6 Tahun kemudian--Dubai, pelabuhan Mina' Rasyid.
“Oh My Gosh, Akhirnya kita bisa bersenang-senang barang sebentar.”
Ruangan ini dipenuhi gelak tawa, destinasi perjalanan Singapura-Dubai selama 15 hari memanglah cukup melelahkan bagi kami.
Para awak kapal pesiar berkumpul disalah satu hotel ternama yang disediakan pelabuhan Mina' Rasyid--termasuk diriku.
“It's Like we just came out from Hell..” seru Justin--awak kapal berkebangsaan Irlandia itu mendesah panjang, memang sedikit sekali mempunyai waktu untuk menikmati hidup di daratan seperti sekarang ini.
tujuh hari kedepan, kami sudah harus kembali berlayar membawa para penumpang berkelas itu untuk kembali ke Singapura.
“Chief, you're okay?” Tanya Justin kepadaku, Aku hanya menganggukan kepala sembari tersenyum kecil sebagai jawaban.Mungkin Ia heran, karena Aku lebih banyak memilih diam dibanding menyahuti percakapan mereka.
Aku rasa--tidak ada yang menarik selama hampir enam tahun ini.
Hidup di lautan dan sesekali pulang ke daratan, sepertinya Aku benar-benar harus berhenti dari pekerjaan ini.
Waktuku telah banyak habis hanya karena penantian--harapan bahwa diriku mungkin saja bisa menemukan ujung dunia.“Yes, Im Okay Justin.” balasku singkat.
Berlalu meneguk segelas Champagne diatas meja lantas Aku kembali melirik kearah jendela kaca--Dubai memang sangat indah dan mempesona.
Pada akhirnya Aku berhasil memijakkan kedua kakiku di negara ini, sebuah pencapaian yang luar biasa hebat menurut diriku sendiri.Bergabung dan menjadi bagian penting di dalam Cruise Ship adalah salah satu impian para pelaut di dunia ini.
Tentu saja karena bayaran atas pekerjaan ini sangatlah mahal, hanya orang-orang tertentu yang dapat bergabung disebuah perusahaan perkapalan mewah seperti ini.Dan beruntungnya--Aku adalah salah satu dari orang itu.
“Bye the way Jennie, kamu benar-benar ingin berhenti dari pekerjaan ini?”
Aku menoleh kepada seorang Pria berkulit Tanned berkebangsaan Singapura yang duduk tepat disebelahku.
Jonathan Lim--nama Pria itu, Ia memang cukup fasih berbahasa Indonesia dan Jonathan adalah rekan kerjaku sekaligus orang pertama yang berbicara denganku saat pertamakali diriku mulai bekerja diperusahaan kapal pesiar di negara Singapura.“Yeah, kurasa Aku mulai merindukan kampung halamanku. Jo..” desahku pelan, menghembuskan napasku sejenak lantas Aku kembali memalingkan muka menatap hamparan laut dari balik jendela kaca hotel 30 lantai ditempat kami berada sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Here in the Ocean• JENLISA(GxG)
Short StoryShort Story. [GxG] Yuri Area. Pernah dengar bagaimana lautan bercerita tentang cinta? Bagaimana semilir angin laut datang menyapa rambut hitam kelam mu yang basah. Nyanyian balada pelaut, kumpulan pemuda berlengan bak popeye tertawa riang dikeliling...