"Sebegitu menariknya kah matahari terbenam?" Pemuda berparas menawan yang diketahui bernama Moon Taeil sedikit membuat gadisnya terkejut kala ia memposisikan dirinya tuk berdiri tepat di samping sang gadis.
Gadis itu selalu tidak keberatan jika Taeil di sampingnya. Baginya memandangi wajah Taeil begitu dekat sangat menenangkan.
"Mengapa kau memandangiku seperti itu? Ada sesuatu di wajahku?" Tanya si pemuda.
Gadis itu menggeleng, "aku pikir dengan tenggelamnya mentari, segalanya ikut tenggelam termasuk kesedihan, kesepian, juga keceriaan. Namun kini aku sadar, ada sesuatu yang takkan pernah tenggelam bersamaan dengan bulan yang perlahan menduduki tahtanya."
Si pemuda tak langsung menjawab bahkan mungkin masih menerka maksud dari kalimat yang terlontar dari mulut sang gadis seraya meminta kejelasan.
"Aku senang cahaya matamu masih tetap membuat jantungku berdebar, Taeil." Sang gadis tersenyum, "aku bersyukur cahaya di matamu tak ikut tenggelam seiring bergantinya waktu."
Gadis di sampingnya itu kembali menorehkan pandangan ke arah lain. Sedang Taeil, memposisikkan sepasang jelaganya lekat pada sang gadis yang berhasil membuatnya menyunggingkan senyum.
YOU ARE READING
Perihal Rasa✓
FanfictionAksaramu dan sang Bulan soal rasa. (Random. Kinda plotless)