Bab 4.serpihan ingatan 1

73 7 0
                                    

Sma jaya kusuma
06:00

Pagi pagi sekali aku berangkat kesekolah meninggalkan siska yang juga sudah berangkat ke sekolahnya.kali ini misi yang diberikan siska padaku akan aku mulai,yoi apa lagi kalo bukan nyari si cowok yang disukai siska.

5 menit kemudian

"loh kok dari tadi enggak kelihatan ya tu cowok batang hidungnya?"aku bertanya tanya heran.

"Selamat pagi tuan putri?"sapa eva yang baru datang.

"pagi juga va"jawabku

"Eh lin lo lagi nunggu siapa si?"tanya eva

"enggak nunggu siapa siapa kok va"jawabku bohong

"hmmm.....bohong ya lo eh lin jangan main rahasia rahasia dong sama gue ceritain aja semua"ucap eva.

"gue nu....."belum selesai ngomong aku melihat cowok itu aku mengejarnya begitu saja meninggalkan eva yang kebingungan setelah dikira sedikit dekat tanpa sengaja aku memegang tasnya dengan kuat sehingga dia tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya dan terpeleset sehingga membuatnya jatuh.

"wadaw sakit djirrr lo waras enggak sih narik tas gue gitu aja lo pikir tas gue ini harganya murah apa!"marah Kenzi

Ya kenzi pratama anak pengusaha sukses terkenal dengan ketampanannya dan ketajiran keluarganya untuku sih enggak ada sepesial apapun yang tersimpan pada diri kenzi tapi enggak tau deh kalo dimata siska.

"ya... ya maaf"ucapku

"lo pikir maaf bisa selesain semua masalah apa hah"marah kenzi

Kenzi mendekati ku semakin dekat dan dia tiba tiba saja mendorongku terjatuh refleks akupun memejamkan kedua mataku.Belum aku rasakan aspal atau sakit karena jatuh tapi aku malah merasakan ada kedua tangan yang menyanggahku.

"kamu enggak apa apa kan lin?"tanya Xiao yi

Suara itu terdengar sangat familiar ditelingaku seperti suara Xiao yi tanpa sadar aku menyebut nama panggilannya "Xi yi?"

"ya ini aku"ucap Xiao yi

Aku pun membuka mataku dan mendapati Xiao yi yang sedang menopang tubuhku agar aku tidak terjatuh.

"selamat pagi tuan putri?"sapa Xiao yi

Aku hanya bisa terdiam terhipnotis mata Xiao yi yang indah aku seperti ada sekelebat ingatan akan sesuatu yang sepertinya pernah aku lakukan tapi mungkin juga bukan ingatanku atau mungkin hanya halusinasiku saja.

~~~~~~~
Sekelebat ingatan saat menatap mata Xiao yi

"luo Xiao yi"suara seorang perempuan yang sedang memanggil seseorang

"Xiao yi"suaraku ya itu seperti suaraku tapi itu bukan aku

"luo Xi yi sedang apa kau disini?"tanya gadis itu yang tidak bisa kulihat wajahnya.

Peria yang dipanggil tersenyum namun mukanya juga tidak terlihat begitu jelas tapi senyumnya itu seperti senyum yang dimiliki Xiao yi.siapa peria itu?

Tempat berpindah menjadi medan perang

"XIAO YI JANGAN TINGGALKAN AKU"teriannya perempuan tersebut

"aku mohon jangan pisahkan aku dengan Xiao yi aku mohon"pinta perempuan itu yang dikelilingi oleh orang orang yang memakai pakaian berwarna putih.

~~~SKIP END~~~

Kembali kedunia nyata

"TIDAK"teriakku membuat semua orang kebingungan melihatku dan Xiao yi hampir melepaskan tangannya yang sedang menahan tubuhku agar tidak jatuh.

Saat tersadar aku melihat Xiao yi didepan mataku dan refleks aku memeluk Xiao yi.mendapat perlakuan seperti itu dariku mata Xiao yi menjadi bulat,pasalnya siapa yang akan mengira wanita yang ia cintai pagi pagi sekali sudah memeluknya mimpi apa semalam Xiao yi hingga mendapatkan berkah sebanyak ini.Sedangkan aku tidak sadar meneteskan air mata entah perasaan yang dialami perempuan yang ada dalam sekelebat ingatan itu seperti tertanam dan terasa juga olehku.

"Alin..., Alin kamu kenapa?"tanya Xiao yi membuatku tersadar dan buru buru melepas pelukan dari dirinya

"ah...?aku?"tanyaku mulai kebingungan

"iya siapa lagi alin sebenarnya kamu kenapa sih?"tanya Xiao yi lagi

"Mmmm.....aku tadi...aku....aku tadi......."belum selesai bicara sebuah tepuk tangan terdengar

"pok...pok....pok...."terdengar suara tepuktangan dari kenzi

"wah Drama yang luar biasa"ucap kenzi didepanku

Tiba tiba saja eva berdiri didepanku"eh lo berani beraninya ya ngedorong temen gue untung dia diselamatin awas aja kalo dia terluka bakalan gue bacok lo"celoteh eva marah

"lo....."belum sempat kenzi berbicara eva sudah memotong kata kata kenzi

"lo lo lo apa hah lo masih anak kelas satu udah shongongnya minta ampun apa lagi udah kelas dua,kelas,tiga mau jadi apa dunia kalo ada orang yang kayak lo ini lo harus nya malu wow malu dia perempuan dan lo cowok tapi lo main ngedorong temen gue yang hampir jatuh hampir celaka gentelman dikit dong bukan modal tampang doang yang di pampang"ocehan ocehan maut eva mulai beraksi membuat bungkam kenzi dan sekaligus membuatnya marah juga.

"udah va udah"aku mencoba menghentikan eva tapi sepertinya tidak berhasil

"eh buset gue baru inget lo dan lo bukannya anak yang kemarin tenar se-sekolahan kan yang cogan anak baru itu kan oh ya ampun jadi gini kelakuannya enggak gentelman banget sedih gue yang kayak gini nih yang buat nama para cogan baik yang lain pada dibilangin enggak baik nyesel gue muji muji lo kemarin cih"udah stak ini mah si kenzi marah udah sampe keubun ubun dia pergi gitu aja ninggalin semua orang yang menonton termasuk aku,eva dan Xiao yi.

"lo enggak kenapa napa kan lin?"tanya eva dan kini aku sudah berada pada posisi berdiri dengan tangan yang masih dipegangi sama Xiao yi.

"iya enggak apa-apa eh tapi lo marahin dia enggak ngerasa kelewatan tuh?"tanyaku pada eva

"udah jangan dipikirin orang kayak dia pantes dapat yang kayak gitu jadi tenang aja"jawab eva.

Aku seorang putri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang