21+
Tubuh ayana di lempar ke atas
ranjang milik jungkook. Jungkook tidak berniat melempar ayana, hanya saja gadis itu terlalu pemberontak karna itulah jungkook memilih cara yang kasar."Kenapa kau membawaku kemari! Buka pintunya, aku mau pulang!" Ujar ayana saat melihat jungkook mengunci pintunya.
Jungkook berjalan mendekat pada ayana. Ayana benar benar tidak sanggup lagi berjalan pergi dari sana. Rasanya semakin bertambah nyeri saja miliknya.
Jungkook menaiki ranjang tersebut. Sontak ayana meringsut mundur ke belakang. Tubuh ayana gemetar ketakutan karnanya.
"Kumohon jangan mendekat! Hiks ...lepaskan! Kumohon lepaskan aku.. Hiks." isak ayana berusaha membuat jungkook melepaskannya.
Jungkook mengangkat dagu ayana dan menatapnya dalam.
"Aku tidak bisa melepaskanmu. Salahkan dirimu yang membuatku terus saja memikirkanmu." Ujar jungkook dengan suara tenangnya.Ayana menahan isakannya saat wajah jungkook semakin dekat padanya. Tidak! Dia tidak sanggup jika jungkook kembali melecehkannya!
"Apa masih sakit?"
Ayana diam mencerna ucapan jungkook. Sebenarnya apa yang di maksud jungkook? Ayana benar benar tidak mengerti.
"Vaginamu. Apa masih terasa sakit?" Jelas jungkook membuat wajah ayana seketika memerah tomat.
Begitu frontalnya jungkook dengan mudahnya mengatakan hal sensitif tersebut. Ayana menunduk menyembunyikan wajahnya, Sial! jungkook benar benar pandai mempermalukannya. Lalu sekarang apa yang harus ayana jawab?
"Kenapa diam? Kau ingin aku mengeceknya sendiri?"Ujar jungkook kemudian tangannya segera menyentuh rok ayana.
"Jangan!" Ayana segera menepis tangan jungkook kemudian kembali meringsut mundur hingga tubuhnya mentok pada kepala ranjang.
"Kalau begitu jawab."
Ayana memejamkan kepalanya dan meremas erat sprey ranjang tersebut."S-sakit ..."Ayana menahan isakannya.
"Aku tidak mendengarnya."
Ayana sangat yakin jungkook mendengarnya. Lagi pula kenapa jungkook menanyakan hal tersebut?! Ini benar benar memalukan!
"Sakit ...hiks rasanya masih sakit." Jujur ayana menahan isakannya namun isakannya masih saja terdengar.
Jungkook menyeringai saat mendengarnya.
Jungkook mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya. Yaitu sebuah salap yang di beli oleh hyejin tadi siang.
"Salap ini akan mengobati rasa sakitnya."
Ayana terkejut di tempatnya. Kenapa jungkook tiba tiba saja perduli dengan rasa sakitnya? Bahkan membeli sebuah salap? Apa pria itu lupa siapa penyebab rasa sakit itu sendiri?!
"T-tidak mau. Aku tidak memerlukannya."
"Berhentilah berpura pura kuat. Rasa sakitnya tidak akan hilang jika hanya kau biarkan saja."
"Memangnya kenapa? Aku tidak akan memakainya. Aku tidak mau!"
"Jangan khawatir, aku sendiri yang akan memakaikannya."
"A-APA!?" Ujar ayana terkejut.
"Tidak! Tidak mau!"Tolak ayana segera mengambil ancang ancang." Apa yang kau takutkan? Aku sudah melihat semuahya kemarin. Jadi diamlah biarkan aku memakaikan ini."Jungkook segera membaringkan ayana pada ranjangnya.
Ayana segera memberontak. Yang benar saja! Jungkook pasti sudah benar benar gila!
"Aku tidak mau hiks.. Aku mohon jangan!" isak ayana memberontak.
"Diamlah! Ini hanya sebentar." Ujar jungkook menahan ayana untuk bangkit.
"Aku tidak mau!" Ayana menepis tangan jungkook hingga salap tersebut terbang jauh dari genggan jungkook.
Sesaat ayana menghembuskan nafas lega karna salap tersebut telah hilang dari jangkauan jungkook. Namun saat melihat ekpresi dingin dan Tatapan menusuk dari jungkook, seketika wajah ayana berubah pucat.
Jungkook menyeringai.
"Baiklah, sepertinya kau memang tidak membutuhkan salap itu. Kalau begitu pakai cara kedua saja." Ujar jungkook.Cara kedua?
Srek'
"Akhh! ..." Teriak ayana terkejut saat jungkook mengoyak pakaian sekolahnya dengan begitu mudah.
"Apa yang kau lakukan! Hiks...maafkan aku, Hentikan!" Isak ayana saat jungkook tanpa perasaan melepaskan semua pakaian yang tersisa pada tubuh ayana.
Jungkook melepaskan dasi dan kemejanya sendiri dengan cepat.
"Lepaskan aku hiks...kau kejam jungkook! Hiks... Kau sakit jiwa!" Isak ayana mencoba menjauh dari jungkook namun pegangan jungkook padanya jauh lebih kuat."Jungkook jangan hiks ..kumohon jangan lagi hiks..."
"Kau yang menginginkan ini. Kau menolak niatan baikku, tapi tenang saja, aku punya cara kedua untukmu sayang..."Ujar jungkook menarik kasar ayana untuk duduk di pankuannya.Tubuh kedua nya dengan cepat telah sama sama telanjang bulat. "Aku akan terus memasukimu sampai milikmu benar benar sudah terbiasa dengan milikku, dan seterusnya kau akan merasakan nikmat. Bukan rasa sakit lagi. " Lanjut jungkook tersenyum evil.
Tangis ayana semakin menjadi.
"Tidak! Lepaskan aku hiks--aku tidak ma---Akhh! ...." Jerit ayana saa sesuatu yang besar tiba tiba saja memasuki kembali daerah kewanitaannya.Women on top. Posisi kesukaan jungkook dari dulu, tapi kini dia harus berusaha sendiri mencari kenikmatannya karna ayana yang masih belum bisa berhenti memberontak.
Jungkook menggeram tertahan saat miliknya kembali terjepit oleh milik ayana yang begitu sempit.
"Ahh ...kau benar benar nikmat sayang." Jungkook segera mencengkram pantat ayana begitu kuat dan membuat ayana bergerak naik turun memanjakan penisnya yang telah tegang sejak tadi."Akhh! ..hiks ...akhh" Desah ayana saat milik jungkook menusuknya terlalu dalam.
Ayana hanya bisa diam dan mencengkram kuat pundak jungkook, melawanpun percuma karna jungkook lebih kuat darinya.
Ayana hanya bisa menutup mulutnya sambil menangis terisak. Ayana bisa mendengarkan geraman tertahan jungkook setiap kali menyentaknya dengan kuat. Dan tubuh ayana bergetar seolah di aliri listrik.
Ayana semakin mencengkram erat pundak jungkook hingga jejak kuku ayana yang panjang tercetak jelas di pundak putih milih jungkook.
Anehnya lama kelamaan rasa sakit itu memudar amun kali ini terasa berbeda, Gerakan jungkook berubah semakin lembut. Tidak ada permainan kasar yang membuat ayana meraung atau menjerit seperti kemarin lagi.
Bahkan bibir jungkook tanpa henti memberikan kecupan kecupan lembut pada leher dan pundak ayana. Sedangkan di bawah sana milik jungkook tetap bergerak namun dengan lembutnya. Sangat berbeda dengan kemarin. Tangan kanan jungkook pun ikut serta meremas dan memaikan payudara ayana. Sesekali bahkan ciuman jungkook mendarat pada kedua payudara ayana menghisapnya kuat hingga menimbulkan warna merah dan keunguan. Kemudian berakhir dengan menghisap dan melumat habis bibir ayana yang mulai mendesah tanpa ayana sadari jika fikiran dan hatinya sekarang tidak sejalan lagi.
Ayana benci mengatakannya tapi Kali ini .....Ayana menikmatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS LOVE
RandomWarning 21+ Bijaklah dalam memilih bacaan. Anak kecil minggir!! "Aku benci setiap kali bersamamu, karna itu mengingatkanku bagaimana dirimu saat merebut paksa mahkota berhargaku." AyanaCristalion. "Aku tidak sejahat yang kau bayangkan." JeonJungkook...