Nadya berlari mengelilingi taman yang masih sepi. Taman yang ia kunjungi masih sepi, hanya ada satu toko yang buka, karena toko itu buka 24 jam. Nadya berlari kecil saat putaran ketiga ia sudah mulai kelelahan, ia melihat bangku taman yang masih kosong.
Nadya duduk termenung, pikirannya terbang ke dalam mimpi yang ia alami. Tanpa Nadya sadari seorang anak kecil menghampirinya, memberi sepucuk bunga lily merah muda. Nadya menatap bingung kearah anak kecil tersebut.
"Kak ini bunga buat kakak." Kata anak kecil tersebut.
"Bunga dari siapa ?" Tanya Nadya bingung.
Tanpa menjawab pertanyaan dari Nadya Anak kecil tersebut berlari kearah pohon. Tanpa ingin mengerjar anak tersebut nadya memandang bunga yang ia pegang. Nadya melirik ke jam tangan yang ia pakai sudah pukul 5 pagi.
Nadya berjalan kembali ke rumahnya, Setelah sampai di depan rumahnya. Ia langsung masuk ke dalam rumah sambil mengucap salam
"Assalalmualaikum." Ucap Nadya.
"Walaikum salam, Masih pagi baru pulang." Jawab Riri.
Tanpa ingin membantah perkataan Riri, Nadya melangkah masuk ke kamarnya Di dalam kamar Nadya memandang keluar jendela. Memikirkan sudah 17 tahun ia tinggal bersama orang tuanya, namun hampir tidak ada hal baik yang ia terima.
Nadya masuk kekamar mandi untuk bersiap ke sekolahan, karena jika ia telat maka beasiswa yang ia terima akan dicabut. Setelah 15 menit ia sudah siap dengan seragam sekolahnya. Nadya berjalan ke meja makan, di sana sudah ada Juna ayah Nadya, dan Billy adek Nadya. Sedangkan Riri masih didapur sedang menyiapkan Kopi dan susu.
Nadya berjalan ke arah meja makan yang sederhana, lalu ia duduk berhadapan dengan Billy.
"Selamat pagi ayah, ibu, Hai Bil." Sapa Nadya.
" Pagi nak ." Ucap Juna.
"Halo kak " Ucap Billy.
Sedangkan Riri hanya melirik sekilas ke arah Nadya.
"Tadi pagi kenapa kau keluar pagi-pagi sekali nak ?" Tanya Juna.
" Aku hanya ingin berolahraga yah." Jawab Nadya.
"Bukannya kau ingin bertemu lelakimu." Kata Riri.
Seisi Ruangan hanya diam mendengar perkataan Riri. Nadya merasa ia bukan bagian dari keluarga ini. Dari perilaku yang ia terima dari Ibunya sendiri. Nadya ingin membantah perkataan ibunya, namun percuma yang ada ia akan semakin disalahkan saja.
" Aku sudah selesai, aku berangkat sekolah dulu yah... bu ... " Ucap Nadya sambil berdiri dan mencium tanya Ayah dan Ibunya.
Nadya berjalan keluar rumah dengan perasaan sedih, disepanjang jalan yang ia lewati ia hanya menunduk tanpa melihat ke depan. Dari arah depan seorang pemuda melihat Nadya sambil tersenyum.
" Hai Nad." Sapa Pemuda tersebut.
Nadya melihat kearah depan, Sepertinya aku pernah melihatnya tapi dimana. Batin Nadya semakin bertanya-tanya. pemuda di depannya hanya tersenyum manis kearahnya.
====================
Menanti ku ?
Ayo bantu Vote supaya aku sering update
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionCerita yang menggambarkan kehidupan seorang gadis remaja. Dia tinggal dengan kedua orang tua dan satu adik laki-lakinya. Akan tetapi ia masih merasa hampa dan sendiri, seakan tidak dianggap ada oleh orang terdekatnya.