Genap 30 hari Sehun tinggal bersama Irene. Meski kadang kali kerap masih terjadi kecanggungan antara mereka namun tidak menjadi masalah. Irene yang tidak lagi segan untuk sesekali meminta bantuan ataupun memerintahkan sesuatu pada Sehun. Dan juga Sehun yang sudah terlihat layaknya seorang ayah yang sempurna. Ikatan batin yang erat membuat Jisung tidak butuh waktu lama mendekatkan diri pada sang ayah.
Hari ini tepat 2 hari Irene tidak kembali ke rumah. Ia memiliki operasi besar yang harus ia tangani langsung dan juga rapat bersama para investor. Ia hanya menyempatkan pulang untuk memberi asupan gizi pada Jisung dan segera kembali ke rumah sakit. Sedih tentu saja, Irene menginginkan waktu bersama anak nya. Berat untuk meninggalkan Jisung saat ia sedang merasa begitu rindunya.
Irene berlari kian kemari saat dua ambulans mengeluarkan pasien yang akan menerima penanganan. Sedangkan dalam hitungan menit ia harus segera mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam ruang operasi.
"Direktur, tuan Choi sudah dalam perjalanan."
"Katakan padanya aku tidak bisa mendampingi. Alihkan pada Kim Jongin."
"Jongin sunbae menangani pasien serangan jantung."
"Paman ku, katakan pada paman ku."
Irene geram karena gerak nya harus terhenti. Ia bahkan tidak memiliki waktu untuk sekedar meneguk air pagi ini. Namun ia juga tau jika keadaan yang terjadi di rumah sakit memang tidak akan ada yang bisa memprediksinya.
Choi Siwon, pengusaha yang hendak membicarakan perihal kerja sama mereka harus Irene alihkan pada Paman nya, Bae Yesung yang pernah menjabat sebagai direktur sementara saat ia masih berjuang mendapat gelar dokter bedah terhebat. Tidak berperan sebagai dokter, hanya saja sosok yang Irene percayakan untuk memegang kendali rumah sakit saat ia harus fokus pada pendidikannya.
"Sunbae, mereka sudah menunggu."
"Siapa asisten ku kali ini?"
Irene berjalan bergegas menuju ruang operasi. Pagi ini ia harus menangani operasi trasnpalansi ginjal. Keringat sudah mulai bercucuran akibat dirinya yang berlarian ke seluruh bagian rumah sakit yang menyerukan namanya meminta bantuan. Hari ini dokter siaga banyak yang mengambil libur, karena itu ia sendiri yang harus turun tangan hingga bagian gawat darurat sekalipun.
"Dokter Taeyong."
"Ah aku berharap Eunwoo."
"Dia sedang di gawat darurat."
Irene kembali berlari ke ruangan nya untuk mengganti pakaian. Benar-benar tidak memiliki waktu hanya untuk duduk sejenak. Namun ia harus melupakan segala hal saat kaki nya sudah menginjak ruang operasi. Di depan sana ada sosok yang harus ia selamatkan dan bukan saatnya untuk mengeluh. Semua yang ada disana membungkuk hormat pada Irene, sekaligus beberapa perawat yang membantu Irene memasang sarung tangan karet dan perlengkapan lainnya.
"Jangan terlalu sombong karena aku yang memegang kendali kali ini Lee Taeyong."
Pria dihadapan Irene menatapnya dengan mata tajam kebanggaan yang ia miliki. Sambil membuang nafas ia berdecih pelan. Bukan nya memiliki hubungan yang tak baik, hanya saja Taeyong terlalu sombong untuk menjadi seorang dokter muda di rumah sakit milik Irene, dan ia tidak menyukai itu.
Hanya satu-satunya dokter yang berani membantah dan menunjukkan dengan jelas jika ia kadang merasa tidak suka pada Irene. Kenapa? Karena mereka adalah teman lama saat mereka sama-sama mengejar gelar kedokteran pertama kali nya, sebelum Irene berhasil meraih beasiswa ke Amerika untuk pendidikan dokter bedah nya. Meski sering berlawanan, namun percayalah jika mereka diam-diam masih saling membantu.
Irene menghela nafas berat setelah berhasil melakukan operasi transpalansi ginjal hanya dalam waktu 2 jam 45 menit dan butuh waktu 3 sampai 4 jam bagi dokter biasa tak sehebat Bae Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor Bae as Oh Sehun's Mine
Romance"Di usia yang masih muda anda sudah mencapai kesuksesan besar. Sosok dibelakang anda pasti sangat berpengaruh. Apa anda sudah memiliki kekasih baru sejak kejadian itu?" - "Saya tidak memiliki kekasih, tapi saya memiliki seorang ibu dari anak ku" Oh...