Just because I moved [END]

Bab 13 - 14

Bab 13
   
    Ada serangga yang hidup dan jernih di rerumputan hijau dekat jalan.

    Langit panjang gelap, dan bulan menggantung tinggi di atas langit biru.

    Di udara yang segar, aroma bunga yang manis melayang.

    Setelah kelas di malam hari.

    Lu Ran melangkah keluar dari gedung mengajar dengan tangan di sakunya.

    Dia menemukan sudut yang bersih dan berhenti.

    Lu Ran santai bersandar ke dinding.

    Tidak jauh dari situ, ada supermarket dengan lampu menyala, teman-teman sekelasnya datang dan pergi.

    Beberapa sinar cahaya melintas, memantulkan tempat di mana Lu Ran berdiri.

    Angin malam masih agak kering.

    Lu Lan menyangga sikunya ke dinding, dia merokok, dan korek api berbunyi klik.

    Lampu api padam.

    Lu Ran meletakkan tangannya di sabuknya, menggigit sebatang rokok di mulutnya, dan ujung rokok itu menyalakan Mars.

    Saya tidak meletakkan pemantik di tangan saya, dan bermain dengannya sebentar.

    ...

    Yu Xia minum obat dan jauh lebih baik.

    Dia dan Lin Zhiyan berjalan-jalan dan berjalan di sekitar sekolah.

    Kemudian, Lin Zhiyan memiliki sesuatu untuk dibeli, dan mereka pergi ke supermarket dengan cara.

    Pendingin udara sudah cukup di supermarket. Lin Zhiyan memasuki supermarket dan Yu Xia berdiri di pintu menunggunya.

    Yu Xia menundukkan kepalanya dan menendang kerikil di tanah dengan bosan.

    Berkali-kali, menyaksikan Shi Zi menggerutu.

    Yu Xia menoleh dan melihat ke arah taman bermain. Suara dari taman bermain samar.

    Lampu langit-langit menyala di taman bermain dan sangat terang.

    Taman bermain dan supermarket dipisahkan oleh jalan setapak, dengan pepohonan di kedua sisinya menutupinya.

    Lampu mati, dan pohon-pohon penuh dengan bayangan.

    Di ujung jalan, sepertinya bersandar pada seseorang.

    Yu Xia menegakkan tubuh, tidak bisa membungkuk untuk melihat, seseorang merokok di sana.

    Pria itu sepertinya adalah Lu Ran.

    Pada saat ini, Lin Zhiyan membeli barang-barang bagus dan keluar: "Oke, ayo pergi."

    Yu Xia menundukkan kepalanya dan tidak menjawab.

    Lin Zhiyan mengikuti tatapannya dan tidak melihat apa pun. Dia sedikit aneh.

    "Apa yang kamu lihat? Luar biasa?"

    Yu Xia menoleh dan menatap Lin Zhiyan: "Saya punya sesuatu. Kembali dulu."

    Lin Zhiyan ragu-ragu sejenak, lalu mengangguk: "Baiklah."

    Lin Zhiyan, memegang barang-barang di tangannya, pergi, sambil mengingatkan Yu Xia untuk memperhatikan waktu, jangan terlambat.

    Begitu Lin Zhiyan pergi, Yu Xia berjalan menuju jalan setapak.

    Tidak ada lampu di jalan, dan cahayanya agak redup, Yu Xia menatap jalan di bawah kakinya dan berjalan tidak bahagia.