Aku bukannya tidak ingin mempunyai teman, tapi karna aku tahu kalau mereka semua fake.
• Calla Lavinia •
Author POV
Sinar matahari menelusuk kamar seorang gadis yang sedang tertidur lelap diranjangnya.
"Eughh." Gadis itu terbangun dari tidurnya. Siapa lagi kalau bukan Calla.
Ia bangkit dari kasur nya lalu berjalan sempoyongan kekamar mandi.
****
Calla sedang berjalan si koridor sekolah. Langkahnya terlihat tergesa-gesa mungkin itu karna ia adalah sosok yang tak suka dengan keramaian.
Ketika sampai didepan kelas lebih tepatnya di ambang pintu, dia melihat sosok cowok yang ditemuinya kemarin itu duduk sebangku dengannya.
Calla murka, dia berjalan kearah tempat duduknya dan kebetulan tas cowok itu ada dimeja.
Brugghh
Semua siswa-siswi dikelas itu menoleh ke asal suaranya dan menonton kejadian itu. Terlihatlah cowok yang terjatuh dari kursinya.
Sebenarnya, itu perbuatan Calla. Dia sengaja membuang asal tas cowok itu dan menendang kursinya agar otomatis cowok itu ikut terjatuh.
Cowok itu berdiri sambil mengusap-usap bokongnya. "Sakit atuh teh," ucapnya sambil membenarkan kursi tadi ke tempat nya dan mengambil tas nya dilantai.
Seisi kelas yang tahu kalau itu perbuatan Calla langsung melanjutkan aktivitas mereka yang tadi. Calla langsung duduk ketempat nya, menghiraukan cowok itu.
Calla memalingkan wajahnya. "Kok lo duduk di sini?" ketusnya.
"Liat teh, gak ada bangku yang kosong lagi. Jadi saya duduk sini deh."
Calla mengambil spidol dari dalam tasnya lalu memberi batas di meja. "Batasnya cuma segini, awas kalo lo lewatin."
Cowok itu mengangguk lalu mengulurkan tangannya. "Iya teh, kenalin nama saya Devano Denandra."
Calla menghiraukan uluran tangan itu lalu fokus menatap kearah depan.
****
Calla sedang menggambar dan melukis di kertas hvs saat dikantin. Tiba-tiba Vano datang dan langsung duduk disebelahnya sambil membawa rantang makanan. Dia yang melihat itu hanya mendengus sebal dan melanjutkan kegiatan nya tadi.
"Teh ayo makan ada telor balado, ayam goreng sama––" Calla yang jengah langsung berdiri berniat untuk meninggalkan meja itu.
"Kerak telor." Calla yang mendengar kata kerak telor pun langsung berbalik menghadap Vano. Dengan ragu Calla duduk disamping Vano lagi. Vano yang mengerti itu langsung menyodorkan kerak telor kearah Calla. Calla menerima makanan itu dan memakannya dengan lahap. Vano juga ikut makan dengan sesekali melirik Calla .
****
Kring.. Kring
Akhirnya, surga bagi para siswa dan siswi datang juga.
Pulang sekolah.
Hal yang menyenangkan, bukan?
Berbeda hal dengan Calla yang malah terlihat murung.
****
Calla langsung masuk kedalam rumah tanpa menghiraukan siapa saja yang ada disitu. Ia buru-buru ke kamarnya karena tiba-tiba dia mendapatkan ide untuk lukisan nya itu.
Dia sedang sibuk mewarnai lukisannya. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dan teriakan dari luar kamarnya.
"Calla, Cll ayo makan"
Calla yang malas bertemu kakaknya hanya membuka pintu sedikit, mengambil makanannya dan menutup kembali pintu itu.
Calla memakan makanan itu sambil melukis.
TBC.
Jangan lupa vomment.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO
Teen FictionCover by @HunYoel Semua orang mudah mengatakan "Cinta", karena mudah diucapkan. Daripada percaya apa yang kamu dengar, lebih baik percaya apa yang kamu rasakan.