The First Bond

2.4K 186 100
                                    

Halilintar menatap sinis kearah Gempa, pandangannya penuh dengan rasa waspada dan curiga.

"Darimana kau tau namaku…? Jangan-jangan kau salah satu stalkerku ya?" Ujarnya dengan nada yang berat.

"Pfft—-apa-apaan itu? Stalkermu? Kita kan padahal baru pertama kali bertemu. Kau ini terlalu percaya diri sekali heh." Gempa memegang perutnya sembari menahan tawa akibat perkataan Halilintar yang tidak masuk akal.

Halilintar menggeram kesal melihat reaksi itu, "lalu jelaskan, kenapa kau bisa tau namaku huh?"

Gempa mengayunkan kedua kakinya dengan riang sembari bergumam senang. "Hmm~ Rahasia! Aku tidak bisa memberitahumu. Tapi jika kau ingin keluar dari sini, kau tinggal berjalan lurus dari sini lalu belok kanan, oke? Aku pergi dulu ya, Halilintar!"

Gempa beranjak dari duduknya pada dahan tersebut dan mulai bersiap-siap untuk pergi. Namun, Halilintar menghentikannya terlebih dahulu.

"Tunggu sebentar! Siapa namamu tadi?" Tanyanya sembari melipat kedua tangannya didepan dada.

"Gempa. Namaku Gempa. Ingat itu baik-baik."

"Aku akan kembali." Ucap Halilintar tiba-tiba yang membuat Gempa menyerit bingung.

"Apa katamu?"

Halilintar menatap kearah Gempa dengan tatapan yang datar, namun bisa dilihat bahwa yang ia katakan itu bukanlah main-main. "Aku bilang kalau aku akan kembali."

Gempa tersenyum miring dan mendengus kecil, "jika kau berani, silakan saja."

Dengan itu, Gempa mulai berayun pergi, meninggalkan Halilintar sendiri yang kini menyeringai kecil seiring dilihatnya Gempa yang semakin menjauh dari pandangannya.

Sepertinya ia menemukan seseorang yang menarik.

=ooo=

Gempa menghela nafas kecil dan mengangguk, "jadi kau beneran datang kembali huh? Kenapa aku tidak terkejut sama sekali ya?"

Halilintar menyeringai kecil kearah Gempa yang kini sedang bergelayutan pada akar pohon disampingnya, "kan sudah kubilang kalau aku akan datang kembali."

"Memangnya kau tidak takut ya berada dihutan ini? Disini ada monster loh." Ujar Gempa mencoba menakut-nakuti Halilintar dengan raut muka seram yang dibuat-buat.

"Kalau monsternya kaya kamu, aku tidak takut." Halilintar tersenyum mengejek padanya dan menepuk pipi Gempa pelan.

Gempa memutar bola matanya malas lalu ia melompat turun dari akar pohon yang digelayutnya, "kau selalu seperti ini ya dengan orang asing? Bersikap menyebalkan?"

"Huh.. tidak juga. Hanya saja kau memang memiliki reaksi yang menarik saat dijahili." Ujar Halilintar dengan entengnya. Gempa mendelik tajam padanya, kesal karena ia tidak pernah bertemu dengan orang asing yang semenyebalkan ini.

Hingga terlintas sebuah ide jahil dikepalanya. Diam-diam Gempa tersenyum jahat sembari menatap Halilintar yang terlihat sibuk membaca buku sekolah.

Gempa menghentakkan kaki kanannya pelan ke tanah yang menyebabkan guncangan kecil tepat kearah Halilintar, dan hal itu membuat Halilintar terjatuh ke tanah dengan keras karena kehilangan keseimbangan.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang