-1

30 3 1
                                    


pagi itu, matahari tampak malu untuk menatap bumi. alhasil, hanya secercah sinarnyalah yg menyinari bumi ini. embun pagipun turut menemani damainya pagi. kotaku masih sepi. manusia-manusia pengejar duniapun bahkan masih terlelap dalam imaji mimpi mereka. suasana di dalam mobil ini pun terasa sangat damai. dengan irama beberapa musik yang menenangkan. ku susuri tiap inci pemandangan kotaku. sangat nyaman, dengan kedamaian pagi.

"sudah sampai, kamu baik-baik ya, nanti ayah jemput lagi bentar sore." kata ayahku.

"iya." aku menyalimi beliau, dan turun dari mobil.

aku berdiri di depan sekolah ini, sebagai siswa baru. bukan cuma aku seorang, ratusan orang lainnya juga sama seperti aku.

jujur, aku tidak ingin bersekolah di sini. kenapa? simpel, karna aku tidak mengenal seorangpun di sini.

semua terasa asing.

dan ini awal aku merasakan sesuatu yg namanya insecure.

semuanya terasa asing. jujur aku tidak nyaman dengan ini semua. aku berharap akan ada seseorang yang mau menolongku untuk menghadapi semua keasingan ini.

aku mulai memasuki gerbang sekolah itu dengan perlahan, sembari melihat sekeliling. semua orang di sini tampak sibuk dengan dunia mereka masing-masing terkecuali seorang cewek manis yang terlihat sedang menunggu seseorang. kurasa dia tidak sedang sibuk saat ini. langkah kaki bergerak berirama berjalan menuju cewek manis itu, dan berhenti tepat di depan cewek manis itu. dengan ragu namun terpaksa, aku memberanikan diri bertanya kepada cewek manis itu.

"Ruang kelas 10 ipa 1 ada di mana ya?" tanyaku, menatap lurus matanya. bola mata yang hitam pekat.

cewek itu memandangku dari atas sampai bawah, kemudian menatapku remeh,

"kelas 10? ngumpul di aula dulu" jawabnya dengan angkuh.

"ohiya. makasih." kataku sebelum meninggalkan cewek itu. ya, ini alasanku menghampiri cewek manis itu, yaitu untuk bertanya. seperti pepatah yang mengatakan:

'malu bertanya sesat di jalan' . aku tidak ingin seperti itu.

aku melihat sekeliling. ya sudah, aku langsung menuju aula. kalian pasti bertanya kenapa aku bisa tahu letak aula? ya karena aku hanya mengikuti kebanyakan orang menuju sebuah gedung selain gedung pembelajaran (ruang kelas).

ruangan ini cukup bagus. banyak orang di sini. ada yg sibuk mengatur mic (sudah bisa ku tebak, dia pasti panitia mos), bersenda gurau (aneh tapi nyata, orang-orang dengan mudahnya langsung akrab). dan aku memilih untuk duduk di kursi kosong, letaknya tidak terlalu belakang. huhuuu plis hilangkan aku dari sini, aku tidak nyaman dengan semua ini.

kulihat jam yang melingkar dipergelangan tangan kiriku. 06:30.

masih 30 menit lagi acara ini mulai. cukup lama jika menunggu, namun tidak, jika ada sebuah kepastian. kalian paham bahasaku?

mengamati sekitar adalah kebiasaanku. entah mengapa hal itu terlalu asik untuk dilakukan. cukup lama, orang-orang mulai memadati ruangan ini. mengisi satu persatu kursi kosong. hingga akhirnya seseorang berbicara dengan mic di depan sana. menyapa semua orang di ruangan ini dengan semangat. sudah bisa ku tebak dia guru di sini.

mendengarkan ocehannya adalah hal yg membosankan, kalian pasti sepakat denganku. entah mengapa tiba-tiba aku merasakan kerisihan. bukannya dari awal aku sudah risih? yaps, aku memang sudah risih dari awal dan itu karena aku berada di tempat baru, namun risih yang kurasakan saat ini adalah seperti ada sepasang mata yang memperhatikanku. namun aku tak tahu itu siapa.





hai hai hai ......... selamattt datang di ceritaku

insecure (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang