Chapter 6

36 3 0
                                    

Seperti biasa kegiatan di musim dingin ini hanya membuatku semakin malas. Ingin makan pun aku hanya mengandalkan Jungkook mengantarkannya kesini, sama hal nya seperti kurir makanan. Aku tidak memasak akhir - akhir ini. Bukan karena bahan sudah habis, hanya saja aku malas turun kebawah untuk berperang di dapur.

Hanya diam di kamar, bermain game, tidur, menatap indahnya pemandangan kota Seoul lewat jendela kamar, makan, melamun, dan memikirkan Taehyung. Hanya itu kegiatanku.

Aku memikirkan perasaanku kepada Taehyung, kenapa tiba - tiba perasaanku berbeda padanya. Tidak seperti biasa - biasanya seperti pada Jungkook, Jimin, dan teman - teman lainnya.

Suka, itulah perasaanku padanya. Ingin sekali aku mendapatkan hatinya dan membangun komitmen bersama. Namun aku hanya bisa memikirkan perkataan Jungkook kemarin.

Flashback on.

"Ummmm,, baiklah baiklah. Aku akan membantumu mendapatkan Taehyung." Jungkook akhirnya ingin membantu.

"B-bagaimana caranya?."

"Ini mungkin hanya saran saja dariku, entah akan berhasil atau tidak, yang penting kau harus mencobanya terlebih dahulu. Apa kau sanggup?" Tanyanya.

"Aku sanggup, bagaimanapun caranya aku harus mendapatkan Taehyung." Balasku

Aku menatap Jungkook serius. Dan jantungku mulai berdetak lebih cepat.

"K-kau, kau harus mencoba mengungkapkan perasaanmu pada Taehyung, dan kau juga harus bilang padanya apakah dia ingin menjadi pacarmu.!!" Jungkook sedikit memikirkan perkataannya.

"Mwo? mana mungkin aku langsung mengungkapkannya seperti itu eoh, kau ini. Aku bertemu dengannya saja baru 3 hari." Elak ku.

Sial, Jungkook hanya ingin membuatku malu saja. Mana mungkin aku harus langsung berkata padanya kalau aku menyukainya dan aku mengajaknya untuk berpacaran denganku, sedangkan aku baru saja 3 hari bertemu dengan Taehyung, mustahil sekali.

Aku menunduk dan memeluk kakiku, mataku tak tahan menahan air mata yang ingin jatuh pada pipiku. Aku bingung harus bagaimana, aku baru saja menyukai seseorang. Pacaranpun aku belum pernah.

"Kau menangis? Aaahh mianhae, sudahlah.. Uljima.!! Aku akan membantumu mendapatkannya tenang saja." Dia mengkhawatirkanku.

"Aku , aku bingung.. kenapa aku seperti ini? Perasaanku sangat aneh pada Namja itu,, hiks."

"Nanti, jika masuk sekolah, cobalah kau mulai akrab dengan Taehyung, berbicara mengenai pelajaran disekolah atau tentang apapun, dan sesekali ajak dia ke taman atau kemana, cari tempat nyaman dan ajak dia berbicara. Nanti jika kau sudah lama dekat dengannya, itulah waktu yang tepat untuk kau mengungkapkan hatimu padanya. Atau mungkin saja Taehyung juga mulai membuka hati untukmu, dan bisa saja sebelum kau mengungkapkan perasaanmu padanya, Taehyung akan mengungkapkannya terlebih dulu padamu. Sekarang, jalani saja kau berteman dengannya. Jangan terburu - buru ingin mendapatkan hatinya. Kau belum tau Taehyung sepenuhnya." Jungkook memberi saran padaku.

"Benarkah?." Aku mendongak.

"Yah, coba saja." Dia mengacak rambutku.

Flashback End.

Aku harus mencoba saran dari Jungkook. Meskipun itu membutuhkan waktu yang lama, aku akan tetap sabar menunggunya.

Aku merindukannya, sudah beberapa hari sekolah libur dan otomatis aku tidak bertemu dengannya. Ingin sekali aku mengajaknya ke taman, tetapi nomor HP nya pun aku tidak punya.

My Dream Is You•kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang