-Pagi hari setelah kejadian itu
"Hai sayang, selamat pagi kemarilah" Mama memanggil rachel dan william, Mereka segera menuju meja makan, Rachel terus menunduk sampai di meja makan, papanya melihat rachel dengan heran dan memanggilnya "Rachel? Apa yang terjadi denganmu?" Rachel mengangkat kepalanya dan tersenyum "No dad, im fine" Papanya berdiri dan mendekati rachel "Tapi kenapa dengan wajahmu nak? tubuhmu penuh dengan lebam dan luka, siapa yang melakukan ini kepadamu?" Rachel sedikit melirik ke arah mamanya yang sedang makan lalu menunduk kembali "Mama? Apa kamu yang melakukan ini?" Rachel terbelalak dengan pertanyaan papanya "Iya, kenapa? Dia perlu diberi sedikit hukuman" Mamanya tersenyum dan pergi keluar rumah, Tidak lama kemudian rachel dan william segera pergi ke sekolah tanpa berbicara satu katapun lagi.
S-k-i-p
~~~~~~~~~~~~~At school-
Rachel dan william berpisah menuju kelasnya masing masing, rachel berjalan linglung menuju kelasnya, matanya sayu dan tidak memperlihatkan tanda kehidupan, Dia memasuki kelasnya dan segera duduk ke kursinya sambil menutup wajahnya dengan buku, Sahabatnya yang melihatnya keheranan dan mendekatinya
"Wah, rachel yang biasanya anggun kenapa hari ini terlihat sangat berantakan?" Raymond memulai pembicaraan, "Jangan ganggu saya" Rachel menyenderkan kepalanya ke dinding "Tapi kenapa wajahmu dan tubuhmu terluka seperti ini syg?" Varent duduk di samping rachel dan melihat luka rachel "Tidak apa, Saya sedang ingin sendiri, harap jangan ganggu yah" Rachel menoleh dan tersenyum kepada sahabat sahabatnya, mereka yang melihat ekspresi rachel seperti itu segera pergi menuju kursi mereka masing masing
-skip
Rachel berjalan pelan di koridor sekolah menuju ke toilet, Saat ingin masuk toilet dia dihadang seorang laki laki "Hey cantik, mau kemana?" Rachel mengabaikannya dan melanjutkan jalannya "Hei! Sombong banget" Laki laki itu menghentikan rachel dengan menahan tangannya "Lepaskan aku!" Rachel menampar laki laki itu dan melarikan diri "Tunggu!! Kamu tidak akan bisa pergi!!" Laki laki itu mengejar rachel, Rachel berlari ke arah gudang, Saat dia sedang sembunyi dia menemukan tali tambang disana, rachel mengambilnya dan bersembunyi dibalik pintu gudang, Dia mendengar langkah kaki seseorang disana,
Laki laki itu masuk ke gudang tersebut "Heyy cantik.. Where are you..? come on play with me angel.." Rachel menutup pintunya perlahan dan segera melilitkan tambang itu ke leher laki laki itu dan mengikatnya dengan sangat kuat "Ekhh le-pas-kan ak-kuhh" Laki laki itu mencoba melepaskan diri sedangkan rachel masih mengikatkan tambang itu ke lehernya, "Owh ya! Setelah kamu mencoba melecehkan saya!! Tidak akan saya lepaskan, die!! die!!!" rachel mengikatnya dengan sekuat tenaga sampai laki laki itu kehabisan nafas,
Laki laki itu semakin melemah dan kehabisan nafas, Lehernya luka dan berdarah,
Deg..
rachel tertegun dan melepaskan tali tambangnya "Wait ... kenapa dia berdarah? Kenapa dia terluka? Apa yang aku lakukan!? Tanganku berdarah, apa aku yang melakukannya?" rachel terduduk lemas di lantai dan menangis "Kenapa aku jadi seperti ini?"
Tapi..
"Bukankah orang yang jahat harus dibasmi? Haha this is correct" Rachel mengangkat kepalanya dan menyeringai sambil mengatakan "kenapa aku tidak menyadari bahwa ini... Sangat menyenangkan hh, ups harus segera pergi" Rachel mengambil tambang tersebut dan menggosok gosokkan tangannya sampai merah "Selesai"
Rachelpun pergi dari ruangan tersebut setelah menutup kembali pintunya, sementara di balik pintu itu terdapat seorang laki laki sedikit lebih tua darinya sedang mengintip dan bergumam "baiklah dia telah berubah"
Setelah dari toilet rachel segera ke kelas sambil tersenyum lebar dan melompat lompat kecil dengan sesekali tertawa "Wah sepertinya kamu sedang bahagia angel" Rachel menoleh ke arah sumber suara dan melihat alice sedang memperhatikannya "Sedikit, saya hanya ingin melupakan hal yang telah terjadi kemarin" Rachel segera duduk ke kursinya meninggalkan alice yang sedang ada di fikirannya sendiri "seperti bukan rachel yang kukenal"
Rachel segera duduk ke kursinya dan sedikit termenung
"seseorang yang tersiksa dan menyiksa, seseorang yang sedih dan menderita, terkadang bahagia ketika dapat membalikkan keadaannya, momentum yang ditunggu akan segera datang"
Puk! Puk!
Rachel terduduk dan melihat seseorang yang memukul pelan bahunya, "Iya ada apa?" Seseorang itu duduk disamping rachel dan bertanya "Tadi sebelum kembali ke kelas kamu kemana...Rachel?" Orang itu adalah varent, terlihat sorot mengintrogasi dari matanya, rachel menatapnya datar dan berkata "Dari toilet, ada perlu apa?" Varent tersenyum "Tidak apa sayang, tadi hanya sedikit ada kabar mengerikan" Rachel terbelalak kemudian mencoba untuk mengembalikan ekspresi datarnya "Maksudmu...?"
Varent berdiri dan mengambil tasnya "Tidak tidak, ayo pulang" Ajak varent sambil menarik tangan rachel, Rachel segera berdiri dan mengambil tasnya "Baiklah" saat menunggu kakaknya mengambil mobil diparkiran rachel masih dalam fikirannya sendiri
Apakah mereka telah mengetahuinya? Bagaimana kalau mereka mengetahui aku yang telah membunuhnya? Ah tidak, tidak boleh terjadi
Tutt!!tuttt!!
Rachel kaget dan suara klakson mobil itu membuyarkan lamunanya "Kak will! Kamu membuatku kaget" William tertawa karena ekspresi dari adik angkatnya itu dan menggodanya "Ayolah rachel ekspresimu sangat lucu sekali" Rachel menggembungkan pipinya dan segera masuk ke dalam mobil, mereka pun segera pulang kerumah.
Janlup vote ye
Jgn jdi pmbca gelap,g baik:v
Smoga klian ketakutan.G
KAMU SEDANG MEMBACA
~Angel with devil hearts~
Misteri / ThrillerBaiklah, mereka tidak menyangkanya, siapa yg berada di balik pembunuhan berantai itu, bukankah mereka telah menemukan ciri ciri seseorang yang melakukan pembunuhan itu? Ya mereka mengetahuinya, tapi mereka menginginkan agar dia berkata jujur kepada...