"Paman kau ingat bukan jika pukul 7 kau harus menjemput Sehun?"
"Benar, Sehun ayah kandung Jisung."
Irene mengambil ponsel nya yang terapit diantara telinga dan bahu nya dengan hati-hati. Ia baru saja menyelesaikan operasi saat menerima panggilan dari bibi nya, Jessica. Wanita itu lagi-lagi meminta bantuan padanya agar bersedia menjemput Sehun dan juga meminta agar Irene dengan senang hati menampung Sehun selama pria itu tinggal di Korea.
"Aku akan menghitung seluruh kebaikan hati ku nyonya Park."
...
Paman Lee, pria kepercayaan keluarga Irene yang sudah diutus ayah Irene untuk menjaga putri nya yang memilih hidup jauh dari orang tua nya.
Sebelum waktu yang diperintahkan, paman Lee sudah berdiri di depan pintu kedatangan menunggu pria yang ia tau bernama Sehun. Ia melirik layar ponsel dan pintu kedatangan bergantian, mencoba mencocokkan sosok yang serupa dengan foto pada ponsel nya.
"Tuan Sehun!"
Paman Lee menghampiri sosok pria berkulit pucat, dengan mantel bertudung yang menutupi sebagian kepala nya. Pria itu menoleh saat paman Lee meneriaki nama nya.
"Apa benar anda tuan Sehun?"
Pria itu mengangguk ragu.
"Perkenalkan saya supir pribadi nona Irene yang diperintahkan menjemput anda."
Pria itu kemudian mengangguk tanda paham. Dan setelah itu mengikuti paman Lee menuju mobil yang akan membawa nya ke kediaman Irene.
...
Sehun tau jika wanita yang diminta, ah bukan, namun ibu pria itu memohon pada Irene agar bersedia membesarkan putra nya ialah seorang dokter sekaligus direktur muda di rumah sakit milik nya.
Sehun berpikir wajar jika ia tidak bisa menjemput nya, atau bahkan mungkin ia memang tidak berniat untuk datang. Sehun dan wanita itu tidak pernah bertemu, mungkin saat mereka bayi atau tidak sama sekali. Yang ia dengar orang tua nya dan orang tua Irene tidak berhubungan dengan baik sebagai saudara, jika ada orang tua Sehun maka orang tua Irene tidak akan ikut berada disana. Karena itu Sehun tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan saudara sepupu nya sendiri.
Jarak yang harus Sehun tempuh ternyata cukup jauh. Rumah yang akan ia tuju jauh dari pusat kota dan keramaian.
Mobil yang membawa nya memasuki kawasan perumahan yang terbilang luar biasa. Rumah dengan ukuran istana itu berbaris dengan rapi di kiri dan kanan. Setelah itu mobil sedikit berbelok diujung jalan. Pria yang mempekenalkan diri sebagai paman Lee tadi menghentikan mobil di depan gerbang besi yang tinggi. Ia memanggil seseorang lewat intercom yang disediakan di luar pagar.
Tak lama setelah itu pagar besi terbuka sendiri, dan Sehun melihat dua pria berbadan besar menyambut kedatangan mereka.
Sehun mengakui jika yang ia lihat bukanlah sebuah rumah biasa namun memang istana yang sebenarnya. Kekayaannya hampir setara dengan kekayaan nyonya besar keluarga Park.
Saat Sehun turun, Sehun kembali disambut oleh satu pria lain yang akan mengambil barang bawaan nya. Dengan di tuntun pria itu, Sehun masuk lewat pintu utama yang dibukakan oleh seorang wanita yang mungkin akan cocok dipanggil bibi.
"Selamat datang tuan Sehun."
Dia membungkuk dan tersenyum ramah pada Sehun. Sehun hanya memperhatikan pria tadi naik menuju lantai dua setelah wanita di depan nya memberitahu dimana barang yang ia bawa harus diletakkan.
"Ingin ku hidangkan sesuatu?"
Wanita tadi kembali berbicara. Sehun menggeleng "Apa ada hot coklat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor Bae as Oh Sehun's Mine
Storie d'amore"Di usia yang masih muda anda sudah mencapai kesuksesan besar. Sosok dibelakang anda pasti sangat berpengaruh. Apa anda sudah memiliki kekasih baru sejak kejadian itu?" - "Saya tidak memiliki kekasih, tapi saya memiliki seorang ibu dari anak ku" Oh...