10-Nights Fun
1:30 p.m.fifth day .
mereka kini berada di tingkat enam untuk mencari bekalan makanan memandangkan tingkat enam dipenuhi dengan kedai yang penuh dengan makanan serta minuman .
" ambil la mana yang patut ." kata wawa sambil membantu sarah meletakkan beberapa plastik roti ke dalam beg .
" aku harap owner kedai ni halalkan setiap makanan yang kita ambil ." wawa hanya tersenyum kecil sambil tangannya ligat mencapai beberapa botol air mineral .
mereka berkumpul di hadapan kedai setelah siap mengumpulkan bekalan makanan di dalam beg.
Ira mula mengerutkan dahi .
" pehal ?" Sarah menyiku lengan Ira perlahan .
" kita hilang dua orang , sepatutnya kita berenam tapi sekarang kita —
mana Ihah ?! " membulat mata Ira apabila menyedari ketiadaan kawan rapatnya. pantas dia berlari kembali masuk ke dalam kedai .
" weh pehal ? " tanya Mimi serius .
" Ihah hilang " mata Sarah telah pun ditakungi air.
" Ihah ?! sahut la aku panggil ni ?! IHAH !" Ira menolak setiap objek yang menghalang pergerakannya .
" uhuk uhuk " langkah Ira terhenti sebaik sahaja mendengar suara esakan dari hujung bucu kedai . perlahan lahan kepalanya ditoleh memandang arah punca suara itu .
" ihah !" ira berlari mendapatkan Ihah yang berada dalam tangisan .
" kenapa weh ? " ihah masih menangis tanpa memberi respon pada setiap soalan Ira .
" kalau kau ad-"
" lepaskan aku !" Ihah merentap pegangan Ira pada bahunya lalu berlari keluar .
" ihah ! ihah !" Ira tangkas mengejar langkah Ihah .
bahu Ihah terhenjut henjut dek tangisan yang makin galak .
" Ihah ! "
" argh !"
tanpa sedar , kasut yang dipakai Ihah meluncur laju ke arah palang yang dijadikan sebagai penghadang pada dinding rendah itu.
keadaan badan Ihah yang tidak seimbang mengakibatkan badannya melentok ke belakang dan —
" Ihah ! " mata Ira membuntang. tangannya berselisih dengan jari jemari Ihah .
Air mula bertakung di kelopak mata Ira. dia berharap apa yang sedang berlaku di depan matanya hanya lah sebuah mimpi .
" ira !" empat orang gadis berlari anak mendapatkan Ira yang masih kaku memandang ke tingkat paling bawah .
sekujur tubuh yang sudah tidak bernyawa dalam keadaan yang mengerikan . bahagian tengah badannya tertusuk pada tiang bendera yang tajam mengakibatkan darah tidak berhenti terpecik keluar .
" kalau aku selangkah lebih cepat —" mata Ira sayu , badannya menggigil .
" Ira " Wawa memalingkan badan Ira dari terus menatap figura tersebut .
" itu ajal dia . kita kena terima , kita tak boleh lawan takdir ra ." setitis air mata jatuh menyentuh pipi Ira sebaik sahaja wawa menghabiskan ayatnya .
" takziah ."
" the blood is my favourite drinks ."
- il -
YOU ARE READING
EXIT
Mystery / Thrillertak semua kematian ada pengakhiran . tak semua pembunuh melalui happy ending . dan tak semua orang nak lalui semua ni . " aku dah beritahu kau yang mesej tu perangkap ! " It's too late " kita kena cari jalan keluar ! " to regret it " lari ! lari...