Chapter 4

1.5K 106 10
                                    

Hal pertama yang Wei Ying lihat ketika membuka mata adalah netra emas omeganya yang berkaca-kaca. Tunggu.... Ia berusaha memfokuskan penglihatannya. Lan Zhan terlihat rapuh.

Kalau bukan karena menyadari kepala Lan Zhan yang bersandar dilengan kanannya, Wei Ying pasti akan langsung terlonjak duduk.

"Lan Zhan?" Mengulurkan tangan, Wei Ying menyalakan lampu tidur. Dan terlihat jelaslah kondisi omeganya.

Lan Zhan terlihat mengelus perutnya yang tertutupi kaos kebesaran milik Wei Ying. Nafasnya terdengar sedikit memburu. Kontraksi palsu. Wei Ying menghela nafas, berusaha menenangkan diri. Dia tidak boleh panik.

Wei Ying mengelus rambut hitam Lan Zhan dan mengecup lembut keningnya yang sedikit berkeringat. "Lan Zhan.... tarik nafas dan hembuskan secara perlahan. Tenang...Bagus seperti itu~" Tangan Wei Ying terulur ikut mengelus perut omeganya. Dibawah telapak tangannya, ia bisa merasakan perut Lan Zhan keras dan pergerakan kasar dari kedua bayi mereka.

Lan Zhan berusaha melakukan apa yang dikatakan suaminya. Ia mengantuk tapi rasa ketat dan tidak nyaman diperutnya disertai gerakan kedua bayinya membuatnya terjaga. Lan Zhan merasa sedikit frustasi, dia ingin tidur. 

"Wei Ying." Lan Zhan merasa dia tidak pernah merengek selama hidupnya - mungkin ketika dia masih kecil, tapi dia sudah lupa -, tapi kali ini suaranya pasti seperti rengekan. Hal ini sudah mulai menjadi hal biasa semakin tua kehamilannya, apalagi setelah Wei Ying memintanya untuk bisa lebih terbuka perihal setiap hal yang dirasakannya. 

"Hm. Aku disini. Kau ingin aku melakukan sesuatu?" Lan Zhan bisa merasakan tangan besar Wei Ying mengurut pelan bagian perut bawahnya. Sentuhan suaminya sedikit menenangkan rasa tegang yang ia rasakan diperut, Lan Zhan semakin sanggup mengontrol nafasnya. 

"Nyanyikan sesuatu sampai aku tidur. Suara Wei Ying menenangkan.", pinta Lan Zhan sambil memejamkan mata, tangannya meremas pelan tangan Wei Ying yang mengurut perutnya. "Jangan berhenti."

Dan tentu saja Wei Ying akan dengan senang hati melaksanakan permintaan omeganya.

Senandung lembut terdengar dikesunyian dalam kamar mereka. Wei Ying menyenandungkan lagu yang dibuat Lan Zhan saat mereka masih pacaran, yang berjudul WangXian. Gabungan kedua nama mereka. Ketika mereka menikah, Wei Ying dengan Dizinya dan Lan Zhan dengan Guqinnya memainkan lagu ini. 

Entah berapa lama Wei Ying bersenandung, tapi Lan Zhan sepertinya sudah tenang dan tertidur. Perut omeganya tidak lagi keras dan ia bisa merasakan hembusan nafas lembut disela lehernya. Menghentikkan senandungnya, Wei Ying mengangkat sedikit badannya, sangat pelan supaya tidak menganggu tidur omeganya, dan mengecup perut Lan Zhan.

"Babies~ Anak-anak papa yang baik~ Kesayangan papa dan baba~ Tidur, ya? Biarkan baba kalian istirahat. Baba dan papa mencintai kalian. Selamat tidur~" bisiknya sambil memberikan kecupan terakhir dan menaikkan selimut mereka yang turun entah sejak kapan. Lan Zhan pasti merasa gerah ketika kontraksi palsu terjadi, sekalipun saat ini musim dingin.

------------------------

Wei Ying menatap Lan Zhan dan Yanli - kakak perempuan angkatnya - yang saat ini berdiri beberapa langkah dihadapannya. Mereka sepertinya sedang memilih alat makan bayi. Ia tidak mengerti, kayaknya dirumah sudah ada tempat makan bayi dan seluruh keperluan untuk kedua bayi mereka sudah sangat lengkap. Bahkan saking lengkapnya, Wei Ying yakin mereka bisa buka toko perlengkapan bayi.

Dirinya benar-benar bingung ketika shijienya mendadak datang dan mengajak ia dan Lan Zhan untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Ingin menolak tapi Lan Zhan memotongnya dan mengiyakan shijienya. Wei Ying hanya bisa menatap omeganya. Aiyoo~

Dan disinilah mereka, didalam toko bayi. Wei Ying menghela nafas. Terus menatap dan mengawasi pergerakan Lan Zhannya. Memperhatikan setiap ekspresinya untuk memastikan, apakah Lan Zhan merasa sakit atau tidak nyaman.

Rumah Tangga Wei Wuxian dan Lan Wangji (Wei Ying X Lan zhan)Where stories live. Discover now