Bab 5.Serpihan ingatan 2

66 6 0
                                    

20:45

"tok...tok...tok..."suara pindu diketuk(yaiyalah dimana mana juga suara pintu diketuk ya kayak gitu)aku yang sedang asyik mengerjakan tugas tugas terganggu dengan suara ketukan.

Aku buka pintu kamarku dan didepannya menampilkan sosok yang feminim siapa lagi kalo bukan siska.

"ya ada apa dek?"tanyaku

"lo lupa lagi ya dengan apa yang gue perintahin sama lo"ucap siska sebal

"oh.... tentang cowok yang bernama kenzi itu kan?"tanyaku memastikan

"eh iya itu namanya kenzi . panjangnya kenzi pratama"jelas siska

"ah itu aja namanya ya pokoknya serah mau nyebut apa emang kenapa?"tanyaku lagi

"udah belom di laksanain kenalan?jadi temen?udah belom?"tanya siska beruntun

"Belom"jawabku singkat

"lah kok belom?"tanya siska lagi

"dianya marah"jawabku singkat

"lah emang marah kenapa dia? lo apa apain dia ya? awas aja ya lo kalo bikin dia celaka atau bikin dia marah, bikin dia sebel.siap siap aja ninggalin sekolahan lo tersayang itu"ancam siska lagi lagi mampu membuatku terdiam.

"eh loh lo kok diem?"tanya siska sambil melambaikan tangan di depan mukaku sehingga aku tersadar

"iya ada apa?"tanyaku

"kenapa tadi lo diem?"tanya siska lagi

"enggak kok gua enggak kenapa napa cuma ngambil oksigen aja tadi mangkannya diem sebentar supaya oksigennya ke hisep banyak"jawabku asal soalnya aku sendiri juga enggak tau kalo denger ancaman siska aja aku kayak diem mematung terus kayak dingin bercucuran keringat gitu enggak tau enggak jelas gimana harus jelasin perasaannya itu canpur aduk kayak es cendol plus es buah yang diaduk aduk.

"dek tenang aja besok kakak bakalan minta maaf ke dia moga aja dia bisa maafin kakak"jelasku pada siska yang kini menatapku tajam.

"oke awas kalo lo bikin dia marah dan jauhin lo secara tidak langsung lo jauhin dia sama gue lihat aja siap siap kemasin barang sekolahan lo dan keluar dari sekolah lo tercinta itu"ancam siska lagi membuatku lagi lagi mematung sedangkan siska sudah pergi meninggalkan kamarku.

"ya ampun kenapa gue selalu gini mematung kayak es batu kalau ngedenger acaman ancaman gitu?"aku bertanya tanya kebingungan.

~~~~~~~~~
Xiao yi pov

niatnya si kali ini mau nunjukin pelafalan bahasa gaul ku pada Alin tapi tanpa pernah terfikirkan.Alin didorong oleh seorang peria yang hampir membuat Alin terjatuh dan terluka, untung aku sigap dan menyanggah tubuhnya.akan tetapi, saat matanya dengan mataku secara dekat menatap dengan pekat aku melihat sekelebat ingatan seseorang peria yang memeluk tubuh seorang perempuan yang selalu memanggil nama peria itu.

"luo Xiao yi"panggilnya

"Lin yuqi"panggil peria itu memanggil nama perempuan yang ada dipelukannya

Perempuan yang dipelukannya itu tersenyum manis pada si peria yang memeluknya.tunggu kenapa senyuman itu mirip dengan senyuman Alin?

"Xue lin"pangil si peria memanganggil lagi si perempuan dengan sebutan namanya dan tunggu kenapa suaranya hampir mirip sepertiku tapi agak sedikit berat?

Keadaan berubah menjadi di sebuah lapangan peperangan

"XUE LIN TUNGGU AKU KITA TIDAK AKAN PERNAH BERPISAH"teriak si peria

Keadaan berubah lagi menjadi tempat yang sangatlah gelap

"Tolong jangan sakiti Xue lin"pinta si pria sampai berlutut membenturkan dahinya hingga berdarah

Tempat berubah kembali

Sekarang peria itu berada dalam sebuah tungku panas dan mulai menjerit kesakitan.Disaat itulah aku tersadar dan melihat wajah Alin dan Alin pun melihat padaku.Aku menanyakan keadaannya karena khawatir tapi tidak dihiraukannya, hingga dia memelukku aku merasa pelukan itu pernah aku dapatkan dan pernah aku rasakan.karena itu aku membulatkan mataku karena terkejut mendapat perlakuan seperti itu dari Alin sepertinya malam ini aku tidak bisa tidur.

Aku seorang putri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang