Chapter 6

2K 106 27
                                    

Summary : "Bukankah aneh seorang namja membeli ini?" // "Kau tak suka kami mengambil donutmu?!" // Kasihan hyungdeul...acara ini sangat minim fasilitas.// Dengan senang hati aku akan berusaha membuat kalian tidak bisa mendaki lebih tinggi lagi dari saat ini. // "Duduklah! Aku punya rencana baru mengenai Super Junior."


Chapter 6

"Kau bicara apa, saeng? Kenapa kami harus membencimu?"

"Ne. Kalau kau punya salah, aku akan menemanimu berdoa meminta ampun," kata Siwon yang disambut gelengan kepala oleh Ryeowook. Namun ternyata kalimat Siwon mengena. Kyuhyun melepaskan pelukannya, kali ini memandang Siwon dengan serius. "Benar ya, hyung... Kau harus mengantarku setiap minggu."

"Ne. Aku pasti akan mengantarmu kapan saja. Kau tinggal bilang, arrachi?"

Ryeowook langsung kehilangan kata-katanya melihat kedua namja itu.

Tak lama Ryeowook dan Siwon keluar, meninggalkan Kyuhyun yang tertidur di tempat tidur Donghae. Mereka langsung disambut oleh member SUJU yang lain yang sudah menunggu sejak tadi.

"Ada apa dengan dia?"

Ryeowook dan Siwon menggeleng bersamaan.

"Yang jelas, dia memang mabuk, hyung." Ryeowook menggeleng keras. "Di mana dia mendapat minuman keras? Dia kan masih di bawah umur."

"Tampang Kyuhyun seperti 20 tahunan jika sedang serius. Tidak akan ada yang memintanya mengeluarkan kartu identitas."

"Apa yang membuat dia perlu mabuk-mabukan begitu?"

Mereka saling pandang sambil menggidikkan bahu.

.

Keesokan harinya Kyuhyun bangun kesiangan dengan kepala sakit luar biasa. Ia heran ketika dorm sudah bersih. Dihampirinya Ryeowook dan Sungmin yang sedang berada di dapur.

"Kau sudah bangun, Kyuhyunnie? Minumlah ini agar sakit kepalamu reda." Ryeowook menyodorkan sebutir obat dan segelas air.

Sungmin meletakkan semangkuk jjangmeon ke hadapan Kyuhyun, membuat namja itu tertegun.

"Kau mengigau tadi malam, menyebut-nyebut jjangmeon. Wookie memasaknya khusus untukmu. Makanlah."

Kyuhyun memandang jjangmeon, teringat magnae tim lain yang ia lihat kemarin. Ternyata aku tak perlu iri. Kyuhyun mulai menyumpit makanan kesukaannya itu, dan menghabiskannya dalam sekejap. Tak lupa ia meminum obat yang tadi disodorkan Ryeowook.

"Gwenchana, saeng? Kenapa kau mabuk-mabukan kemarin?"

"Ne. Kalau ada masalah, kau bisa cerita kepadaku," kata Ryeowook.

"Aku tidak apa-apa, Ryeowookie. Sungguh."

Kyuhyun bangkit berdiri, menaruh piringnya ke tempat cuci. Ia pura-pura tak melihat kerutan di wajah Ryeowook mendengar caranya memanggil. Selesai mencuci, ia mendekati kedua hyungnya.

"Gomawo buat jjangmeonnya," kata namja itu dengan ekspresi tak terbaca.

Selesai mandi, Kyuhyun beranjak ke pintu sambil menenteng ransel.

"Kau hendak ke mana, Kyuhyun-ah?" Leeteuk yang baru keluar kamar mengerutkan kening. "Sepertinya kau hari ini tak ada jadwal kuliah, bukan?"

"Mianhe, hyung, aku ada perlu. Mungkin malam aku baru kembali."

Tanpa menunggu jawaban, Kyuhyun bergegas pergi. Leeteuk memandang dongsaengnya yang lain dengan pandangan bertanya.

"Dia sudah aneh sejak kemarin, Teuki hyung," sahut Kangin.

FALLING STAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang