasan mau kencan dengan pacar rambut ayamnya atau asli sih, wajahnya juga kelihatan pucat.
Ia mengambil troli dan mulai memilih makanan, pas di depan dia melihat salah satu Dosennya, sepertinya dia tengah pusing ah lebih baik kabur sebelum
"Eh kamu kemari bantu saya. "
Astaga dia baru saja mau kabur, Dosennya ini sudah melihatnya, gagal sudah buat ngehindar dari salah satu member Squad dosen ganteng ini.
"Bapak manggil saya. "Tanya Naruto heran, tumben ni orang sok asyik biasanya juga cuek jika ketemu nyapa juga enggak atau sekedar basa basi.
"Bukan, tapi Bayangan kamu. "
"Lah memang Bayangan saya bisa denger ya. "Balas Naruto sambil celingak-celinguk.Yang langsung kena jitakan Maut dosen tinggi.
"Dasar Bego, bantuin saya belanja, atau saya doain kamu gak lulus sidang. "Ancamnya ngeri.
Mau tak Mau Naruto Nurut aja, serem juga ancamannya, dan dengan tega pria itu memberikan kertas belanjaanya sedangkan dia ngedorong troli dari belakang.
"Tapi pak saya juga mau belanja. "Protes Naruto gak terima pemaksaan dan ancamannya yang tak bermutu itu.
"Ya tinggal satuin aja kenapa sih? Ribet amat. "Protes Chanyeol, sambil sambil sedikit ngedorong troli itu ke arah paha belakang Naruto.
"Bapak juga kenapa gak belanja sendiri sih ribet amat. "Balas Naruto sambil mempercepat sedikit Langkahnya dan membalikan kata-kata Chanyeol.
"Anggap saja balas budi sama dosenmu. "Komentar Chanyeol, sambil mendorong lagi trolinya.
"Saya Gak punya kelas bapak ya, kenapa gak ajak pacar bapak yang segudang itu. "Omel Naruto sambil memperhatikan dua catatan kertas belanjaan.
"Kamu itu ngomel terus dari tadi, kerja aja yang bener. "Komentar pak Chanyeol
Naruto langsung manyun percuma aja melawan Play boy cap karung beras seperti dia.
"Mereka bukan pacar saya, hanya sekedar untuk mainan saja "ucap Chanyeol yang membuat langkah Naruto terhenti.
"Mereka Perempuan pak, bapak gak sayang mereka. "Ucap Naruto, ia Perempuan dan pasti ya merasakan perasaan yang jadi korban dosennya itu.
"Mereka juga gak sayang Saya, cuman karna harta dan wajah saya saja. "Ucapnya Sok cenayang.
"Tapi yang di hadapan bapak ini apa, saya juga Perempuan, saya gak terima Perempuan lainnya di gituin. "Protes Naruto sambil mengambil barang-barang di troli.
"Kamu ini bagi Saya Bukan Perempuan. "Celotehnya tanpa rasa bersalah, Naruto langsung berbalik ke arah Pria tinggi itu dia menyimpan tangannya di pinggang.