Chapter 4

59 5 1
                                    

Kkrriiingggg.... Kkkrriiinggggg

--------

Aku membuka mata, dan melihat kearah jendela kamar yang terlihat diluar sana masih gelap gulita.

"Hhhoaaaammmmm,,, masih pagi sekali."

Aku beranjak ke dapur untuk memasak sarapan pagi, mengambil bahan - bahan masakan yang ada di dalam kulkas.

"Mmmmm,, masak apa hari inii yaa??." Aku mengetuk - ngetuk meja dapur dengan telunjuk.

"Bagaimana kalau ini????." Monologku sendiri.

Aku mengambil daging ayam dan beberapa sayuran untuk membuat sup daging ayam. Satu persatu aku mencuci bahan - bahan sup daging ayam dan mulai memasak.

"Mmmmm, rasanya tidak burukk.." Aku mencicipi sup buatanku.

Setelah memasak, aku langsung mandi dan mengenakan seragam, lalu menyisir rambutku dan memberikan sebuah jepit hitam berbentuk huruf 'Y' untuk menahan poni yang mulai panjang didahiku dan sudah menghalangi mataku sehingga aku risih jika poniku dibiarkan, dan sekarang dahiku terbuka. Setelah itu mempersiapkan alat - alat sekolah dan lebih rapih dibanding hari kemarin, aku takut si Jimin Pabo itu mengejekku hari ini.

Waktu sudah menunjukan pukul 06.00 AM, sarapanku telah selesai dan kini aku duduk di teras rumah menunggu Jungkook menjemputku. Sambil menunggu, aku menyempatkan untuk bermain game. Namun saat game ku baru saja pergi ke lobby suara klakson Mobil Jungkook memanggilku untuk segera menghampirinya. Aku berlari kecil dan langsung masuk kedalam mobilnya.

"Dasar tidak tahu waktu, ada saja yang mengganggu ku disaat - saat serunya ingin bermain game, kau sangat tidak sabar menungguku Oppa !!." Kataku pada Jungkook yang tengah mengendarai roda 4 nya.

"Heey heeyyy, kau tidak lihat sekarang jam berapa? Apa kau ingin dihukum lagi gara - gara telat huh?" Jawabnya.

Aku melihat jam tangan berwarna coklat yang terpasang di tangan kiriku. Menunjukkan pukul 06.15 AM. Benar juga apa yang dikatakan Jungkook. Aku bisa saja kesiangan lagi dan mungkin mendapat hukuman, karena kemarin kebetulan Jin-Sonsaengnim membawa anak baru itu dan tidak tahu sebenarnya bahwa aku kesiangan. Dia terlalu sibuk mengurus anak baru itu. Sehingga dia tidak tahu bahwa aku kesiangan.

Sampai disekolah aku dan Jungkook tengah berjalan bersama, karena kelas kita berdekatan. Namun ketika aku baru saja akan masuk kelas, seseorang sedang bertengger di depan pintu, seolah - olah menghalangiku untuk masuk.

"Kau terlihat rapi sekarang Noona!!" Dia menatapku dari atas sampai bawah.

"Jarang - jarang kau rapi seperti ini." Sambungnya lalu terkekeh seakan - akan mengejekku yang selalu tidak rapi.

Ya, memang dari dulu aku jarang terlihat rapi seperti sekarang ini. Aku sering kesiangan gara - gara begadang demi game ku. Bahkan semua Sonsaeng pernah menghukumku karena aku kesiangan, dan tugas rumahku jarang ada yang dikerjakan. Bukan lupa, namun memang aku tidak ingin mengerjakannya karena itu terlihat sulit dan bisa - bisa otakku Stroke. Jadi tidak heran jika dikelas aku sering mendapat peringkat 3 dari belakang setelah Jimin, aku orang yang tidak pernah peduli dengan pelajaran. Jika aku mengerjakan tugas, itu karena aku sudah dimarahi abis - abisan oleh Jungkook, bukan aku yang ingin mengerjakannya, itu karena keterpaksaan. Berbeda dengan Jungkook, dia sering mendapat peringkat 1 dikelasnya.

"Woaaahhh, jangan - jangan kau ingin cari perhatian dengan teman sebangku baru kamu yaa, supaya dia menyukaimu.. Jung Yerin kau pintarr.. hahahaha." Jimin masih mengejekku.

'DEG'

Tiba - tiba jantungku berdetak lebih kencang dari sebelumnya, mendengar Jimin  berkata 'Menyukaimu' itu sangat aneh untukku.

My Dream Is You•kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang