2. Pelarian

78 6 0
                                    


Sudah hampir seminggu berlalu namun keluarga Hanceull belum juga mendapatkan uang. Rasa gelisah yang selalu datang menghampiri mereka, bukan masalah barang barang mereka yang akan di berikan kepada mereka, tapi takut putri nya di bawa.

Hanceull tak masalah barang barang di rumah nya menjadi alat pembayaran, namun jika putri nya yang di bawa, dia tidak akan rela lahir batin.

Di malam ke 6 sebelum hari ke 7, Hanceull menyuruh anak nya untuk kabur, mau bagaiman lagi? Jika tidak ia akan di jadikan tawanan.

Maka dari itu, Jingga hanya bisa pasrah dan berdoa semoga dia selamat.

“Nak, pergilah ke Selatan, jalan terus, jika ada yang meminta bantuan bantulah”

“Baik bu, Jingga pergi, doa dan naesahat  ibu akan selalu Jingga ingat, mungkin ini akan menjadi malam terakhir Jingga melihat ayah dan ibu, Jingga pamit, jaga diri kalian”

Setelah berpamitan, Jingga langsung berjalan menuju Selatan, melewati pemukiman, sungai, dan juga tempat tempat aneh, tapi Jingga tidak boleh takut, dia harus bisa kabur dari kota ini.

Sudah hampir pagi ia habiskan untuk berjalan. Matahari sudah mulai menampak kan sinar nya dengan malu malu.

Jingga haus, Jingga lapar, Jingga lelah, namun ia enggan untuk beristirahat, entah apa yang ada di otak nya, ketakutan akn bertemu tuan Hwall selaku anak buah oranh kaya itu mungkin?

Di sisi lain, Hwall datang dengan boss nya—Taeyong— dan orang orang yang mengabdi pada Taeyong.

"Hanceull!!" Teriak Hwall.

"I–iya tuan? Ada yang bisa saya bantu?" Ucap Hanceull.

"Bantu bantu!! Mana uang nya?!"

"Maaf tuan, ta–pi"

"Tapi apa? Belum punya uang nya? Dasar bodoh, menghutang namun tidak bisa membayar nya. Dasar miskin!!, Yunho Yoongi, cepat ambil barang barang nya!" Balas Taeyong.

"Baik, boss"

"Tolong, tolong jangan, jangan ambil barang barang saya, apapun akan saya lakukan, asal jangan mengambil barang barang saya" Ucap Hanceull dan Istri nya dengan bertekuk lutut memohon kepada Taeyong.

"Apapun?"

"Iya, apapun tuan"

"Hmm, saya dengar kalian mempunyai anak perempuan, apa benar? Jika kalian mau, bawa anak kalian kepada ku, lalu hutang kalian akan lunas"

"Iya, kami punya tapi dia tidak ada di sini"

"Di mana dia?"

"Kami tidak tau tuan"

Dughhhh

Di tendang nya dua pasangan itu dengan sangat keras, hingga mereka tersungkur ke tanah.

"Tidak usah berbohong kalian! Cepat beritau di mana dia"

"Baiklah tuan, dia berjalan ke Selatan, tadi malam"

"Nah begitu dong dari tadi, San!" Ucap Taeyong dengan senyum miring nya dan memanggil San.

"Iya boss?" Ucap San.

"Cari anak mereka, dan bawa kepada ku, cari sampai ketemu, anak mereka menuju ke Selatan,  suruh anak buah mu ikut mencari nya"

"Siap tuan, laksanakan"

"Jingga, maafkan ayah dan ibu mu ini" Ucap Hanceull dalam hati.










|Tbc

Terlalu pendek ya? Cuma 400 kata doang soalnya. Kalo kebanyakan takut kalian gumoh hahahah

Jangan lupa vote yaaa. See you

Psycho || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang