Nadya terdiam saat tiba-tiba sosok misterius tersebut tepat didepannya. Saat ia menyadari bahwa dirinya sudah berpindah tempat.
Nadya memandang lelaki yang kini berada didepannya.Kata yang ingin Ia ucapkan seakan tak bisa ia ucapkan, Ia hanya bisa diam tanpa bisa berkata satu kata pun.
Nadya terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah dan peluh yang membasahi dahinya. Ia bingung dengan mimpi yang ia alami. Nadya melirik jam weker klasik peninggalan omanya. "Tepat pukul 3 pagi." Batin Nadya.
"Mimpi apa tadi ?" Nadya bertanya dengan diri sendiri. Seakan ia bisa menjawab kebingungan yang ia alami.
Nadya mencoba untuk kembali tidur dengan memejamkan matanya. Namun ia gagal, seakan otaknya menyuruh mengingat mimpi yang barusan ia alami. Didalam kebingungan ia beranjak dari tempat tidurnya dan melangkah ke kamar mandi untuk mengganti baju tidurnya dengan baju olahraga.
Nadya berjalan dengan mengendap keluar rumah, Ia takut akan membangunkan orang rumah. Ia memutuskan untuk lari pagi, yang menurutnya hanya orang gila yang akan berlari-lari sepagi ini.
Nadya mulai berjalan kearah taman yang ada di komplek perumahannya. Ia mencoba melupakan mimpi yang ia alami namun gagal, seakan banyak kilasan kenangan yang ia miliki dengan lelaki yang ada di mimpinya.
===========================
sudah part 3 nih, gimana menurut kalian cerita ini ????
bahtu vote juga ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionCerita yang menggambarkan kehidupan seorang gadis remaja. Dia tinggal dengan kedua orang tua dan satu adik laki-lakinya. Akan tetapi ia masih merasa hampa dan sendiri, seakan tidak dianggap ada oleh orang terdekatnya.