Chapter 3

1.4K 118 6
                                    

"Lanzhan, tidak boleh! Pokoknya tidak boleh!" 

"Kenapa?" 

"Lanzhan~ Kau sudah janji padaku untuk tidak pergi bekerja lagi ketika kandunganmu sudah masuk 8 bulan! Lanzhan!" 

"Weiying, minggir." Mereka sedang berada diruang tamu saat ini. Lanzhan ingin pergi kemarkas agen pusat untuk melakukan sedikit pekerjaan, tapi weiying memeluknya -lebih tepatnya menahannya- dan sama sekali tidak mau melepaskannya.

"Tidak mau! Janji harus ditepati, Lanzhan!"

"Weiying." Lanzhan senang karena sangat diperhatikan suaminya, tapi tetap saja kadang ia merasa suaminya benar-benar berlebihan. "Weiying juga akan pergi misikan?" Lanzhan melirik jam dipergelangan tangan. "Weiying akan telat."

Sabar, Weiying....sabar. Ulang Weiying berkali-kali didalam hatinya. Seharusnya Lanzhan sekarang istirahat, berada dirumah dengan nyaman dan aman, bukannya malah mau pergi bekerja. Pekerjaan Lanzhan hampir sama seperti Weiying, agen negara. Tapi bedanya Lanzhan bukan petarung seperti Weiying, ia adalah seorang perancang senjata untuk agen-agen petarung. Semua senjata hebat yang dipakai dalam misi pembasmian monster adalah rancangan dirinya.

"Lanzhan...." 

Lanzhan menyentuh kedua pipi weiying dan mencubitnya pelan.

"Weiying, hari ini terakhir. Hanya sebentar. Memberikan data dan menunggu Weiying menjemputku."Lanzhan memberikan tatapan lembut pada Weiying saat mengatakannya. Ia ingin meluluhkan kebatuan suaminya.

Oke...Weiying tahu dia sudah kalah hanya dengan tatapan suaminya. Weiying memanyunkan bibirnya dan menghela nafas.

"Kau curang. Kau tahu aku kalah kalau kau sudah menatapku seperti itu. Baiklah! Tapi, tapi, tapi! Lanzhan tidak boleh mengangkat yang berat-berat, okay? Hanya memberikan datakan? Aku akan menyuruh Xichen-Ge untuk mengawasimu dengan ketat."

Lanzhan melepaskan kedua pipi Weiying dan mengecup bibir suaminya. 

"Mn." Tanpa disuruh pun, Xichen-Ge - kakak kandung Lanzhan- pasti akan mengawasinya. Kakak dan suaminya sama-sama protektif pada dirinya. "Ayo, Weiying. Kau sudah telat." Setelah merapikan sedikit mantel suaminya, Lanzhan menarik Weiying untuk segera keluar dari apartment mereka dan berangkat bekerja.

-----------------------------

Weiying telat 2 jam. Lanzhan menatap handphone ditangannya, berharap ada kabar dari suaminya. Tadi padi Weiying bilang hanya ada 1 monster kelas bencana  yang terdeteksi dan yakin bisa langsung menyelesaikannya kurang dari sejam. Dan ia juga yakin bisa menjemput Lanzhan dari markas pusat. 

Lanzhan tidak merasa bosan didalam ruangannya, tapi entah kenapa dia ingin melihat suaminya saat ini. Mungkin efek kehamilan, pikirnya. Zanzan bilang omega yang sedang hamil memang ingin selalu berada didekat alphanya.

Kedua bayinya bergerak dan menendang pelan. Lanzhan mengelus pelan perutnya. Mungkin mereka juga merindukan papa mereka yang berisik.

"Babies,sabar. Papa akan datang." Mereka menendang pelan lagi, seakan ingin membalas ucapan Lanzhan.

Lanzhan cukup terkejut ketika pintu ruangannya terbuka dengan cukup kasar dan menatap kakaknya yang masuk dengan ekspresi...panik. Ia mendadak merasa takut dan teringat akan Weiyingnya.

"Ge..." Sambil memegangi perutnya, Lanzhan berdiri pelan dan mendekati kakaknya. Kakaknya terlihat ragu untuk mendekati dirinya. Perut Lanzhan entah kenapa terasa melilit.

"Wangji.... Wuxian..." 

Lanzhan takut. "Ada apa dengan Weiying? Ge... Weiying telat menjemputku." Lanzhan mencekram tangan kakaknya. Ia butuh pegangan,badannya terasa lemas. "Dimana Weiying, Xichen?"

Rumah Tangga Wei Wuxian dan Lan Wangji (Wei Ying X Lan zhan)Where stories live. Discover now