"Nee, arra arra , jeongmal mianhae.., aku tidak akan mengulanginya. Tapi jangan pernah kau menyuruhku untuk berhenti bermain game!!." jawabku kesal.
-----
Bel pulang telah berbunyi..
Semua orang berhamburan untuk pulang ke rumahnya masing - masing termasuk aku yang saat ini sedang berjalan cepat ke arah Halte Bus dengan buru - buru karena ingin cepat pulang dengan alasan lapar dan HP ku tertinggal dirumah sedang di charger jadi tidak bisa main game di sekolah. Jungkook tidak mengantarku, karena dia akan pergi futsal dengan teman - temannya.
Namun ketika aku menunggu Bus di halte, ada sebuah mobil yang berhenti didepanku dan membuka kaca mobilnya.
"Apa kau menunggu Bus?" Tanyanya
"Nee, aku menunggu di halte untuk menunggu Bus, bukan menunggu Kereta Api, bodoh!!" Ketusku
"Siapa yang bilang Kereta Api memangnya?, Aku hanya memastikan saja!!"
"Yasudah sana pergi!!, Mengganggu waktuku saja!" Aku mendengus kesal
"Memangnya kau sedang apa? Hanya diam melamun menunggu Bus. Dasar Yeoja aneh. Tadinya aku ingin mengantarkanmu pulang, tapi kau menyebalkan!!" Dia menutup kaca mobilnya dan berniat meninggalkanku.
'tunggu, apa? Dia ingin mengantarkan ku?'
'kesempatan sekali ketika aku sedang sekaratul maut kelaparan begini'
'oh tidak, dia akan pergi'
'aku ikut saja!!'
Gumamku dalam hati sambil melamunkannya.
"E-e-eeoohhhhh tunggu aku !! Aku ikut ikut ikutt, mianhae Taehyung mianhae jeball!!" Aku berteriak dan menggedor - gedor kaca mobilnya.
Tak lama kemudian Taehyung membukakan kaca mobilnya dan menertawaiku.
"Hahahaha, kajja naiklah!! Kau itu aneh sekali, tadi kau sangat jahat padaku dan sekarang kau memohon - mohon padaku untuk ikut pulang.!" Ejeknya.
Dalam perjalanan hanya ada keheningan, tak ada yang memulai obrolan. Aku pun juga bingung akan memulai obrolan darimana. Taehyung sedang fokus menyetir.
Kkrruuuyyyuuuukkk....
'aniya, kau itu kenapa sulit diam sih, sebentar lagi kita sampai!!'
Gumamku dalam hati sambil memegang perut.Pipiku merona saat Taehyung melihatku.
"Kau lapar Noona?" Tanyanya, namun raut wajahnya terlihat sedang menahan tawa disana.
"A-aniyaa, t-tidak kok.!" Gugupku.
"Mulutmu berkata tidak, dan perutmu iya!!" Dia menertawakanku.
"uugghhhh!!" geramku sambil mencubit lengannya.
"Awwww, kau jahat sekali.!" Rengeknya
"Heeolll, berhentilah menertawakanku! Turunkan aku disini saja!!" Protesku dan meninggikan volume suaraku.
"Kajja, kita makan di kedai sana!" Ajaknya.
Bukannya malah menurunkanku, namun dia membelokkan mobilnya dan menuju kedai Ramen.
"A-apa yang kamu lakukan, aku hanya minta turunkan aku disini, dan aku ingin pulang, kenapa kau mengajakku ke kedai? kau tidak mendengarkan ku? Huh? Kau itu budeg atau bolot sih!!"
"Aku juga lapar, kita makan dulu saja disini!!" Dia menggandeng tanganku dan menariknya ke tempat duduk dalam kedai itu.
"Aaww, sakittt Tae!! Tidak seperti ini juga kau mengajakku!!" Aku merengek kesakitan.