Noona! l Love You : 04

792 129 3
                                    

"Noona.. Aku.. Aku men-mencin.. AISHH AKU TIDAK BISA!!! "

Lucas berteriak kesal saat ini, dirinya sudah berlatih untuk mengungkapkan perasaannya pada Dahyun.

Namun ternyata tidak semudah itu mengungkapkan sesuatu dengan perkataan.

"Aish aku lebih suka melakukannya dengan tindakan! " rutuk Lucas.

Lucas berbaring di tempat tidurnya, bergerak dengan gelisah, kesana kemari karena frustasi tidak bisa merealisasikan apa yang ingin ia lakukan.

"Anni?! Kenapa aku tidak bisa mengatakannya?! Ini hal mudah! Woah aku tidak percaya ini," ucap lucas yang tampak tak percaya dengan dirinya sendiri.

Betapa pengecutnya dirinya ini.

Lucas kini bangkit dari posisinya. Tampak merenung sejenak. Entah kenapa tiba-tiba saja sesuatu mengganggu pikirannya.

"Apa jika aku mengatakannya Dahyun noona akan menganggap ini hanya candaan? " gumam Lucas kemudian.

Ya, pikiran ini lah yang tiba-tiba masuk dan mengganggunya.

Benar, ini bukan karena ia tidak bisa mengungkapkannya. Tapi karena ada rasa takut di dalam dirinya. Ketidakpercayaan terhadap dirinya kini merosot turun.

Fakta bahwa Dahyun yang tidak pernah menganggap dirinya serius kini mulai memuncak dan menguasai pikirannya.

"Benar, inilah kenapa aku tidak bisa mengungkapkannya, " dengus Lucas.

Kesal, tentu saja Lucas merasakannya. Namun Fakta bahwa dirinya tidak akan pernah bisa di pandang serius oleh Dahyun menjatuhkan semuanya.

Gadis itu membuatnya tidak bisa melakukan apa-apa, batas yang sadar atau tidak Dahyun berikan padanya, membuat Lucas tak berdaya.

"Inikah yang noona inginkan? Hanya menjadi sekedar kakak adik? Tak lebih? " lirihnya.

......................

"Kenapa dengan nilai Bahasa Korea mu ini eoh?! Ini benar-benar memalukan!" tunjuk Dahyun pada Lucas hasil ujian milik namja itu yang ia temukan di atas meja belajarnya.

Saat pulang kuliah, Dahyun mengunjungi Lucas. Gadis itu berniat untuk membuat makanan untuk Lucas karena kedua orang tuanya tengah pergi keluar kota.

Nyonya Wong sudah menitipkan Lucas pada keluarga Kim untuk dua hari kedepan. Namun Lucas menolak karena tidak ingin merepotkan, jadi sebagai usul lainnya, Dahyun mengajukan diri untuk memasak makanan untuk Lucas, dan semua orang setuju. Lagipula beberapa hari ini Lucas tampak murung. Dan Dahyun mengkhawatirkannya.

Ya, Dahyun mengkhawatirkan Lucas. Maka dari itu hari ini ia memasak untuk namja itu. Sampai akhirnya ia selesai memasak dan berniat untuk memangil lucas di kamarnya. Dahyun tak sengaja menemukan kertas hasil ujian bahasa Korea milik Lucas dengan nilai yang memalukan. Semuanya hampir tidak ada yang benar.

"Yak! Berhenti bermain game dan liat aku! " teriak Dahyun dengan kesal.

Lucas yang sadari tadi sedang bermain playstation pun hanya menjawab seadanya.

"Aku tidak pintar bahasa Korea oke! Aku orang luar!" Jawab Lucas seadanya.

Dahyun berkacak pinggang. Gadis itu tidak bisa membantah karena memang benar jika Lucas bukan orang Korea asli, anak itu berdarah campuran, jadi tak heran.

Tapi, untuk seseorang yang sudah tinggal 5 tahun di Korea seharusnya Lucas sudah pintar Bahasa Korea.

"Baiklah, tapi kau sudah tinggal di Korea selama 5 tahun tuan Wong Yukhei, " ucap Dahyun mengingatkan.

[5] Noona! I Love You ⇨WONG LUCAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang