¹⁰🌙-sang penyelamat

844 124 40
                                    

Thx for all your vote, it's make me feel very very happy><

I hope you will like my other book with same character

yup, exactly!

Kageyama Tobio<3

And this chapter will be a settlement after my hardwork^^

🌙🌙🌙

Rintikan hujan itu, membuat lelaki jangkung berusia seperempat abad kurang 3 tahun di ruangan kerjanya mengerutkan keningnya. Pasalnya, ini hari pertama setelah sekian bulan langit tidak menurunkan air matanya.

Ketika Tobio sudah cukup berhasil melupakan wajah gadis muda yang dulu ikut mengisi harinya pada saat masa remaja, anak itu datang.

Anak dengan tampang bodoh dan konyol, tapi selalu terlihat manis dan menggemaskan. Senyumannya yang seolah tak pernah luntur, menjadikan pemain voli kelas internasional ini menurunkan kadar aura suramnya.

Anak yang dibicarakan kemudian datang menghampiri pemuda itu.

"Onii-chan! "

"Tolong jangan berlarian di ruang kerjaku." pinta pemuda itu.

"Bakaa, ini kan ruang mainkuu." si anak kecil berseru sambil terus mengelilingi ruangan ini. Pemuda itu terkekeh geli, sembari meraih badan mungil anak kecil itu.

"Ka-ge-ya-ma To-bi-0? Namamu memang lucu!" Setelah mengucapkan kalimat itu, gadis yang biasa disapa ' Kageyama (name)'  itu dicubit pipinya oleh lelaki yang bernama Kageyama Tobio.

"Kau sejak dulu selalu mengesalkan ya." Tertawa, Kageyama menyetel ulang memori dalam ingatannya.

🌙🌙🌙

Seorang gadis kecil berumur sekitar 5 tahun, menangis di bawah pohon dengan menggenggam sepucuk bunga anyelir pink.

Dan dalam kecepatan penuh, seorang atlet voli bernama Kageyama Tobio melajukan mobilnya. Hingga tak sadar bahwa ada genangan air di didekat si gadis kecil, akhirnya cipratan besar tak terelakkan pada tubuh dan wajah anak itu.

Tobio mengerem mendadak, memastikan tak ada yang ia rugikan dengan kecepatan mobilnya tadi. Ditemukannya seorang balita perempuan yang memegang bunga anyelir pink di tangan kirinya, dan surat di tangan satunya lagi.

Tobio menghela napas dan meraih jaketnya di jok bagian tengah mobilnya, kemudian berlari keluar menghampiri gadis kecil itu.

Dengan mimik wajah ketakutan, hal itu berhasil membuat Tobio menyadari bahwa setiap anak yang ditemuinya akan menangis melihat wajah garangnya.

"Te-tenang saja, aku tak akan melakukan hal yang aneh-aneh.." terang Tobio, kemudian menggendong anak itu berteduh di depan cafe.

"Gomen, tadi aku menyetir dengan kecepatan penuh. Kau jadi basah, gomen." ujar Tobio, mengusakkan jaketnya pada bagian baju anak itu yang basah. Si gadis menggeleng dan tersenyum tipis.

"Dimana ibu atau ayahmu? Aku akan bantu mencari mereka." setelah kata itu terlontar dari mulut Tobio, gadis itu menggeleng kuat-kuat dan memejamkan mata sejenak.

Tobio, tertegun ketika melihat wajah anak itu, sangat mirip dengan (Name) versi kecil. Ia menggertakkan gigi, penyesalan itu sedikit muncul.

-ˋˏ [HQ!!] ˎˊ₊· ͟͟͞͞➳K.tobio [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang