#1

10 0 0
                                    

aku ingat saat pertama kalinya pulang kerumah setelah sekian lama merantau. Mamah menyambut anak pertamanya dengan haru dan berkata ini seperti mimpi, setelah sekian lama tak bertemu akhirnya mamah bisa melihat anak pertamanya lagi.
Namun ternyata, bapa menutupi sakitnya dihadapan ku, tidak ingin aku tahu dan tidak ingin aku sedih.
Namun akhirnya setelah 4 hari berada dirumah dan akan pergi lagi ke Bandung aku baru tau jika bapa sedang sakit saat aku hendak salam pamit untuk berangkat.
Bagaimana aku tak terpikir disepanjang jalan. Untuk pertama kalinya juga, aku menangis didalam bus selama perjalanan yang mungkin sekarang telah menjadi hobi baruku, menangis setiap perjalanan pulang atau pergi dalam bus umum.

yang kedua, saat aku berniat memberikan kejutan.
Aku pulang tanpa memberi tahu, mamah senangnya bukan main dan lagi-lagi ia berkata ini seperti mimpi.
Mamah yang sedang ada urusan diluar rumah langsung bergegas pulang setelah mendapat telfon dari bapaku yang memberi tahu bahwa aku sudah ada dirumah.
Namun sayang, kali ini aku pulang tidak lama, besok aku harus kembali ke Bandung, sangat singkat memang. Terlihat mimik muka mamah yang sedih dan berkali-kali membujukku dengan halus agar aku tinggal lebih lama, sampai akhirnya akupun harus berpisah untuk sementara waktu dengannya. Ya, ini sudah menjadi hobi baruku, aku terbayang mimik muka mamah yang berharap bisa berkumpul dengan anaknya lebih lama lagi dan saat diperjalanan dalam bus air matapun turun membasahi pipiku.

terakhir untuk saat ini, orang-orang merayakan libur panjangnya untuk berkumpul dan berlibur bersama keluarganya.
Akupun memanfaatkan moment ini untuk pulang, namun tidak ada istilah libur 'panjang' disini.Setelah 5 hari berada dirumah, aku harus kembali ke Bandung.
Selama dirumah aku merasakan kasih sayang yang luar biasa yang tidak akan aku dapatkan lagi jika bukan dari orang tua. Ya, mamah dan bapaku.
Aku mendapatkan perhatian yang luar biasa, orangtuaku sudah menyiapkan hal-hal yang aku sukai, aku seperti seorang putri kerajaan yang sangat diperhatikan dan disayangi Raja dan Ratunya.
Telah banyak pengorbanan orangtua untukku sampai aku bisa melanjutkan pendidikan sampai sekarang, namun aku belum bisa memberikan apa-apa untuknya.
Aku harus bagaimana? Aku adalah anak pertamanya. orangtua pasti menyimpan harapan yang besar kepada anak pertamanya.
Namun sampai saat ini aku masih saja hanya bisa nyerepotkan mereka, belum bisa membuatnya bangga apalagi membalas semua pengorbanannya.
Aku harus bagaimana?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAHASISWA JAUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang