what

2.2K 304 46
                                    

Kirishima menjeda ikut andil dalam membicarakan film yang baru saja mereka tonton untuk memesan minuman. Ada banyak pilihan.

"Oi, kalian mau rasa apa?"

Hazelnut chocolate milk tea, kata Sero, enak, cuma cepat habis saja. Tapi dibeli pada akhirnya.

"Bakugou, kau mau brown rice, tidak?"

"Hah … Rasa apaan tuh? Beli yang normal aja."

"Matcha, mau?"

"Asal bukan green tea."

Beres sudah perkara memesan makanan dan minuman untuk siang ini. Berada di asrama setiap hari membuat pikiran penat. Untung saja di hari Sabtu dan Minggu siswa diberi izin untuk keluar, malah boleh pulang.

Lima belas menit kemudian makanan datang serentak untuk Kaminari, Sero, Bakugou, dan Kirishima.

"Terima kasih telah diantar…."

Pelayan perempuannya bukan yang tadi. Mata merah Kirishima bertemu mata hijau sang pelayan. Hijau yang ia tangkap bukan sekadar hijau. Warna matanya berpendar dengan lampu-lampu putih di atas. Hijau permata.

"Sudah menjadi tugas saya."

Kirishima tersadar dan langsung merasa malu. Ia mendongak selagi sang pelayan mengoper hidangan. Rambutnya hitam legam dikepang di bagian samping. Kemeja putih, celemek hitam, sepertinya seragam untuk pekerja di sini. Kartu pengenal karyawan dipasang di bagian kanan atas. Kirishima berhenti di situ.

Kebersamaan yang kelas A rajut hingga hari ini membuat Kirishima lebih dari hafal untuk menyebutkan nama lengkap setiap anggota kelasnya. Dia menemukan satu nama keluarga pada label nama itu.

Sang pelayan membungkuk kemudian menjauh. Tidak ada tanda-tanda ketiga temannya acuh. Jadi, untuk sekarang, Kirishima hanya akan menyimpan teka-teki itu dan tertawa bersama teman-temannya.

Yaoyorozu [Name].

tbc.

𝐢𝐧𝐝𝐞𝐩𝐞𝐧𝐝𝐞𝐧𝐭 𝐝𝐚𝐮𝐠𝐡𝐭𝐞𝐫 ↯ kirishima eijiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang