Senja menatap langit langit kamar nya tidak semangat , hari ini adalah weekend , tidak ada yang di lakukan nya sama sekali , mengingat sebentar lagi UN akan segera di laksanakan namun sama sekali ia belum mempunyai persiapan .
"Senja , kamu mama masukin bimbel ya , kan sebentar lagi kamu udah mau UN"
"Ah ga ma , maless mau main basket aja ."
"Kok basket , mau jadi apa kamu nanti ? , mama ga selamanya kerja buat kamu , kalau kamu mau gini gini terus ga bakal ada masa depan kamu."
wanita itu tak menjawab perkataan mama nya , ia hanya menghentakkan kaki di anak tangga saat menuju ke arah kamarnya.
BRAK!
"Aduhhhhhhhh" rengek Senja kuat."Rasainn tuh RAAASAAAIINN, BANDEL PULA KAMU GA NURUTIN APA KATA MAMA KAMU."
"Ck, apaan si mah , anak jatoh bukannya di bantuin malah di sukurinnnn"
"Ya anak bandel mah gapapa" ucap mama nya santai dengan secangkir teh di tangannya.
"Males punya mama gini , bosen , kalau aja ada audisi adopsi mak mak , w ikutin pasti." ledek senja sambil beranjak dari anak tangga .
🕊TENTANG SENJA DAN MASA LALU 🕊
"Permisi ..." Ucap seorang lelaki berambut panjang yang bisa di bilang body goals idaman para wanita .
"ya , Raffa ini?"
"ohh, iya tante saya Raffa , Senja nya ada tante ?"
"Oh ada dia , masuk dulu mari."
"Terimakasih tante.." .
tak lama mereka duduk dan berbincang
"Senja!!!"
"Apa sih ma .."
Senja turun , namun ia turun dengan mengenakan handuk putih nan bersih dengan peel of mask yang menyelimuti wajah lucunya , serta beberapa roll yang berada di kepala wanita itu
"EH YAAMPUNN RAFFA!!"Raffa membeku. tak satupun kata kata yang keluar dari mulut manis miliknya .
"Eh naik kamu sekarang , yang bener aja."
Tanpa membalas perkataan sang mama , senja meninggalkan ruang tamu dan beranjak pergi ke kamarnya.
"Oh iya tan , Senja mau lanjut kuliah kemana ?" Tanya Raffa kepada calon mertuanya .
"Katanya sih mau lanjutin sastra indonesia gitu , tapi belum tahu mau masuk univ mana , kalau kamu ?"
"Saya sih mau coba ke Jerman , mau ambil di bidang ke olahragaan aja."
"Oh kamu juga suka basket atau gimana ?"
"Iya tante saya juga suka main basket , dan kebetulan ketemu Senja di ajang pertandingan basket gitu."
"Eh udah." celetuk wanita abal abal satu ini.
"Hadeh udah keburu ubanan mama tuh nungguin kamu kalo lagi siap siap."
"Emang mama mau ikut kita?"
"Ya engga lah , maksud mama Raffa yang ubanan."
"Ikut aja tan." celetuk Raffa
"Ih ga ah , nyamuk anak sendiri , serem bgt."
"Apaansi mah , kita pergi dulu ya , hati hati dirumah kalo ada om om mau masuk , buka aja pintunya."
"Dasar anak kurang ajar kamu ya ."
"Hahha , bye maa" Senja mencium pipi wanita itu.
"Pergi ya tan , permisi..."
"Pulang nya jangan larut malam ya, hati hati."
"Oke tan"
"Siap ma"Perjalan hening , sesekali Raffa hanya mencubiti pipi gemas milik Senja .
"Mmmm aku sayang kamu"
Sontak kata kata itu membuat mata dan kepala Senja berbalik ke arah Raffa"Tumben kamu bilang begitu ?"
"hehe , aku kepingin bilang sesuatu sama kamu."
"Bilang aja." ucap Senja sambil tersenyum.
"Mmmm , aku mau kkkuuliaahh ke Jerman."
Reflek Senja melepaskan genggaman tangan Raffa. tak satupun kata yang keluar dari bibirnya . malah satu tetes air yang keluar dari mata indahnya.
"Jangan nangis..."
"Kamu tega ninggalin aku ?"
"Ga gitu , aku harus lanjutin bisnis papa juga di Jerman , kalau semua sudah selesai aku pasti pulang buat kamu." ucap lelaki itu .
"Hmmm aku belum siap nerima nya ."
"Ja , turun yuk , hujan nih. nikmatin aja."
Tanpa menunggu balasan perkataan dari wanitanya itu , ia langsung menarik tangannya untuk keluar dari mobil."Jaa ayo menarii bersama kuuu!" Seru Raffa
Senja hanya tersenyum dengan muka dan sekujur tubuh yang di basahi oleh air hujan ."Sayang jangan nangis lagi ya . aku pasti pulang kok buat kamu." sambil mengecup kening milik Senja .
"Aku cuma takut kamu nanti ketemu orang yang lebih dari aku ."
"Ga akan mungkin Ja , kamu gaakan pernah tergantikan untukku."
"Kamu janji?" Senja memberikan jari kelingkingnya.
Raffa tak berbicara ataupun menjawab perkataan senja , ia hanya menyilangkan jari kelingking nya bersama jari kelingking milik Senja .
Sambil tersenyum Raffa berkata "percaya sama aku." :)mereka melanjut kan bermain hujan tanpa memikirkan akan sakit di kedepannya .
"Hari itu aku tidak tahu apa yang aku rasakan . Entah Bahagia , ataupun sedih . Aku bahagia karena di hari itu aku bisa menikmati indahnya hujan bersama dia . Namun yang membuatku sedih adalah tepat di hari itu pula , aku tahu bahwa dia pula yang akan pergi meninggalkanku."
7 Agustus 2017
Senja🖤T B C 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Senja dan Masa lalu
Teen Fictioncerita ini adalah cerita yang sudah lalu . dimana Senja yang tidak bisa melupakan masa lalu nya .