Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Wr. Wb😊
Ini cerita kedua aku dan Real dari kehaluan aku tanpa ada sangkut paut dengan kehidupan ku seperti cerita sebelumnya.
Semoga kalian suka ya....
Jangan Lupa Vote, Comment and Follow atuhh...
Caranya mudah kan? Tinggal Tap Tap Bintang . Okey?
Kalian tau gasih Vote dan Comment dari kalian ituu menjadi kebahagiaan tersendiri tau. Dan kalian juga tau kan Menjadi alasan bahagianya seseorang itu mendapat pahala?
Nah dapat pahala cuma dengan Vote dan kasih saran . Hihi
***
Terik matahari terasa begitu menyengat dikulit. Lalu lalang kendaraan semakin padat di jam makan siang seperti ini, membuat suasana riuh jalanan semakin menggerahkan, asap kendaraan yang saling bertabrakan memenuhi ruang udara.
Seorang gadis berusia 19 tahun mengenakan hijab maron dengan menggunakan rok berwarna coklat susu,dan cardigan berwarna senada berjalan menelusuri jalanan kota, melangkahkan kaki dengan kesal serta bibir yang mengerucut dan komat kamit mengoceh.
Merasa sudah cukup jauh berjalan, ia duduk di kursi panjang yang berada dibahu jalan, dibawah pohon rindang. Menghela napas panjang dan memejamkan mata sabar.
" capek banget sih " katanya mengeluh, mengusap keringat didahi lelah.
Tangannya ia takupkan diwajah. Sungguh, ia sangat lelah, berjalan kurang lebih setengah jam.
Jika bukan karena Abang sialannya itu , ia takkan semenyedihkan ini.Bagaimana tidak, saat tadi ia berencana akan jalan-jalan ke Mall bersama Abang tercintanya itu , tiba-tiba saja di tengah jalan abangnya mendapatkan telepon dan tanpa mengetahui apa yang terjadi, abangnya memintanya untuk turun, dengan perasaan bingung ia menuruti saja. Namun,
Belum sempat ia menanyakan alasannya, abangnya sudah pergi dengan motor maticnya terburu - buru.
Bodohnya lagi, ia hanya membawa uang Rp.10.000 yang ada tas slempangnya, serta ponsel tanpa ada kuota dan pulsa.
Akhirnya ia berjalan menuju halte tak jauh dari tempat ia diturunkan oleh abangnya, setelah menunggu lama Abangnya masih saja belum kembali. Hingga ia memutuskan berjalan kaki
Ayudia Rahma Chalondra
Gadis dengan Style hijab kekinian, memiliki sifat bar bar yang tak pernah bisa ia ubah meski berkali kali bertekad merubah.
Penampilan yang tertutup tidak menutup kemungkinan untuk bersikap anggun layaknya muslimah pada umumnya.
Menurutnya, Sikap dan Sifat adalah bawaan dari diri, bagaimanapun akan tetap sama, sedangkan Menutup aurat adalah kewajiban untuk umat muslim namun bukan berarti semua perlakuan berdasarkan pada penampilan diri, yang menjadi masalah bagaimana cara kita mengendalikan sikap dan sifat agar tidak menyimpang pada syariat.
" kak mau beli air minum ?" Ia mengangkat kepalanya, detik berikutnya ia tersenyum melihat bocah berusia sekitar 10 tahun dengan baju kucel, rambut acak acakan tersenyum semangat membawa keranjang yang digantungkan dilehernya, didalamnya tertata berbagai macam minuman.
" Mau , aku mau yang dingin aja ya" jawabnya cepat, senyumnya masih belum pudar.
" iya kak ini "
" harganya berapa?" Tanya nya merogoh tas untuk mengambil uang.
" lima ribu kak "
" ini "
Anak itu menerimanya, memasukkan pada kantong berisi uang, lalu merogoh mencari sesuatu.
" kak tunggu disini bentar ya, ini gaada kembalian.." Ambil aja " selanya
" Beneran kak ?" Tanyanya antusias
" iya dong "
" Makasih ya kak. Semoga kakak diberi rezeki yang barokah sama Allah "
" Aamiin. Do'ain jodohnya sholeh ya,baik hati dan tidak sombong, tentunya ganteng " pintanya dengan menaik turunkan alis.
" siap kak " jawab anak kecil itu sambil mengangkat tangannya hormat. " Yaudah aku jualan lagi ya " pamitnya
" siap , semangat ya "
Setelah kepergian anak tadi, Rahma meminum airnya, rasa segar menelusuri tenggorokanya yang kering.
" Alhamdulillah , segerr "
" Gini nih kalo belum punya kekasih halal, sendiri mulu. Punya abang satu gajelasnya minta ampun "
"Ini lagi, dari tadi gaada angkutan umum. Sekali ada udah Full. Sekalipun ada juga uangnya udah ga cukup buat bayar . Isshh awas aja luh bang ntar " racaunya kesal.
Lagi lagi ia menghela napas pasrah. Tangannya terangkat ke depan dadanya, sedikit menunduk dan mata yang tertuju pada benda yang melingkar du pergelangan tangan.
" udah masuk waktu Dzuhur. Sholat aja dulu biar lebih fresh " katanya pada diri sendiri.
Sebelum Rahma berdiri ia menyempatkan menghabiskan minuman dinginnya. Meneguknya tiga kali dan mengucap syukur setelahnya.
Berada dibawah pohon membuat rasa kantuk mendatanginya. Ia menguap Lelah
" Jadi rindu kasur akutuhh "Rahma berdiri. Merapikan sedikit bajunya yang berantakan serta jilbabnya. Ia akan mencari masjid dekat sini untuk menjalankan kewajibannya. Kepalanya terangkat, pandangannya kini lurus setelah tadi menunduk.
Seketika matanya terbelalak kaget.
" Astagfirullah " kejutnya. Tanpa berfikir panjang Rahma berlari kearah nenek nenek yg berada tak jauh darinya sedang menyabrang, lalu dari arah timur terlihat beberapa motor yang melaju dengan kencang. Terlihat dari penampilannya yang menggunakan seragam bahwa anak sekolah anak baru saja pulang, jam - jam segini memang sedang banyak banyaknya pengendara.
" Awas Nenek " ia menarik tubuh rentan itu ke arah trotoar, Namun
BRAKKKK
Pengendara tersebut terlihat bingung dan berusaha menghindar, namun karena terlalu kencang sehingga tidak sempat berhenti motor sudah menabrak seseorang
Sempat Rahma mendengar riuh orang orang disekitarnya sebelum ia kehilangan kesadaran .
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imam Impian
Teen FictionHari yang sial untuk Seorang gadis berusia 19 tahun. Saat hari dimana seharusnya ia bersenang-senang menikmati hari libur,hingga sebuah panggilan yang membuatnya berada pada situasi yang mengenaskan. Disiang hari yang panas, ia duduk sambil meminum...