5. Pet Shop

1.6K 93 4
                                    

"Gimana?" tanya Deven sembari memandang Azalea yang sedang meniup balon gelembung.

Azalea menghentikan kegiatannya sejenak, "Apanya?"

"Sekolah."

"Not bad, as usual," balasnya sembari tersenyum simpul. "It's gonna be good kalo ada kamu."

Deven mengangkat sebelah alisnya setelah mendengar gumaman Azalea. Sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman kecil. Matanya terus memandang Azalea yang kembali melanjutkan kegiatan meniup balon gelembungnya. Ia sangat rindu gadis ini.

"Sampe kapan di Jakarta?" tanya Deven.

Azalea pun berjalan menghampiri Deven, meletakkan alat peniup balon gelembung di sebelah mereka, lalu berdehem untuk menjawab pertanyaan Deven.

"Tiga hari lagi aku balik."

Deven mengerutkan dahinya setelah mendengar balasan dari Azalea. "Cepet banget."

"Nggak baik izin sekolah lama-lama, Deven," kekeh Azalea. "Lagian aku ke sini karena Mami ada urusan sebentar, dan urusan Mami bakal selesai 3 hari lagi."

Garis wajah Deven menurun, menatap Azalea dengan tatapan sendu. Rindunya selama 4 tahun, hanya bisa terbayar dengan waktu singkat. Tiga hari lagi ia akan kembali menabung rindu, kepada Azalea-nya.

"I'll be right back soon, Deven.." Azalea tersenyum menenangkan.

Deven menghela nafasnya pelan, "Empat tahun yang lalu juga ngomongnya gitu." cibirnya sembari mengalihkan pandangan ke arah lain.

Azalea mendengar itupun tertawa kecil, "Yang beliin tiket pesawat tuh bukan aku, Dev. Tapi Mami atau Papi. Kalo mereka nggak berkehendak, ya aku nggak bisa apa-apa,"

"Kalo Jakarta-Malaysia bisa pake mobil, aku tiap hari bolak-balik, Dev." lanjutnya diakhiri kekehan.

"Yaudah, nanti aku bikin jalan dari sini ke Malaysia, yang bisa ditempuh pake mobil." ucap Deven asal, membuat Azalea tertawa.

"Silahkan, Bapak Deven Christiandi Putra. If you can."

Mereka saling menatap, lalu tertawa. Ini yang sama-sama mereka rindukan. Deven rindu Azalea-nya. Azalea merindukan Deven-nya. Sudah berteman dekat sejak balita, hingga sayangnya kelas 4 SD Deven harus pindah ke Jakarta. Awalnya, mereka sama-sama besar di negara tetangga, tepatnya Kuala Lumpur.

"Dev, mau nanya." ucap Azalea pelan.

Deven mendongak, lalu mengangkat kedua alisnya.

"Maaf kalo lancang," ucap Azalea ragu.


"Kamu masih suka sama aku?"


***

Anneth duduk di kantin, sendirian. Sebenarnya, ia tidak sendiri, tapi ketiga sahabatnya sedang memesan makanan. Anneth sibuk mengunyah keripik kentang yang barusan ia beli. Karena terlalu lama menunggu bakmie jamur kesukaannya, Anneth membeli camilan untuk mengganjal perut.

"Anneth,"

Anneth mendongak, melihat sosok Betrand yang berdiri di hadapannya. Kemudian, ia tersenyum singkat sebagai tanda sapaan.

Stuck With Junior [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang