chapter 7

27 4 0
                                    

Pelajaran matematika pun berakhir dan waktunya istirahat, anak-anak dari seluruh kelas pun mulai keluar dari kelasnya dan bergegas untuk ke kantin membeli makanan atau hanya sekedar menggoda adik kelas, seperti ryan dan kawan-kawan.

"hoi cewe cakep bener lu hahaha" rizai menggoda salah satu anak kelas 10, ryan dan teman-temannya hanya terkekeh.

"weh yan ada musuh lo tuh, si ardja" bisik noval pada ryan, rizai tidak sengaja mendengar bisikkan noval dan mengedarkan pandangannya ternyata ada ardja sedang membeli es.

"woi ardja, di ajak gelud sama ryan nih, katanya lo berani ga" teriakkan rizai membuat satu kantin melirik ke suara yang menyebabkan kegaduhan. Ryan yang merasa namanya di panggil pun tidak terima karena ryan tidak menanggapi omongan noval tentang ardja.

tetapi rizai makin memperpanas suasana dengan membilangkan ryan ingin berkelahi dengan ardja. "WOI APA-APAAN SI LO RIZ, GUA COBA UNTUK GA NANGGEPIN TAPI KENAPA LO BIKIN GADUH" Ryan sangat marah pada rizai.

"mana ryan yang dulu yang mau berantemn sama siapa aja, dia itu musuh lo yan, dia udah ngambil apa aja dar lo!" perkataan rizai ada benarnya tetapi ryan sudah tidak memikirkannya, tapi teman-temannya selalu mengungkit-ungkit.

" dia emang udah ambil semuanya dari gue zai, tapi gue udah gamau urus, gue udah najis banget liat muka dia di sekolah. Apalagi berurusan sama dia udah enek gue" Ryan menggebrak meja dan pergi ke halaman belakang sekolah.

**** 

reire menuju kantin sendiri tidak bersama zulta, karena zulta merasa badannya tidak enakkan. Dia melihat ryan berjalan ke arah halaman belakang dan reire pun berniat untuk mengikutinya sebentar dan balik ke kantin.

saat sudah sampai di halaman belakang sekolah, reire tidak melihat keberadaan ryan disana. akhirnya reire memutuskan untuk kembali ke kantin, baru saja mau berjalan ke kantin, ada ryan di depannya.

" lo ngapain disini?" tanya ryan sinis dan datar.

" g-gue c-cuma pengen beli mie tadinya terus ga sengaja ketemu lo" jawab reire dengan gugup dan dia tidak mau melihat wajah ryan, karena terlalu seram.

"gausah bohong, gue tau lo kesini ngikutin gue" reire pun skakmat dengan penuturan ryan.

reire tegang di tempat dan ryan pun maju mendekati reire dan berkata "jangan ikut-ikutan urusan gue kalo lo gamau kena imbasnya" ryan meninggalkan reire yang masih menahan napas.

reire merinding dan jantungnya berdetak dengan cepat karena mendapatkan jawaban yang begitu mengerikan dari ryan. dia cepat-cepat bergeleng guna menghilangkan ke tegangannya.

****

reire menghelas napas berkali-kali sampai akhirnya temannya itu menydarinya. " lo kenapa rei? ada masalah? sini cerita sama gue" zulta khawatir dengan reire 

"bukan gitu zul gue gada masalah cuma tadi nih ya, gue liat ka ryan ke halaman belakang sekolah terus gue ikutin dia gitu, nah pas gue pengen balik ke kantin gue ketemu ka ryan dia natap gue tajem banget zul, terus gue di peringatin gini, jangan ikut-ikutan urusan gue kalo lo gamau kena imbasnya, dia bilang begitu coba" raut wajah zulta berubah.

"lo harus hati-hati kali ini, bener-bener harus hati-hati" jawab zulta dengan penuh penekanan.






#happy reading <3

#sisil<3

RYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang