Part 19

7.6K 308 17
                                    

Happy reading

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Suasana di rumah sakit sangat tegang, ketika banyak sekali dokter dan suster masuk keruangan ICU untuk menangani Yuki, di sana  Al, Avin, Vina dan Kayla berharap-harap cemas dengan kondisi Yuki. Bahkan  Al sudah menangis terduduk tak berdaya di kursi tunggu. Jantungnya berdetak tak karuan ia merasa ini hanyalah sebuah mimpi yang di alaminya, baru saja ia bercanda dengan istrinya, baru saja ia merencakanan ingin mempunyai cucu dari Alvin maupun Vina tapi mengapa Allah cepat sekali menghilangkan kebahagiaannya. wajah yang tak mudah seperti dulu membuat Al takut akan di tinggalkan Yuki ke tempat yang tak bisa ia jangkau lagi.

Alvin memeluk sang ayah yang tampak rapuh, pria berumur 53 tahun itu tampak frustasi sama seperti dengan dirinya, guratan keriput sudah tampak jelas di wajah AL. Namun Alvin mengakui jika ayah masih tampak tampan dan gagah.

"Ayah. kita doakan bunda baik-baik saja di dalam sana, bunda wanita yang kuat."

"Ayah tak sanggup untuk kehilangan bunda lagi Alvin, dulu ayah berpikir ayah tidak bisa bertemu dengan bunda lagi membuat ayah seperti orang gila. Namun kejadian itu terulang lagi saat ini, tapi ini lebih menakutkan Alvin. Bagaimana kalau bunda pergi meninggalkan ayah untuk selama-lamanya? Ayah gak sanggup Avin."ucap Al dengan terisak.

"Ayah yang tenang, doakan bunda bisa melewati semuanya."

Vina mendekati Al, gadis itu bersimpuh di kaki Al dengan tangis yang tak bisa di bentung lagi.

"Ayah, maafin Vina. Hiks...hiks ini semua karena vina bunda jadi sakit. Vina bukan anak yang baik, Vina sudah menghilangkan kepercayaan ayah dan bunda, Vina membuat nama keluarga kita tercemar. Vina gadis yang kotor ayah. Ayah boleh nampar Vina sekarang juga, ayah boleh hukum Vina tapi ampuni Vina ayah. Hiks...hiks."

"Nak sinilah sayang, peluk ayah."

Vina langsung berhambur memeluk sang ayah dengan erat, Al mencium puncak kepala Vina dengan sayang. Ayah mana yang tak sakit jika anak perempuannya di rusak oleh lelaki brengsek. Namun ayah mana juga yang tega menampar anaknya, apalagi wajah Vina mengingatkannya pada Yuki dulu, dua wanita kesayangannya mempunyai wajah yang sama. Al tak mampu menyakiti duplikat istrinya.

"Jujur, ayah kecewa sama Vina karena kamu gak bisa menjaga diri kamu dengan baik. Hati ayah sakit melihat kamu di campakkan oleh lelaki brengsek itu, sebrengsek-brengseknya ayah dulu tidak merusak bunda sebelum ada kata pernikahan. Sekarang kita harus berdoa untuk kesembuhan bunda, kamu juga harus memikirkan calon cucu ayah."

Setelah Al berucap seperti itu dokter keluar dari ruangan ICU membuat lelaki parubaya itu terbangun dan langsung menghampiri dokter yang menangani istrinya.

"Dokter Faro, bagaimana keadaan bunda saya?"tanya Alvin harap-harap cemas.

Dokter Faro menghela nafas sejenak, ia menepuk pundak Alvin. Teman seperjuangannya menjadi dokter.

"Alhamdulillah keadaan bunda kamu sudah membaik, beliau mampu melewati masa kritisnya. ia terkena serangan jantung untung saja cepat di bawa ke rumah sakit, jika tidak nyawanya tidak akan terselamatkan."Jelas dokter Faro membuat semua yang ada di sana merasa lega namun juga cemas dengan penyakit yang di derita Yuki

"Apakah saya boleh menjenguk istri saya dok?"

"Silahkan pak, tetapi ibu Yuki belum sadarkan diri. Itu karena pengaruh obat bius yang kami berikan, saya peringatkan jangan membuat ibu Yuki stres atau syok yang akan memicu kerja jantung ibu Yuki tidak normal itu bisa berakibat fatal untuk keselamatan ibu Yuki. kami akan memindahkan ibu Yuki ke ruang rawat inap jika ia sudah sadar. kalau begitu saya permisi."

my posesif doctor (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang