Three

51 5 0
                                    

Dengan langkah yang terburu-buru, Jihan langsung memasuki halaman rumahnya yang mewah tersebut. Setelah mengucapkan salam, di ruang tengah terlihat beberapa orang sedang menunggu sesuatu, mungkin yang ditunggu adalah dirinya.

Bunda pun datang pada nya.

"Sayang, cepat ke kamar kamu, ganti baju, dan dandan yang cantik, bunda sama yang lain nunggu kamu di bawah,"

Kening Jihan sempat berkerut mendengar perkataan ibundanya tersebut. Akan tetapi, segera ia singkirkan pikiran buruk untuk saat ini, segera ia bergegas menuju kamarnya dan merapikan dirinya.

Saat memilih baju yang akan dipakai, terdengar notif yang datang dari ponselnya yang dibaluti oleh case pink cantik sebagai hiasan.

Pesan dari Hazel.

"Tebak gue mau kemana?,"

"Ke mall,"

"Salah,"

"Ke toko buku kali,"


"Iihhh bukan,"

"Pergi malam mingguan,"

"Gue kan jomblo, Ji,"

"Lah, emang pergi malming
harus punya pasangan
apa?nggak juga kali,"

"Yakali gue pergi malming sendiri,
dikira nggak tau diri
guenya sama orang-orang
disana, udah nggak punya
pasangan malah PD-PD an pergi
malming, nggak ada gandengan pula,
truk aja punya gandengan,
kan gue jadi malu,"

"Makanya, cari pasangan sana,

biar ada yang digandeng, hehehe,"

"

Yaelah Ji, lo kayak ada
pasangan aja, jelas-jelas lo
jomblo ngenes alias jones,
mendingan gue, putus baru
kemaren, lah elo, mantan aja
kagak punya, gimana putusnya
coba,"

"Hahaha ya deh,
emang kamu mau kemana sih,"

"Gue mau pergi lamaran,"

"Pergi lamaran, kamu mau nikah,
sama siapa, kok aku nggak tau?,"

"Ini nih, keluar deh sifat aslinya,
kepo bat tau nggak,
bukan gue yang mau lamaran,
tapi sepupu gue,"

Belum sempat Jihan melihat balasan dari Hazel, ada ketukkan pintu, dan sepertinya itu bundanya.

"Sayang, cepat nak, orang-orang udah pada nungguin nih,"ucap bundanya sambil sesekali mengetuk pintu kamar anaknya itu.

Dengan segera Jihan melihat tampilannya dicermin yang bisa dibilang sedikit elegan dengan sapuan bedak tipis yang membuat wajahnya begitu natural namun tetap terlihat manis. Dia tidak memakai kaca mata dan pastinya tidak terlihat cupu.

"Iya bund, Jihan udah siap kok,"kata Jihan sambil membuka pintu dan melihat ke bundanya yang sontak kaget melihat penampilan putri satu-satunya ini.

"Ini anak bunda kah? cantiknya, andaikan kamu begini setiap harinya nak, tampil dengan diri mu yang sebenarnya, kayak dulu lagi," ucap sang bunda yang seketika memelan.

DifficultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang