"Hal tersulit dalam hidupku adalah bahagia melihat kamu bersama orang lain:)""Woy!" Evan terbangun dari lamunannya, yang tengah duduk dikantin, dan Evan merasa kesal pada pemilik tangan yang menepuk pundaknya barusan.
"bengong terus lo! Kesambet baru tau rasa!" cibir Nathan dengan tampang polos.
Nathan memang memiliki muka yang tidak berdosa, dan memiliki sifat jahil, yang membuat para Siswi SMA Venus menjauh.
"lo keseringan galau, move on makannya!" Ucap Armand mengompori suasana.
Berbeda dengan Nathan, Armand memiliki semuanya dengan nilai rata-rata. Namun hanya satu yang di atas rata-rata yaitu senyuman manisnya, yang bisa melelehkan semua cewe di sekolah.
Karena senyuman manisnya itu, Armand menjadi playboy karena hanya seminggu di pacari oleh Armand, akhirnya diputusin dengan alasan 'maaf ternyata kita ngga cocok'.
"Eh, tuh orangnya datang bareng pangeran kuda putih yang memuakkan" Ucap Hans kejam.
Hans adalah cowok normal diantara Nathan dan Armand. Hans terlihat lebih dewasa, tenang, dan cuek.
Evan refleks menoleh kearah pintu masuk kantin.
Awalnya Evan merasa ceria saat Arsha datang dengan tawa, tanpa di sadari bibir Evan mulai mengembanh membentuk senyuman.
Namun senyuman itu cuma sekilas dan mulai memudar saat sebuah tangan mulai mengacak pelan rambut Arsha.
Evan hanya bisa mengalihkan pandangannya dari mereka.
Karena ini pilihannya sejak awal, seharusnya Evan senang melihat Arsha bahagia dengan laki-laki sebaik Rayhan, bukan dengannya yang hanya seorang badboy.
Tetapi tetap saja ada sesuatu yang retak jauh di dalam hatinya.
Hans menepuk pundak Evan dengan pelan. "Tenang Van, gue denger mereka berdua ngga jadian"
"jiji banget gue liat mukanya Rayhan, sok alim padahal belakangnya...." "
Nathan membungkam mulutnya sendiri,Armand mengacungkan ibu jarinya dengan bibir tersenyum melebar.
"Setuju,mendingan juga kita walaupun jelek,yang penting gak bermuka dua"kata Hans,Evan menghela nafas.
"Setidaknya Rayhan lebih baik dari gue,karena masa depan dia lebih terjamin daripada gue"
"Van gak semua yang dilihat dari mata itu benar,sampul boleh oke tapi bisa jadi isinya kusam"
kata Hans yang masih menyadarkan Evan karena dia tidak mau sahabatnya mengambil keputusan yang salah dan berakhir penyesalan.
Evan hanya mengulaskan senyum miris.Hubungannya tak semudah yang dibayangkan .Imagenya sudah terlanjur hancur dimata Arsha.
Memang dari awal itulah tujuan Evan agar Arsha membenci Evan dan menjauh dari dirinya.
Untung saja Arsha pacaran sama orang baik dan bisa melupakan Evan secepatnya. Tapi jauh dari lubuk hati Evan sangat menyesahkan .(barang baru cocoknya sam barang baru ,bukan rongsokan )Batin Evan yang merasa dirinya adalah barang rongsokan dan kapanpun tidak akan cocok dengan barang bagus.
Diam-diam Evan mengulaskan senyuman tipis,saat melihat Arsha bahagia tertawa lepas,meskipun alasan Arsha senyum adalah bukan dirinya.
Tak sadar kontak mata mereka bertemu dan tertawa lepas yang ulaskan oleh Arsha berubah menjadi senyuman tipis ,dan yang Arsha pikirkan adalah Arsha merindukan saat mereka sedang berbahagia. Pandangan Rayhan mengikuti pandangan Arsha.
Arsha terbelalak kaget saat sebuah tangan menyentuh pundaknya dan melonjak kaget."lo kenapa?,masih mikirin dia?"
"hah?gak kok"jawab Arsha yang sedikit gugup.Sebenarnya hati Arsha sangat menginginkan Evan kembali.
"Sha,mau gak ntar malem belajar kelompok di rumah gue"ajak Rayhan.Hati Arsha sangat bingung akan menjawab apa,karena jika dia menolak,apakah pantas menolak sesuatu dengan alasan belajar? Dan dengan terpaksa Arsha meng-iya kan ajakan Rayhan.
Tbc
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading
To be continue
.
.
.
Salam author
Izytimaindah:)THANKS BUAT SAHABAT GUE YANG NYARANIN CERITA INI GUE TULIS LAGI DI WATTPAD.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANARSHA
Historia CortaArsha Elshirazy diharuskan mengikhlaskan satu orang yang dicintainya dan terpaksa memilih orang yang hanya good cover. * * * * * * * * Namun apakah Arsha akan bahagia dengan seorang good cover tersebut atau tidak? Ini ceritaku yang aku tulis pas k...