5. Masalah Besar.

96 9 0
                                    

"Vasundhra... Vasundhra!" Rajveer berteriak sewajarnya memanggil sang istri, lalu tak lama kemudian yang dipanggil keluar dari dalam kamar menghampirinya di ruang tamu.

"Astaga, suamiku, kau kenapa? Mengapa kepalamu bisa terluka?" Vasundhra berlari kecil menghampiri Rajveer dengan kepala yang dibalut perban. Wanita paruh baya itu terlihat khawatir sampai tidak sadar akan kehadiran orang yang datang bersama Rajveer.

"Aku tidak apa-apa, Vasundhra, hanya saja tadi aku mengalami musibah tertabrak mobil dan gadis ini telah menolongku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak apa-apa, Vasundhra, hanya saja tadi aku mengalami musibah tertabrak mobil dan gadis ini telah menolongku. Namanya Arohi." kata Rajveer sambil memegangi dadanya berpura-pura sakit.

Arohi tersenyum sambil membungkuk untuk menyentuh kaki Vasundhra, Vasundhra menahan lengannya agar tidak perlu menyentuh kemudian ia mengusap kepala Arohi.

"Semoga diberkati, nak. Oh iya, terima kasih karena telah menyelamatkan suamiku. Jika kau sudah mempunyai suami, kudoakan juga semoga suamimu panjang umur." ucap Vasundhra.

Rajveer dan Arohi saling tatap, pria paruh baya itu paham betul bagaimana perasaan Arohi.

"Suamiku telah tiada, bibi." tutur Arohi.

Vasundhra terkejut dan merasa sangat bersalah. "M-maafkan aku, nak, aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu." ucapnya.

"Tidak masalah, bibi. Yasudah kalau begitu aku pamit pergi, sampai jumpa.." Arohi mulai melangkah, dan seperti rencana mereka, Rajveer akan mencegah kepergian Arohi.

"Arohi, tinggallah di sini untuk beberapa saat. Kau sudah menolongku, jika kau tidak ada mungkin aku sudah kehilangan nyawaku. Anggap saja ini sebagai ucapan terima kasihku kepadamu." ujar Rajveer.

Arohi tersenyum miring lalu mulai membalikkan badannya sambil merubah senyumannya menjadi senyuman kecil yang manis.

"Dia baru saja datang dari New Delhi, tapi dia kehilangan tasnya di terminal. Padahal dia ke sini untuk mencari kerja, semua surat-surat berharga, kartu identitas, dan semua uangnya hilang karena kerampokan. Jadi dia tidak punya tempat tinggal. Kurasa kita harus membalas kebaikannya dengan mengizinkannya tinggal di sini untuk beberapa saat, dia sangat baik." jelas Rajveer diikuti permohonan kepada Vasundhra dengan sedikit berbisik.

"Ya, kenapa tidak? Tinggallah di sini, Arohi, kami akan merasa senang jika kau mau." tutur Vasundhra.

"Tidak, terima kasih. Aku pulang saja, aku akan menghubungi keluargaku di New Delhi." jawab Arohi, berlagak.

"Aku akan terus merasa berutang budi jika kau menolak!" ujar Rajveer.

"Benar, Arohi. Mungkin jika kau tidak ada, entah apa yang akan terjadi pada suamiku. Kami tidak suka menerima penolakan, aku memaksa." ucapnya. Akhirnya Arohi menangguk setuju dan membuat Vasundhra tersenyum lega.

"Yasudah, mari aku antar ke kamarmu." Vasundhra merangkul lengan Arohi dengan ramah, sedangkan Arohi hanya diam sambil memperhatikan wajah mertuanya. Dia wanita paruh baya yang Arohi rawat ketika masih terbaring koma, saat itu Arohi berharap ibu segera sembuh dan memberinya restu sebagai menantu sebab waktu Arohi dan Deep menikah dia tidak hadir karena masih disekap oleh penjahat. Kini Vasundhra sudah sembuh dan sehat, tapi Arohi tak bisa memanggilnya ibu dan tidak bisa meminta restunya.

Ishq Mein Marjawan 'Another Version'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang