"Waah! Sahabatku itu sangat pengertian sekali!"batinku berkata. Aku pun segera begegas dan ketika aku ingin dari pintu kafe itu tiba-tiba saja...
BRUK.....
"Shit!"runtuknya. Aku pun hanya dapat menatap bajunya yang berwarna putih berubah menjadi berwarna kecokelatan karena tumpahan kopi.
"Lin! Gak papa kan?"tanya Mira. Ia pun membantuku berdiri.
"Maaf, saya nggak sengaja."ucapku lirih.
"Lu punya mata nggak sih?"tanyanya dengan sinis.
"Duh! Saya nggak punya waktu."ucapku sambil melihat arloji berwarna silverku.
"Hey! Cewek gila! Lu udah numpahin kopi di baju gue! Gua gak mau tau! Lu harus bertanggung jawab!"ucapnya.
"Ini kartu nama saya."ucapku sambil menyodorkan sebuah kertas berukuran kecil.
"Gak bisa kayak gitu!"teriaknya lagi sambil mencekal tanganku. Saat ini kami sudah menjadi bahan tontonan bagi para pengunjung kafe itu.
"Lepasin kenapa sih! Gue buru-buru nih, ada pasien yang butuh pertolongan gue cowok setan!" teriakku marah dia pun melepaskan tanganku, lalu aku pun segera berlari. Aku tidak punya banyak waktu, aku harus bisa menolong orang itu. Aku berlari menuruni eskalator. Setelah, sampai di luar aku pun segera berlari menuju mobilku.
Kini aku tengah berlari di sepanjang koridor IGD. Aku pun langsung menuju pasien yang sedang terbaring diatas brankar.
"Ada apa dengannya, kenapa kalian tidak memeriksanya."histeris seorang wanita yang sudah berumur. Aku yakin sekali bahwa itu adalah istrinya.
"Maaf buk, biar saya periksa suami ibu."ucapku.
"Apakah ini yang pertama kalinya terjadi hal seperti ini?"tanyaku pada istrinya.
"Tidak pernah sama sekali dok, dia hanya mengelu sesak nafas saja dan katanya dia sering terasa sangat lelah."jawabnya membuatku mengangguk-anggukkan kepalaku.
Aku pun melihat pergelangan kakinya dan ternyata dari pergelangan kaki sampai lututnya terjadi pembengkakan.
"Lakukan Ekokardiogram (pemeriksaan untuk penyakit gagal jantung) dan tes darah."suruhku pada perawat.
"Ibu tenang dulu ya, kami akan melakukan tes darah dan juga Ekokardiogram."ucapku untuk menenangkannya.
"Jadi, suami saya kenapa dok?"tanyanya.
"Kami akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah suami ibu mengidap penyakit gagal jantung atau tidak."jawabku pelan dan tentu saja kekhawatiranku benar! Ibu itu langsung jatuh pingsan tepat dipelukanku.
"Bantu saya mengangkatnya."teriakku untuk meminta bantuan perawat yang ada di IGD.
Aku masih menunggu keluarnya hasil tes darah dan Ekokardiogram. Ibu tadi ternyata bernama Dian dan suaminya bernama Ridwan. Ia sudah sadar, tetapi masih mengalami syok. Aku berusaha semampuku untuk menenangkannya. Sebagai dokter, aku juga harus bisa menenagkan keluarga pasien yang syok akibat penyakit yang di derita pasien. Terutama pasien-pasien IGD.
"Dok, hasil tesnya sudah keluar."ucap Gina salah satu perawat di UGD.
"Dia mengalami gagal jantung penyebabnya penyakit jantung koroner (kondisi ketika sejumlah pembuluh darah jantung tersumbat) suruh istrinya ke ruanganku."suruhku. Ia pun hanya mengangguk.
"Dan siapakan ruang operasi kita akan melakukan operasi bypass (operasi yang dilakukan untuk mengatasi gagal jantung yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner)."suruhku, lalu aku pun berjalan memasuki ruanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hospital On Romance (COMPLETED)
Romance(Part lengkap di Dreame) Elina Enzi tidak pernah menyangka pertemuannya dengan seorang salah satu pewaris muda di tempat ia bekerja akan menjadi sangat kacau. Di tambah lagi pria itu juga memiliki profesi yang sama dengan dirinya. Elina tidak tau ha...