White Sakura

8 2 0
                                    

"MINGGIR!!"

Terdengar suara tapak kaki kuda yang mendekat. Claude mendorong tubuhnya dan tubuh Wennie ke arah hutan.

"Si-siapa itu?" Tanya Wennie sambil berbisik. "Itu adalah DarkVestaKnight. Bisa dibilang... Bawahan Ras Stella." Jawab Claude sambil berbisik.

Seseorang pun turun dari kuda itu dan membuka helmnya. "AKU LIHAT DIA!" Teriak gadis itu. "Bawahan tertinggi Stacia kan?" Tanya seorang prajurit yang masih menaiki kuda. "Iya, kalau kita bisa bunuh dia, kita pasti dapat tingkat tertinggi!" Seru gadis yang membuka helmnya. "HAHAHAHAHA!!" Tawa mereka berdua.

Di sisi lain, Claude mencoba menutup mulut Wennie. "Diamlah, dia bisa mengetahui kita." Bisik Claude. Wennie mengangguk dan mencoba tenang.

"Huh, aku tidak mendeteksi seseorang selain kita, Clarice." Kata prajurit yang menaiki kuda itu. "Betul juga Prajurit Scheta. Ayo kita pergi ke kerajaan." Jawab gadis yang membuka helm itu, Clarice. Ia menaiki kuda dan menuntun Prajurit di belakangnya. Suara tapak kaki kuda menjauh. "Apa yang terjadi sih?!" Ketus Wennie sambil menangis. "Ah, tenang. Ini adalah cerita sebelum perang SteSta. Aku masuk ke dunia ini 1000 tahun sebelummu. Kamu mendapat beberapa petunjuk dan jangan lupa gunakan dengan baik petunjuk itu. Akan tetapi, tak seseorang pun dapat memiliki buku terakhir. Hingga, Pasukan Stacia menurun akibat butuhnya prajurit yang banyak saat menyerang boss terakhir. Dan akulah salah satu prajurit yang selamat dari sana." Jelas Claude. Wennie dan Claude pun keluar dari hutan dan jalan ke sebuah jalur di luar hutan.

Selama perjalanan, Claude hanya diam walaupun Wennie berbicara. "Aku ingat Rafael." Gumam Wennie. "Siapa Rafael?" Tanya Claude. "Umm, teman masa kecilku. Dia yang menceritakan ku tentang hal ini. Mungkin dia sudah masuk sebelum mu." Jawab Wennie. "Tunggu, dia kan masih anak kecil." Seru Claude. "Seseorang yang tak sengaja membocorkan tentang ini akan masuk secara langsung ke sini kan?" Tanya Wennie balik. Wajahnya murung. "Iya, tapi pasti itu sangat menyulitkan. Karena, yang masuk ke sini, pasti wujudnya orang dewasa." Jawab Claude.

Beberapa menit kemudian, mereka berdua sampai ke sebuah gubuk tua. "Hey, apa kalian nggak kenal aku?" Tanya seorang lelaki berambut biru dongker. Wajahnya sangat mirip dengan Rafael. "Ng..nggak. Pasti bukan Rafael! Nggak!! Pasti bukan!!" Jawab Wennie memegang kepalanya. "Ya, aku Rafael kok." Kata Rafael sambil memeluk Wennie yang tingginya kurang dari Rafael. Claude hanya tersenyum. "Kenapa hatiku terasa sakit?" Tanya Claude dalam hati. "Apa yang kamu lakukan disini, Rafael?" Tanya Wennie yang sudah tenang dan bersandar ke bahu Claude. "Aku menjadi profesor disini. Aku meneliti perbedaan Ras Stella dan Ras Stacia." Jawab Rafael. "Tapi, aku tetap memihak Stella." Lanjut Rafael. Wennie terbelalak. Claude mengambil pedang di meja dekat pintu gubuk itu. Rafael menggigit tangannya dan mengeluarkan darah ungu. Ia menyantap darah itu.

GLEK

Ah~

"Jadi, mau menyerang ku?" Tanya Rafael. Pupil matanya berubah drastis.  Wennie terdiam. "Rivaillo Xiaontumn!" Seru Claude sambil menodongkan pedangnya ke arah Rafael. Cahaya merah muncul di ujung pedang itu dan menyerang Rafael. Tiba-tiba, di punggung Rafael terdapat sayap iblis yang dapat membunuh 4 RedKnight. Sayap itu ditujukan ke arah Claude dan...

JLEBB

Wennie lah yang melindungi Claude. Ia tertusuk sayap itu. "AHHHHHHH!!" Teriak Wennie kesakitan. "UGHHH, berhenti muncul di kepalaku bajingan!!" Teriak Rafael juga sambil memegang kepalanya. Claude pun berusaha menggendong Wennie keluar dari gubuk itu.

Hosh~ hosh~

Wennie diletakkan di tanah yang sudah dilapisi jaket Claude. Claude mengelus kepala Wennie. "Aurum Stella de heal." Bisik Claude terus menerus. Perut Wennie pun menjadi semula, akan tetapi, energi Claude hampir habis. "Cl- Claude, aku minta ma-maaf." Bisik Wennie yang sudah bangkit. "Pergilah ke White Sakura Village, kita akan menemui orang orang baik disana." Kata Claude sambil mencoba bangkit. Wennie menggandeng tangan Claude dan mendekatkan nya ke mulut Wennie. "Teleport to Sakura White Village. Atas nama Dewi Stacia yang berkuasa." Bisik Wennie. "Bagaimana dia tahu System teleport itu? Itu kan hanya dilakukan oleh orang-orang yang legendaris saja!" Batin Claude.

The Mystery of Red BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang