Prolog

23 15 2
                                    

Happy Reading


°°°

Angin malam berhembus kencang menerpa wajah seorang gadis yang sedang tersedu sesekali menyeka air mata yang jatuh mengenai pipi mulusnya. Percuma saja angin itu terus saja berhembus seperti meniup wajahnya yang tak akan mengering, bahkan sia-sia. Karna air mata itu terus saja bergulir jatuh semakin deras.

Bayangan demi bayangan yang mungkin ia akan selalu mengingatnya. Bayangan beberapa jam yang lalu, dimana ia melihat dan mendengar semua sisi jahat seorang ayah yang sudah lama ia banggakan dan sangat ia sayangi itu. Ia masih tak percaya apakah ini mimpi atau nyata. Jika ini mimpi maka ia mohon bangunkan ia sekarang juga, ia tak sanggup menerimanya, fakta yang sangat kejam. Sangat rapih tersusun semua rahasia ini. Jelas sekali tidak ada toleransi lagi untuknya yang selama ini sangat tidak berperasaan.

Ia bersumpah tidak akan memaafkan dirinya bila terjadi sesuatu pada sang bunda.

'Kenapa semua jadi gini dan harus banget di hidup gue?!' tanya ia dalam hati.

Sakitnya bercampur menjadi satu membuat banyak sekali luka yang sudah tertutup terluka kembali sehingga luka lama menganga lebar terasa perih.

'Gue bisa gak ya!? Bahagia lagi.' kata hatinya, lagi.

'Pasti kamu bisa bahagia. Kamu gak sendiri, Jani!'

'Kan kita teman, kamu teman Ara yang paling cantik. Singkirkan manusia yang tak berguna!' lanjut sisi lain dari seorang Jani. Ara.

Setelah itu Jani berdiri dari duduknya lalu kembali masuk menutup rapat pintu balkon kamarnya. Lelah menangis akhirnya Jani merebahkan tubuhnya menelusup memasuki selimut menjemput mimpinya.

°°°

Ini cerita pertamaku semoga kalian suka, maaf kalo ada typo. Jangan lupa kasih ⭐ dan komen😉
Biar aku semangat updatenyaaa

THE LONERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang