4. Hancur

71 2 1
                                    

WARNING!!  TERDAPAT SEDIKIT UNSUR DEWASA!!

"Nek, Jingga pamit mencari uang untuk pengobatan chenle ya nek, Jingga pastu dateng lagi ke sini, Jingga janji"

"Iya Jingga, terima kasih ya, nenek sangat berhutang budi pada mu"

Setelah mengucapkan kata selamat tinggal Jingga keluar dari rumah sakit tempat Chenle di rawat, Chenle sudah di pindahkan ke ruang rawat inap semalam.

Jingga pergi menuju rumah nya, barang kali ia atau orang tua nya memiliki sedikit uang atau barang yang bisa di jual.

Di tengah perjalan ia merasa seseorang sedang membuntuti nya, karena takut jingga akhirnya berlari dengan kencang untuk menghindari seseroang itu, namun di tengah larian nya....

Bughhhhh

....Jingga terjatuh karena menabrak seseorang.

"Aw, kalo jalan lihat lihat dong! Sakit tau!" Ucap Jingga sambil membersihkan kotoran di siku nya. Saat sedang membersihkan kotoran yang berada di siku nya seseorang membekap mulut nya hingga ia susah bernafas, tangan nya di ikat, lalu Jingga di bopong menuju mobil Van hitam, saat Jingga setengah tersadar dia mendengar seseorang menelfon.

"Bos, kami sudah menenukan Jingga, baik boss"

💀💀💀

"Hei bangun, masih ingin tidur lagi,hm?" Ucap Taeyong lembut sambil mengelus rahang Jingga.

"Enghh, saya di mana?! Kamu siapa?! Lepaskan saya!!"

"Hei hei, jangan marah, saya orang baik, kita akan bersenang senang"

"Lepaskan saya!! Kamu tidak mendengar nya? Lepaskan saya!"

"Haaahh!!! Berisik!!" Ucap Taeyong sambil mencoba membuka baju Jingga dengan paksa, ia lempar baju wanita itu ke sembarang tempat.

"Tolongg....jangan... " Ucap Jingga sambil menangis namun tidak di dengar Taeyong.

"Suttt, diam kita akan bersenang senang sampai besok pagi"

💀💀💀

Entah ini sudah jam berapa, rasanya tubuh Jingga seperti habis di terkam sejuta pisau rasanya sakit, dan juga— lengket.

Sinar matahari sudah terlihat dari balik gorden berwarna silver.

Ini di mana? Jingga tidak tau seingat Jingga ia kemarin di bekap hingga akhirnya— Oh tidak jangan bilang...

Buru buru Jingga melihat sekeliling dan melihat diri nya sendiri yang sudah tidak berpakaian. Oh tuhan bagaimana ini bisa terjadi. Masa depan nya telah hancur oleh lelaki berengsek yang tidak sama sekali Jingga kenal.

"Oh kau sudah bangun" Ucap seseorang yang baru saja keluar dari balik pintu kamar mandi.

"An– anda siapa" Ucap Jingga dengan suara putus asa.

"Hahaha, perkenalkan saya Taeyong, sekarang kau adalah mainan ku, bagaimana semalam? Kau menikmati nya? Atau... Kau ingin bermain bersama ku lagi? Tubuh mu sangat indah sayang"

Apa yang dia bilang? Sayang? Hei dasar lelaki kurang ajar! Tidak tau diri.

"Tolong lepaskan saya, saya ingin bertemu dengan nenek, cucu nya sedang sakit, hiks.."

"Oh wanita tua yang tinggal dengan cucu nya itu? Sudah ku suruh orang orang ku untuk mengurus nya, kau tenang saja, sekarang waktu nya kita bermain lagi"

Dengan langkah yang cepat Taeyong mendekati Jingga dan menibani Jingga. Taeyong mencium bibir jingga dengan kasar hingga Jingga kehabisan nafas. Tangan Taeyong pun menekan tengkuk Jingga agar ciuman mereka semakin dalam. Di gigit bibir bawah Jingga hingga Jingga mengeluarkan suara laknat nya.

"Aahh"

Bosan akan bibir Jingga, Taeyong pindah ke leher jenjang Jingga dan membuat tanda merah seperti memar di sekeliling lehernya. Hingga ciuman itu turun ke dada Jingga. Dan saat itu juga pintu kamar di ketuk oleh seseorang.

Tok.. Tok.. Tok

"Tuan, apa anda di dalam?"

Sial! Siapa yang mengganggu nya saat sedang melakukan kegiatan itu?!

Dengan terburu buru Taeyong bangun dan pergi keluar kamar.

Psycho || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang