Noona! I Love You : 06

767 115 4
                                    

"Lucas, "

Tak Ada jawaban dari sang eumpunya nama. Lelaki itu hanya terus berbaring sembari memainkan game di handponenya. Tampaknya Lucas masih kesal dengan Dahyun yang tadi mengusir dirinya dan lebih memilih untuk bersama dengan Jungwoo.

"Lucas, mianhae eoh, aku sadar aku kelewatan oke, " ucap Dahyun yang kini duduk di pinggir tempat tidur.

"Kenapa noona kesini? Bukankah noona ingin pergi bersama Jungwoo Jungwoo itu?! " dengus Lucas.

Pandangannya masih fokus pada game di handphonenya, raut wajah Lucas yang di tekuk membuat Dahyun tahu jika anak itu masih marah padanya.

"Aku tidak jadi pergi, kami sudah selesai berdiskusi, " ucap Dahyun.

"Lalu apa yang noona lakukan disini?" Tanya Lucas.

"Kau mau noona keluar? Kau masih marah dengan ku? Kau tidak akan memaafkan aku? Tapi apa kesalahan yang ku buat hingga kau sampai semarah ini?" Tanya Dahyun karena dia jujur saja benar-benar bingung dengan sikap Lucas.

Menurut Dahyun sikap Lucas sedikit berlebihan jika itu hanya karena dirinya mengusir anak itu.

Lucas menurunkan handphonenya, kini ia menatap Dahyun. Dahyun cukup kaget saat Lucas menatapnya dengan pandangan yang serius.

"Apa noona tidak menyadarinya? Apa aku harus membuat noona mengerti?" Tanya Lucas.

"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan! " kesal Dahyun karena Lucas malah memberikan pertanyaan padanya bukannya menjawab pertanyaan yang ia berikan.

Tiba-tiba saja Lucas mendekati Dahyun, lelaki itu berdecak pelan. Kemudian tanpa diduga-duga,  Lucas mendorong tubuh Dahyun hingga gadis itu berbaring di tempat tidurnya dengan dirinya berada di atas Dahyun.

Dahyun terdiam, matanya menatap Lucas dengan gugup, bahkan ekspresi wajah Dahyun yang kebingungan ini tak di hiraukan Lucas.

"Ini yang akan terjadi, " ucap Lucas

Sebelum akhirnya mulai mendaratkan bibirnya pada milik Dahyun.

Lucas kembali mencium Dahyun.

Mata Dahyun membelalak, namun karena kaget Dahyun tak bisa melakukan apapun.

Lucas menciumnya dengan tak sabaran, ciuman ini berbeda dengan yang waktu itu. Saat itu Lucas begitu lembut, namun sekarang lelaki ini mencium Dahyun seakan-akan ingin menunjukkan bahwa Dahyun yang bersalah disini.

Dahyun merasa jika dirinya seperti di hukum.

Kedua Tangan Lucas mulai menarik tengkuk Dahyun, memaksa kepala gadis itu terangkat agar dirinya bisa dengan leluasa menciumnya.

Ini terlalu intim, dan Dahyun semakin pusing. Bukan hanya menciumnya, Lucas bahkan kini berusaha untuk menyelinapkan lidahnya.

"Lu-uhmm!"

Lucas tak membiarkan Dahyun lepas, Lucas tak membiarkan ciuman itu berhenti. Kini Dahyun sedikit meringis saat Lucas mengigit bibirnya, Dahyun terlonjak kaget dan otomatis membuka mulutnya, membuat Lucas tak menyia-nyiakan kesempatan, lidahnya menerobos masuk, mengajak Dahyun untuk berperang Lidah didalam sana.

Dahyun yang sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan Lucas sebisa mungkin mendorongnya. Dahyun terus berusaha hingga akhirnya Dahyun bisa melepaskan diri dari Lucas yang terdorong kebelakang.

Dahyun menangis, matanya menatap Lucas tak percaya. Gadis itu terlalu kaget dengan apa yang barusan terjadi. Bibirnya sakit karena Lucas menciumnya sekasar itu.

Lucas sendiri hanya duduk sembari menundukkan kepalanya.

100% lelaki ini sadar betul dengan apa yang baru saja ia lakukan. Namun semua itu Lucas lakukan agar Dahyun sadar.

Dahyun menatap Lucas.

"Apa yang kau lakukan?! Nappeun! " ucap Dahyun mencoba untuk tidak menangis.

Namun tetap saja air mata itu tidak bisa berhenti. Entah apa yang Dahyun rasakan saat ini, Dahyun merasa hatinya sangat sakit. Perlakuan Lucas yang dengan seenaknya mencium dirinya membuat Dahyun entah kenapa merasa kecewa.

"Itu yang akan terjadi jika noona membiarkan seorang lelaki dewasa masuk ke kamar noona! " teriak Lucas menjawab pertanyaan Dahyun.

"Jungwoo tidak akan melakukan hal itu! " teriak Dahyun.

"Apa yang noona tahu?! Dia pria dewasa! Dia laki-laki! Dan apa yang aku lakukan tadi akan terjadi jika noona tetap membiarkanya di kamar noona! " marah Lucas.

"Lalu apa bedanya dengan dirimu eoh?! Kau sama saja! Kau pria dewasa! Dan kau lelaki! Berhenti bersikap seolah kau berbeda!"

Teriakan Dahyun membuat Lucas terdiam.

Dahyun mengatakan dengan jelas jika dirinya tak berbeda dengan pria lainnya. Itu berarti dirinya bahkan tak berada di tempat special untuk Dahyun.

Kenapa Dahyun bahkan tidak menyadari semuanya, bahkan setelah tindakan nekat yang ia lakukan.

"Kenapa noona tidak mengerti juga?!" Teriak Lucas.

"Apa aku ini sama saja dengan pria lain di luar sana di mata mu?! " Tanya Lucas frustasi.

"Kau anggap apa aku ini noona?! " teriaknya.

Dahyun terdiam, Lucas saat ini terlihat benar-benar marah. Lelaki itu terlihat benar-benar frustasi.

"Apa? "

"Apa aku ini hanya adik bagi mu? Apa aku sama dengan pria lain yang ada di sekitar mu?! " Tanya Lucas

"Kau sudah tau kenapa kau masih menanyakannya?! Berhentilah bertingkah seperti ini! Kau membuat ku bingung! "

"Ini bukan hubungan yang aku inginkan! aku tidak ingin menjadi adik mu, aku tidak ingin hanya menjadi teman mu, aku tidak ingin menjadi seperti pria lain dimata mu, shireo! " ucap Lucas dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

Dahyun kaget melihat Lucas yang kini  tengah menahan tangisannya. Meskipun begitu, matanya tetap berkaca-kaca.

"Aku ingin berada di hati noona, tidak kah noona mengerti? " lirihnya.

"Lucas... "

"Jangan katakan apapun jika itu hanya akan menyakiti ku, " potong Lucas.

Keduanya terdiam untuk waktu yang cukup Lama. Hingga akhirnya Lucas berdiri, kemudian mulai berjalan ke arah pintu kamarnya.

"Maaf atas sikap ku, aku harap noona mengerti, sekarang aku ingin istirahat, noona boleh keluar, " ucap Lucas.

Dahyun menatap Lucas, matanya kembali memanas, entah kenapa ia ingin menangis sekarang. Dahyun berusaha sebisa mungkin untuk tidak kembali menangis. Gadis itu menunduk kemudian sedikit menghapus air matanya. Setelah itu, Dahyun mulai bangkit dan mulai berjalan menujuk pintu, ia berhenti saat berhadapan dengan Lucas.

"Mianhae, " ucapnya kemudian mulai berlalu pergi.

Lucas menutup pintu kamarnya setelah Dahyun pergi.

Lucas mengacak surainya, menyenderkan tubuhnya pada pintu, kemudian beringsut turun hingga akhirnya pria itu terduduk. Lucas menangis untuk kebodohan dan sikapnya yang tidak bisa ia kontrol. Lucas juga merasakan sakit sekaligus pada hatinya karena sikap Dahyun yang tak pernah mengerti dirinya.

Lucas lelah, sampai kapan dirinya dan Dahyun berada dalam zona menyesakkan ini?

Apakah memang dirinya tak bisa bersama dengan Dahyun?

.
.
.

-TBC-



Hiyaaaaa hiyaaaa, hidup mereka ribet amat wkwk

Tetep vote dan comment yaa untuk baca chapter selanjutnya :)

Klik

[5] Noona! I Love You ⇨WONG LUCAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang