Benua 11

10 1 0
                                    

Benua melajukan motornya dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit ia hanya butuh beberapa menit saja untuk sampai disana, setelah sampai ia meletakan motornya dan berjalan mencari kamar aksa dirawat.

"sus pasien yang bernama aksa dirawat diruang mana ya?". ujar benua menanyakan kamar rawat aksa

"nomer 241 dilantai 2". ujar suster tersebut sambil sesekali melirik benua yang tampannya sudah kelewatan batas

Benua hanya mengangguk kemudian meninggalkan suster tersebut, ia berlari mencari nomer ruangan itu. setelah menemukannya ia segera membuka knok pintu

"eits bro baru dateng, abis ngapain aja sama aldira". ujar beno yang berada disofa, benua hanya menoleh dan mengacuhkannya.

"lo gapapa?". tanya benua dengan raut wajah yang tampak khawtir, benua melihat kepala aksa yang ditutup oleh perban dan melirik aksa sesaat

"i'm fine, cuma luka dikit". jawab aksa dengan santai, benua hanya ber oh ria kemudian berjalan menuju sofa dan merebahkan badannya.

Semua yang berada disana sibuk menjalakan aktivitasnya masing-masing. seperti beno dan chandra yang menonton tv sambil menghabiskan makanan ringan yang dibawa sean untuk aksa, rigel yang sedari tadi sibuk menelpon nita tapi tidak ada jawaban, ilham dan benua yang sedang ribut hanya gara gara bermain ps, dan aksa hanya melihat mereka sambil tertawa samar

"Anjing kali ni anak ya, ditelponin ga diangkat". kesal rigel sambil membanting ponselnya diatas sofa yang ditempati beno. yang lain hanya menatap rigel dengan heran

"coba tenang dulu, telpon sekali lagi". ujar ilham yang sibuk bermain ps bersama benua, rigel mengikuti saran ilham ia mencoba untuk menelpon nita dan hasilnya nomer itu aktif

Kenapa ko malem malem nelpon? Ujar nita dari ponselnya

Lo darimana aja ko ga ngangkat telpon gue dari tadi? Tanya rigel dengan sedikit ngegas, membuat semua teman temannya menoleh dan tertawa samar

Tadi abis nonton drakor sebentar. Jawab nita dengan polosnya membuat rigel ingin menjitak kepala mungilnya itu

Lain kali kabarin, gue khawtir.

iya lain kalo aku kabarin. Jawab nita dengan santainya

Gue ada dirumah sakit, temen gue sakit.

yaudah iya, aku mau lanjut nonton dulu ya. babay!!!  Ujar nita sambil mematikan telponnya.

Aksa menoleh dan melirik rigel, bagaimana bisa ia memacari nita dengan secepat itu? bahkan mereka pun belum terlalu kenal satu sama lain.

"Lo beneran pacaran sama nita ri? ko kan belum kenal dia sama sekali, lo percaya cinta pandangan pertama?". ujar aksa yang terlihat heran dengan teman-nya itu.

"gue udah kenal lama sama dia, bahkan kayanya dari kecil. mungkin dia lupa, gue juga baru tau dari nyokap dia temen kecil gue njir". ujar rigel sambil tersenyum membuat teman temannya sedikit tak percaya dengan apa yang dikataan anak satu ini

"gila aja, lo beruntung banget bisa punya cewek kaya dia bro! cewek cantik terus pinter dan dia suka jadi inceran gitu sama kaka kelas sama kaya aldira". ujar chandra yang masih memakan beberapa snack yang berada ditangannya

"Lo nu, buruan tuh jadiin pacar si aldira tar keburu diembat dekel dekel unyuu". ujar beno sambil melirik benua, benua hanya membalas lirikanya sambil tersenyum ria

"Ambil aja dah nu, jangan disakitin tapi". ujar ilham yang masih saja sibuk dengan ps yang ada ditangan-nya.

" pasti bos!". ujar benua sambil tersenyum puas dan melanjutkan memainkan ps nya

Tak terasa hari sudah sangat larut malam, mereka semua sepakat untuk menginap di rumah sakit sampai aksa diperbolehkan pulang.

Sekarang pukul tiga pagi, mereka masih saja asik dengan aktivitasnya masing-masing. dan sebuah ide muncul di pikiran benua

"Eh gimana kalo besok kita bawa aldira sama nita kesini?". ujar benua bersemangat.

"boleh juga tuh, bisa pacaran gue disini". ujar rigel penuh semangat seperti benua, yang lain hanya menatap mereka berdua dengan aneh. gara gara perempuan mereka bisa menjadi seperti ini tapi tidak apa selagi itu masih bersifat positif

"yaudah besok siang aja, gue ngantuk". ujar ilham sambil menggeletakan badannya dilantai yang sudah disiapkan karpet empuk untuk tidur

Akhirnya mereka semua tertidur. satu kamar ditempati oleh ke enam laki laki gesrek dan sangar? gimana wujudnya?

Kring...kring.. kring...

ponsel benua berbunyi menandakan bahwa ada yang sedang menelponnya, dengan rasa kantuk yang masih ada dimatanya ia mencoba meraba untuk mengambil ponsel

Apa si anjir gue ngantuk.
ujar benua yang masih setengah sadar, mata yang masih tertutup

Lo dimana?
Ujar laki laki yang sepertinya adalah angkasa, kakak benua.

Rumah sakit bang, aksa sakit. lo kalo mau dateng dateng aja tar gue kasih alamatnya
Ujar benua sambil mematikan ponselnya dan kembali tidur untuk melanjutkan mimpi nya

My perfect BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang