empat belas

479 47 20
                                    

Klakson mobil mulai saling beradu akibat ulah Eunsang yang berjalan tanpa lihat lampu lalu lintas.

Di diri Eunsang, dia gak denger semua ocehan pengemudi. Seperti sekelilingnya disilent.

Yang hanya ada dipikiran Eunsang ialah ucapan Anna yang lupa dirinya. Ngga adil kalo cuman gue yang dihapus, deciknya.

Sesampainya dirumah Eunsang melewatkan makan malam dan bermalas malasan di atas kasur.

15 menit kemudian keluar. Teriakan mamanya terus diabaikan.

"Eunsang, hujan begini mau kemana? Eunsang!"

Mama bakalan gak khawatir kalo Eunsang bawa payung atau jas hujan, tapi realitanya Eunsang langsung pergi gitu aja.

Eunsang cuman memakai baju putih polos lengan pendek, jeans, topi hitam dan sepatu. Bisa bisa saat pulang nanti bakalan demam.

Beruntung Eunsang pake topi, jadi dia gak perlu ngusap ngusap kedua matanya. Tujuannya sekarang ke rumah Anna.

Sesampainya disana, usaha teriak teriak nya gagal karna Anna tak kunjung menongolkan wajah. Tapi gak ngebuat Eunsang nyerah.

"Anna-ssi, gue akan nunggu lo sampe ujan reda...ngga, sampe lo nunjukin muka lo ke gue!!" teriak Eunsang.

Ucapannya benar, Eunsang tetap berdiri di depan pagar rumah Anna sambil mendangakkan kepalanya menghadap kaca jendela kamar Anna.

Eunsang gak pernah kayak gini sebelumnya. Ia tipe orang yang careless.

"buka aja, Na, kasian Eunsang di depan rumah" ujar mama Anna.

Anna yang berdiri di depan pintu kamar lagi lagi berusaha mencegah mama untuk membukakan pagar untuknya.

"buat apa? Aku gak kenal siapa itu..Eunsang?"

Mama yang tertegun mendengar jawaban Anna membiarkan anaknya masuk ke dalam kamar dan menuruti kemauannya.

Tapi mama keluar untuk menemui Eunsang dan menganjurkan untuk pulang.

"Eunsang-a, kamu bisa demam, pulang saja ya? Anna sedang beristirahat, esok hari kamu bisa menemuinya"

Tapi Eunsang tetap menolak dengan sopan lalu memilih menunggu Anna sambil kebasahan begini.

Tidak lupa juga mama memberikan payung pada Eunsang sambil berpesan pakai payungnya atau kau akan demam esok.

Setidaknya Eunsang gak kebasahan lagi seperti sebelumnya.

Sedangkan Anna, sekarang tengah duduk di atas kasur sambil mendengar perkataan Eunsang.

Laki laki itu pantang menyerah, batinnya.

Anna kembali membuka pesan masuk di handphonenya. Bibir bawahnya digigit, seketika air matanya turun.

Seperti ada yang mengganjal.

Dering telpon Eunsang berbunyi, setelah dilihat ternyata itu panggilan masuk dari Anna. Dengan cepat Eunsang mengangkat telponnya.

"Anna-ssi"

"kka (pergi), jangan buang buang suaramu"

"anniya, keluarlah sebentar"

"ada apa?"

"keluarlah, jebal"

"akan kututup.."

"Anna, aku...kenapa cuma aku yang ngga kamu inget?"

Anna terdiam. Berpikir keras harus menjawab apa.

"andwae, inget aku jebal" pinta Eunsang.

Meet You-EunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang