Happy reading♡
Solbin mengangkat rok nya, lalu mendaratkan kaki kanan nya terlebih dahulu ke meja lalu diikuti kaki kirinya,
Dan...
Gdubrakkkk!
Solbin pov.
Gdubrakkkk!
"Astagaa!" seru doyeon terkejut.
"Anjeng sakit paha gue ketiban meja," siyeon menyeringai kesakitan karena ulah gue yang sangat bar-bar ini.
"Anjirrr sudah tidak berbentuk lagi mejanya kau buat." sahut renjun dengan ekspresi muka be like :
"Tolol, lo apain mejanya?" mark masih tak percaya dengan pemandangan tidak senonoh yang gue buat, ekspresi muka mark be like :
Shit! gue matahin meja perpustakaan woyy!Anjeng, babi, asu, bangke, monyet, kera, kecoak demi neptunus sial banget sih gue pake acara naik meja, kan jadi nya patah tu meja, otewe masuk bk lagi ini mah.
"Bangsad, gue ga sengaja ngebuat patah ni meja, sumpah, gue kudu gimana anjerr huwaa?! :(" mau nangis aja lah sekarang rasanya, rasa takut, rasa sakit, rasa malu, rasa bingung jadi satu pokoknya ga karuan lah.
"Okee-okee, sekarang semuanya jangan ada yang berisik, tenang dulu, kalo udah tenang kita berusaha perbaiki ni meja yang patah," ucap mark berusaha membantu gue yang dapet masalah ini.
"Huftt, iya deh, gue minta tolong buat kalian semua yang ada di sini, pliss, jangan ada yang bocor lambe nya." gue mengintrupsi mereka satu-satu, kan bahaya banget kalo mereka ada yang kagak setia kawan, bisa habis diceramahin bu BoA 22/7 km ini mah.
"Oke kita butuh kerja sama nya dalam memperbaiki meja yang sudah tidak berbentuk ini." ucap mark ke kita-kita.
Cheyeon mengerutkan dahi nya, "Emang bisa apa ya?"
Gue yang merasa bersalah ples merasa bertanggung jawab atas ke tiada an meja ini pun mengambil nafas panjang "Seenggak nya kita bisa buat ni meja berdiri, terus kita tunggu orang buat kesini dan bikin seolah-olah dia yang ngerusak meja ini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Tapi Menikah | Mark-Solbin
Fanfic"Sol, awas gue mau lompat," --Dan brukkkk Sedetik kemudian... "AAAAA MAMAHH, YUJINN, MARK MAU MESS-HMMPH!" ______________________________________________ __"Aku percaya takdir. Dimana setiap pertemuan kita bukanlah kebetulan belaka. Melainkan renca...