THIRD

35 7 0
                                        

"Tantangan?"

Min Yoongi berlutut di depan sebuah bangku yang memiliki cap kepalan tinju dengan tinta ungu.

"Apa ini?"

Di mendekatkan wajahnya dengan tampang seperti seorang anak taman kanak-kanak yang menemukan mainan baru.

"Akhhh......"

Tiba-tiba, dan dengan sengaja, Ye Shi menyenggolnya dengan kasar. Sampai-sampai, Yoongi hampir terjatuh ke atas lantai.

"Haisshhh....."

Yoongi belum tahu siapa yang menyenggolnya. Awalnya, dia terlihat ingin marah. Tetapi ketika kepalanya mendongak, dan mendapati siapa yang menabraknya, dia tersenyum.

"Ye Shi-ah...."

Ye Shi menatapnya dengan enggan.

"Ada dua bangku kosong di kelas kita, ya?"

Nadanya terdengar heran. Kemudian, mata Ye Shi memandang bangku kosong milik Kim Na Yoo, tetapi mereka seakan melupakannya. Dan satu bangku lagi milik Jeon Jungkook yang sejak tadi dipandangi Yoongi.

Yoongi ikut-ikutan menjadi heran. Dan dia tampak berfikir. Secara bergantian, dia menatap dua bangku itu.

Yoongi bangkit berdiri. Dia memandang ruang kelas secara cepat.

"Iya. Sepertinya begitu. Tetapi tidak."

Mata Ye Shi tiba-tiba melihat tanda cap yang sempat diamati Yoongi tadi.

"Tantangan?"

Dia membungkukkan badan untuk mengamati lebih jelas lagi.

"Mau ke ruang BK?"

Yoongi menyentuh map yang sedang dibawa Ye Shi. Membuat gadis itu berpaling dari cap itu. Badannya kembali tegak.

"Hemmm...."

"Mau ke sana sama-sama?" Yoongi menawarkan. Dan langsung disetujui oleh Ye Shi.

Ketika mereka sampai di ruang BK. Ruangan itu kosong. Jin ssongssaengnim tidak ada di sana. Tetapi mereka tetap masuk.

"Tidak ada orang."

"Sepertinya, kita harus menunggu."

Ye Shi mulai melihat-lihat ke sekeliling ruangan.

"Wah, bagus!"

Yoongi mulai berjalan menuju kursi malas milik Jin ssongssaengnim, dan mendudukinya.

"Gimana? Aku ok nggak?"

Yoongi menggoyang-goyangkan kursi dengan tubuhnya. Dan Ye Shi hanya tersenyum mengejek. Kemudian memalingkan wajahnya. Yoongi menopang wajahnya dengan tangan di atas meja.

Tetapi, tiba-tiba, matanya menangkap sesuatu di balik tubuh Ye Shi berdiri.

"Itu..... Bukannya 'tantangan' yang tadi ya?"

Dia menunjuk ke arah rak lemari pajangan dibelakang Ye Shi. Dan spontan, Ye Shi menoleh ke arah yang ditunjuk Yoongi.

Ye Shi langsung mengambil stempel itu.

"Benar. Ini sama seperti yang kita lihat di bangku itu."

"Aishhh....."

Kaki Yoongi menabrak sesuatu ketika dia bangkit berdiri.

"Hati-hati!"

"Benarkan?"Ye Shi melihat stempel itu lagi.

" Bagaimana bisa ada di sini?"

Yoongi mencoba melihat apa yang baru saja ditabraknya. Ternyata, itu adalah laci meja yang terbuka. Dia membukanya semakin lebar. Dan Yoongi mengambil sebuah map.

"Kontrak?"

Ye Shi buru-buru meletakkan stempel dan mendekat ke arah Yoongi.

"Kontrak apaan?"

Pria itu membuka map. Dan Ye Shi ikut menyaksikan.

Ada dua kertas di dalamnya. Dan Yoongi membukanya satu persatu.

"Kim Na Yoo, Jeon Jungkook. Kontrak selesai. Apaan ini?"

Ye Shi mencoba melihat lebih teliti denfan membacanya.

"Tujuan kontrak ini untuk memenuhi kesepakatan yang sudah tertulis di sini. Namanya di tulis dengan darah."

"Darah?"

Mereka berdua bertatapan. Mencoba berpikir untuk memecahkan masalah rumit ini.

Sampai tiba-tiba, terdengar percakapan dari luar pintu yang mendekat ke arah ruang BK. Mereka berdua segera mengembalikan map itu dan bersembunyi di bawah meja.

Benar saja, Jin ssongssaengnim dan guru olahraga laki-laki masuk mereka berbicara sebentar. Tetapi, kemudian, Jin ssongssaengnim sepertinya menyadari ada yang bersembunyi. Dan dia memang tahu.

Akhirnya, Jin ssongssaengnim mengajak guru olahraga itu minum kopi. Dan mereka keluar.

Yoongi dan Ye Shi merasa lega. Mereka buru-buru keluar dari ruang BK, sebelum ketahuan.


**********






Jgn lupa kasi voment.....



The Nightmare TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang